Seputar Islam

Bagaimana Hukum Puasa Tarwiyah dan Arafah Digabung Hutang Ramadhan? Berikut Penjelasan Ulama

Lantas jika ditanya bolehkan puasa Arafah dan Tarwiyah digabung dengan puasa ganti Ramadan? Jawabannya adalah boleh saja untuk melakukan puasa qadha R

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel.com
Bagaimana Hukum Gabungkan Puasa Tarwiyah dan Arafah dengan Hutang Ramadhan? Begini Penjelasan Ulama 

TRIBUNSUMSEL.COM - Jelang bulan Dzulhijjah 1444 Hijriyah, terdapat satu amalan yang hendaknya dikerjakan umat muslim yakni puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Diketahui puasa tersebut dapat dilakukan pada tanggal 8 dan tanggal 9 Dzulhijjah 1444 Hijriyah.

Namun yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana jika seorang muslim hendak menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah namun masih memiliki utang puasa Ramadhan, bolehkan di qodho atau digabungkan puasanya?

Penjelasan selengkapnya terkait hukum meng-qadha puasa ramadhan dengan Tarwiyah dan Arafah dibawah ini.

Hukum Mengabungkan Puasa Tarwiyah Arafah dan Hutang Puasa

Ketua PBNU Kyai Ahmad Fahrur Rozi mengatakan bahwa ada dua pendapat ulama terkait ini.

Beberapa orang menyebut bahwa sebaiknya seseorang membayar utang puasa terlebih dahulu untuk kemudian melanjutkan ibadah puasa Arafah.

Hal tersebut merujuk pada jeda wkatu yang cukup lama antara idul fitri ke musim haji atau jadwal puasa arafah.

Baca juga: Pengertian Puasa Tarwiyah Adalah, Diamalkan Bertepatan 8 Dzulhijah, Bacaan Niat, Hukum dan Keutamaan

Sementara di lansir dari Tribunsumsel.com (7/6/2023) dalam chennel youtube Mzn Muazzirin yang menampilkan Ustadz Adi Hidaya. LC. MA berjudul:'Mendahulukan Hutang Puasa Qadha atau Puasa Arafah'

Ustadz Adi Hidayat (UAS) menjelaskan permasalahan tentang mana yang didulukan puasa Tarwiyah & Arafah atau Puasa Qadha

Menurutnya, lebih baik diniatkan dulu untuk puasa qodho atau membayar utang puasa Ramadhan.

"Saya secara pribadi lebih cenderung untuk mengqadha dulu puasa yang Ramadan yang belum ditunaikan. Karena Qadha itu sifatnya wajib ditunaikan, hanya kewajibannya luas terbentang, terbentang dari mulai paska Ramadan,

Sampai masuk lagi akhir Syaban menjelang ke Ramadan yang kalau ada di tengah tengahnya hari tertentu gak boleh puasa. Di situ saja gak boleh puasa, seperti Idul Adha, kemudian yang lainnya terbentang sampai masuk akhir Syaban," papar Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat tidak mempermasalahkan jika ada ulama yang berpendapat bahwa tidak ada salahnya jika ingin Puasa Arafah walau masih memiliki utang puasa.

"Ada yang berpendapat karena luas terbentang ya gak apa apa, kalau mau menunaikan puasa sunah yang jatuh waktunya hari tertentu saja seperti Puasa Arafah

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved