Arti Kata Bahasa Arab

Arti La Taghdhab, Kumpulan Dalil dan Hadits Nabi Tentang Jangan Marah, Berikut Manfaat & Hikmahnya

Ia mengulangi pertanyaannya kepada Nabi SAW berkali-kali, tetapi semuanya itu dijawab oleh Nabi SAW dengan kalimat, 'kamu jangan marah'.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti La Taghdhab, Kumpulan Dalil dan Hadits Nabi Tentang Jangan Marah, Berikut Manfaat & Hikmahnya 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti La Taghdhab, Kumpulan Dalil dan Hadits Nabi Tentang Jangan Marah, Berikut Manfaat & Hikmahnya.

Memaafkan dan menahan amarah adalah dua dari ciri-ciri orang yang bertakwa.

Takwa ialah bentuk kesalehan diri di mana seseorang senantiasa melaksakan segala perintah Allah dan dengan segenap usaha menjauhi larangan-Nya.

Konsep takwa ditemukan dalam surat Ali ‘Imran ayat 133-134. Firman tersebut berbunyi:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”

Ayat ke 134 yang berbunyi:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ


“(yaitu) orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema‟afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”

Ayat ini menjelaskan ciri orang-orang yang bertakwa sebagai ahli surga. Dari ayat tersebut maka akan ditemukan tiga konsep takwa yang termuat di dalamnya antara lain, segera mohon ampun, sedekah dalam sempat dan sempit, menahan amarah, memaafkan dan berbuat baik.

Dengan Dalil Alquran di atas, berikut kumpulan hadist yang sejalan dengan dalil tersebut, yaitu hadits tentang memaafkan dan menahan amarah.

1. Menahan amarah insya Allah mendapat Ridha Allah

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَا تَجَرَّعَ عَبْدٌ مِنْ جُرْعَةٍ أَفْضَلَ أَجْرًا مِنْ جُرْعَةِ غَيْظٍ كَظَمَهَا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ

Artinya:

"Tiada suatu tegukan pun yang ditelan oleh seorang hamba dengan pahala yang lebih utama selain dari tegukan amarah yang ditelan olehnya karena mengharapkan ridha Allah," (Hadis ini dikisahkan oleh Ibnu Umar R.A.)

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved