Berita Nasional

Hubungan Jokowi dan Megawati Dikabarkan Retak, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Angkat Bicara

Terlebih, surat kabar terkemuka Singapura The Straits Times menerbitkan berita mengenai memburuknya hubungan kedua politisi PDI-P itu.

Editor: Rahmat Aizullah
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di Basket Hall Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto angkat bicara soal kabar yang menyebut hubungan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan retak.

Hubungan antara Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi akhir-akhir ini memang menjadi sorotan.

Terlebih, surat kabar terkemuka Singapura The Straits Times menerbitkan berita mengenai memburuknya hubungan kedua politisi PDI-P itu.

Dalam beritanya yang diterbitkan pada 1 Juni 2023, media itu menulis bahwa ada politisi senior PDI-P yang menolak disebutkan namanya menyampaikan bahwa Jokowi sangat kecewa karena hampir tidak dilibatkan oleh Megawati dalam keputusan pemilihan Ganjar sebagai capres pada 21 April lalu.

Kabar tersebut mendapat reaksi dari Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang dengan tegas membantah.

"Kan dari narasumber, narsum ini kan tidak disebutkan namanya, sehingga punya kepentingan-kepentingan politik tertentu. Pasti dari orang perorang yang memang punya kepentingan politik sendiri, tapi dalam prakteknya selama ini hubungan sangat baik," kata Hasto ditemui wartawan di Basket Hall Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Hasto pun mengungkit kembali pernyataan Jokowi yang menganggap hubungannya dengan Megawati bagaikan anak dan ibu.

Hal ini, menurut Hasto, menandakan bahwa hubungan Jokowi dan Megawati sangat baik, tak seperti yang diberitakan surat kabar Singapura The Straits Times.

Adapun The Straits Times mengabarkan hubungan dua tokoh PDI-P tersebut mengalami keretakan.

"Dalam praktek selama ini hubungannya sangat baik. Bahkan, Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan, 'hubungan saya dengan Ibu Mega itu sudah seperti seorang ibu dan anak," kata Hasto.

Hasto juga menyoroti bagaimana media tersebut menggunakan narasumber berita yang tak disebutkan namanya.

Menurut dia, hal itu justru menandakan adanya kepentingan politik tertentu yang hendak dibawa politisi tersebut.

"Pasti itu dari orang-orang, perorang, dan memang punya kepentingan-kepentingan politik tersendiri," ujarnya.

Hasto menambahkan, hubungan yang baik itu bahkan dialami pula oleh putra-putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Kedua putra Jokowi itu, kata Hasto, merasa nyaman berada di PDI-P.

"Kami all out, misalnya terkait dengan berbagai persoalan pemerintahan yang berdiri di depan, dalam membela Presiden Jokowi, (Wapres) Maruf Amin. Itu adalah PDI Perjuangan," tegas Hasto.

Artikel di atas sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved