Berita Sepakbola

Penuh Perjuangan, Ini Kisah Boaz Solossa Hingga David Maulana Menjadi Pemain Sepakbola Profesional

Pamannya seorang gubernur tak merestui, Boaz Solossa pernah dilarang main bola dan disuruh fokus sekolah. Namun ia diam-diam tetap latihan

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Linda
Pemain bola profesional David Maulana yang tergabung di U-20, Hanif Sjahbandi di Persija, Dedi Kusnandar di Persib dan Boaz Solossa tergabung di PSS Sleman dalam acara Meet and Greet yang diadakan Specs dan Seth Sports bersama Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post di Fave Hotel Palembang, Minggu (21/5/2023) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Menjadi pemain sepakbola profesional bukanlah hal yang mudah.

Butuh perjuangan, usaha, kerja keras, mental, punya tekad dan konsisten latihan supaya menjadi pemain profesional.

Hal tersebut diungkapkan pemain bola profesional David Maulana yang tergabung di U-20, Hanif Sjahbandi di Persija, Dedi Kusnandar di Persib dan Boaz Solossa tergabung di PSS Sleman dalam acara Meet and Greet yang diadakan Specs dan Seth Sports bersama Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post di Fave Hotel Palembang, Minggu (21/5/2023)

Menurut David Maulana, berusahalah semaksimal mungkin, untuk hasilnya nanti akan mengikuti.

Sementara itu menurut Hanif yang dari kecil memang hobi main bola, kaki lecet sudah biasa.

Ia menekuni sepak bola hingga nongkrong jarang dilakukan karena lebih suka latihan.

"Ketika kita sudah menggeluti sepak bola bisa terbentuk mental kedisiplinan dan lain-lain," ungkapnya

Sedangkan menurut Dedi Kusnandar yang mempunyai cerita pengorbanan pernah jalan kaki dari Jatinangor ke Bandung tempatnya latihan.

Baca juga: Jurnalis FC dan PSSI Sumsel Tantang Boaz Salossa CS Dalam Roadshow Specs Indonesia

"Kita nggak mikirin capek ataupun waktu tapi mikirnya gimana bisa main. Nggak punya ongkos jalan kaki, itu sebuah perjuangan," ungkapnya

Dibalik cerita itu ada hal yang bisa dipetik seperti kuatkan mental dan berkeinginan kuat untuk jadi pesepakbola.

"Untuk jadi pemain profesional butuh proses dan waktu. Untuk makan minum, tidur sama, bedanya motivasi. Untuk itu tetap semangat jangan minder kalau nggak punya sepatu, bajau dan lain-lain," pesannya

Menurutnya, zaman sekarang banyak medianya, ia berharap coach dan orang tua bisa bersinergi di luar dan dalam lapangan.

Jadi di lapangan sudah dapat tekanan coach, sedangkan di rumah ditekan orang tua.

Sedangkan Boaz Solossa mengatakan, bahwa dulu ia pernah dilarang main bola dan disuruh fokus sekolah. Namun ia diam-diam tetap latihan.

"Saya pernah tidak direstui main sepak bola. Kakak saya memulai karir duluan Melihat Kakak saya jadi pesepakbola profesional jadi saya ikut. Bagi saya kakak saya bisa kenapa saya tidak bisa," katanya

Meskipun pernah tak direstui Pamannya yang dulu pernah menjabat sebagai Gubernur, tapi karena niatnya begitu besar. Jadi ia latihan tanpa sepengetahuan pamannya.

"Jadi pesannya kalau itu kemauan kalian jangan menyerah tetap semangat dan perjuangkan," katanya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved