Berita Viral
Sisi Lain Richard Theodore Tiktoker Sebut Orang NTT Tak Jujur, Dulu Ingin Jadi Atlet & Pernah Ditipu
Sisi lain dari Richard Theodore tiktoker yang viral buat konten tes kejujuran ke warga NTT sebut tak jujur.Richard Theodore diketahui banjir hujatan
TRIBUNSUMSEL.COM -- Sisi lain dari Richard Theodore tiktoker yang viral buat konten tes kejujuran ke warga NTT sebut tak jujur.
Richard Theodore diketahui banjir hujatan setelah konten membuat geram warga NTT di seluruh Indonesia.
Bahkan Richard Theodore sendiri terancam dipolisikan para tokoh mudah NTT dengan jeratan kasus UU ITE.
Richard Theodore sudah mengunggah video permintaan maaf ke media sosial melalui akun youtube dan tiktok miliknya pada kamis lalu (15/6/2023).
Dalam permintaan maafnya, Richard Theodore mengakui jika ucapan dilontarkannya sebagai murni kesalahannya.
Tak hanya itu, Richard Theodore bahkan sudah menghubungi pak Asman warga NTT didalam kontennya.
Richard Theodore sudah meminga mafa kepada Pak Asman dan mengakui kesalahannya.
Dimana Richard Theodore malu dan menyesal atas tindakannya di konten tersebut.
Ia pun berjanji bakal menjadi pribadi yang jauh lebih baik kedepannya.
Adapun dibalik permintaan maaf dan penyesalan dari Richard Theodore tersebut ternyata ada kisah menarik soal kehidupannya.
Sisi lain dari perjuangan Richard Theodore membangun bisnis hingga kini dikenal sebagai pengusaha kuliner.
Melansir dari youtube Tom Mc Ifle, Sabtu (17/6/2023) Richard Theodore menceritakan perjalanan hidupnya dalam membangun bisnis kuliner penuh tantangan.
Adapun Richard Theodore menyebut awal mula dirinya bercita cita untuk menjadi atlet bulutangkis sesuai keinginan sang ayah.
Mulai dari SD hingg SMP fokus latihan bulutangkis dengan menomor duakan sekolah kala itu.
Sayangnya, Richard Theodore mengalami cedera bahu yang membuatnya tak bisa melakukan smash dengan kuat.
"Akhirnya memutuskan untuk berhenti , karena kalah juga dengan umur, atlet bulutangkis itu kan umur 15 misal harus sudah masuk pelatnas," terangnya.
Darisitu, Richard Theodore berganti haluan dan berkeinginan menjadi seorang pengusaha mengikuti jejak ayahnya.
Keinginan itu muncul ketika dirinya membantu ayah berjualan ayam bakar melihat uang di laci kasir yang banyak membuat ingin memiliki bisnis.
"Disitu papa nyaranin aku untuk sekolah kuliner dulu sebelum terjun ingin membangun bisnis kuliner, aku masuk ke SMK tata Boga," jawabnya.
Seusai lulus, dirinya kembali meminta arahan kepada sang ayah untuk lanjut kemana lagi.
"Setelah itu aku disaranin ambil kuliah bisnis, nggak kerja jadi Chef karena dulu masih nggak dihargai kerjanya, ambil kuliah bisnis mengkover skill saya di bidang tata boga tadi, " tandasnya.
Di sela kuliah, Richard Theodore mengaku juga kerja magang di beberapa tempat hingga lulus sempat jadi manager di restoran penang.
Ditipu Orang di Awal Bisnis
Menariknya, saat akan membuka bisnis pertamanya, Richard Theodore bekerja sama dengan orang Malaysia.
Kala itu dirinya diimingi mendapatkan saham 40 persen jika bisnis tersebut berhasil.
Hal tersebut disetujui oleh Richard Theodore lantaran semua modal berasal dari orang Malaysia tersebut.
Sayangnya Richard Theodore tertipu general Aggrement yang tidak tertulis.

"Saya dikasih gaji Rp 7,5 juta, saya ajah dua tim saya, gaji tersebut dibagi 3 saya hanya dapat Rp 2,5 juta,' terangnya.
Dirinya tak terlalu memikirkan gaji lantaran ingin membesarkan usaha tersebut.
"Satu tahun dia (orang malaysia) merasa kurang perform, dikasih ke istri keduanya, disitu gaji dikurangi lagi jadi Rp 6 juta," tuturnya
Kemudian usaha tersebut mulai berkembang hingga mampu membuat tujuh cabang.
"Disini saya dengan tim mikir harus buat PT, karena mitra ingin legal lalu dibuatlah, disitu saya minta saham 40 persen tapi tak dikasih," tuturnya.
Istri dari orang Malaysia menyebut tak mau mengasih lantaran bukan membuat perjanjian dengan Richard.
"Dengan gampangnya, dia alasannya waktu itu suami yang janji, saya tanya ke suaminya sebut modal belum balik," tuturnya
Bak merasa sudah ditipu, Richard Theodore memilih keluar dan membangun usaha sendiri hingga kini populer dikenal Sambal Bakar Indonesia.
Viral Konten Tes Kejujuran Bikin Warga NTT Marah
Dalam video yang beredar di media sosial, Richard mengaku ponselnya tertinggal disebuah warung, ia pun lantas kembali ke warung untuk mengambil ponsel itu kembali dan berdalih sekaligus ingin melakukan tes kejujuran.
"Kita lihat orang NTT jujur atau enggak," kata CEO Sambal Bakar Indonesia tersebut.
Sampai di warung, ponsel Richard rupanya masih tergeletak di atas toples-toples etalase dengan dibungkus plastik oleh pemilik warung.
Richard saat itu menanyakan kenapa tidak memanggilnya saat keluar.
"Kenapa tidak panggil kami?" ujar Richard.
Terlihat pemilik warung menjelaskan kondisinya bahwa ia sudah naik motor dan jauh.
Perekam lantas berusaha memberikan sedikit uang untuk pemilik warung.
"Buat bapak ini," katanya.
"Eh tidak usah, janganlah" jawab pemilik warung.
Atas kejadian ini, bukan Richard Theodore yang mengucapkan terimakasih malah teman content creator yang lainnya.
"Terimakasih pak," ucap sang pemilik akun @Donyrapu.
Baca juga: Viral Mobil Dinas Camat Jatiluhur Purwakarta Diduga Tabrak Pemotor, Ini Klarifikasi Pihak Camat
Kemudian, mereka lantas kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.
Setelah kembali ke kapal Richard mengatakan jika orang tersebut tidak 100 persen jujur.
"Nggak lulus, kalau benar-benar baik, tulus dari hati, panggil ya, harusnya dipanggil, mas-mas handphone," ujarnya.
(*)
PENGAKUAN Saksi Mata Lihat Mobil Rantis Brimob Lindas Ojol Saat Bubarkan Demonstran, Semua Dihajar |
![]() |
---|
MOBIL Baraccuda Brimob Lindas Driver Ojol di Pejompongan, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Leganya Ridwan Kamil Hasil Tes DNA Buktikan CA Bukan Anaknya, Fitnah Lisa Mariana Terpatahkan |
![]() |
---|
Ini Pekerjaan Sintya Cilla Buat Denny Sumargo Syok, Rela Berkorban Uang Demi Ketemu Dj Panda |
![]() |
---|
Pekerjaan Mentereng Salsa Erwina Berani Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Tinggal di Denmark |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.