Berita Viral

Profil Dani Hamdani Kepala BKPSDM Pangandaran, Disorot Usai Ada Guru Laporkan Pungli dan Initimidasi

Inilah sosok Dani Hamdani kepala BKPSDM Pangandaran jadi sorotan usai guru muda mengundurkan diri dari ASN karena laporkan pungli dan intimidasi oknum

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Slamet Teguh
Website BKPSDM Pangandaran/ Tribun Sumsel
Profil Dani Hamdani Kepala BKPSDM Pangandaran, Disorot Usai Ada Guru Laporkan Pungli dan Initimidasi 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok Dani Hamdani, kepala Badan Kepegawaian Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangandaran yang jadi sorotan usai guru muda bernama Husein Ali Rafsanjani mengundurkan diri dari ASN.

Diketahui jika BKPSDM Pangandaran menjadi sorotan usai Husein Ali Rafsanjani viral karena curhat mengundurkan diri dari ASN diduga karena pungli dan intimidasi.

Atas kehebohan tersebut tak sedikit yang kini justru mencari tahu soal sosok Dani Hamdani.

Sosok Dani Hamdani atau H. Dani Hamdani, S.Sos., MM merupakan kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran, Bandung, Jawa Barat.

Dilansir dari website resmi bkpsdm.pangandarankab.go.id disebutkan jika Dani Hamdani merupakan Kepala Badan BKPSDM Pangandaran dengan jabatan Pembina Tingkat 1 dalam golongan IV/b.

Tak hanya itu saja, tercatat juga bahwa Dani Hamdani merupakan Lulusan S2 Manajemen Pemerintahan Daerah.

Bantahan Hamdani

Dani Hamdani menjadi sorotan usai guru muda bernama Husein menceritakan pengalamannya saat mengalami pungli ketika mengikuti latsar ASN 2020.

Menanggapi hal tersebut, Dani Hamdani dengan tegas membantah adanya intimidasi kepada Husein.

Menurutnya, saat itu pihaknya meminta klarifikasi kepada Husein sesuai dengan aturan PP 53 tentang Disiplin dan PP 94.

Lalu dalam sidang itu, kata Dani, pihaknya juga hanya mendatangkan pihak-pihak yang terlibat.

"Yang namanya klarifikasi, sengaja mendatangkan orang-orang yang terlibat di situ, perwakilan yang terlibat di situ. Kita panggil koordinatornya, ketua angkatan. Mereka semua tanda tangan," jelas Dani dilansir dari Kompas.com.

Selain itu Dani mengatakan bahwa masalah pengunduran diri Husein memang membutuhkan banyak persyaratan.

Hal itu membuat surat pengunduran diri Husein belum diproses lebih.

"Kenapa lambat karena kita memberi kesempatan dia siapa tahu berubah pikiran," kata Dani.

Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran, Dani Hamdani.
Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran, Dani Hamdani. (Tribun Jabar/Padna)

Baca juga: Alasan Muhammad Iqbal Pemuda Viral Tes Polri Pakai Kaos Sobek, Ternyata Baju Pinjaman Temannya

Baca juga: Viral Curhat Guru Mengundurkan Diri dari ASN Karena Laporkan Pungli, Sempat Diintimidasi Oknum

Pihaknya mengakui telah menerima surat pengunduran diri Husein sebagai ASN pada 8 Februari 2023.

"Statusnya masih PNS. Dia posisinya masih PND. Cuma sudah enggak kerja, eggak pernah masuk, sudah lama," kata Dani.

Curhat Husein Ali Rafsanjani

Sebelumnya diketahui jika media sosial dihebohkan dengan video viral memperlihatkan seorang guru muda bernama Husein mencurahkan isi hatinya saat mengundurkan diri dari Aparatur Sipil Negara(ASN) karena melaporkan dugaan pungutan liar (pungli).

Ia mengundurkan diri sebagai ASN dari sekolah tempat ia mengajar setelah sempat diintimidasi oknum PNS nakal usai dirinya melaporkan pungli, dilansir dari akun TikTok @husein_ar, Selasa (9/5/2023).

Dalam video tersebut, Husein menceritakan pengalamannnya yang diduga jadi korban pungli oknum PNS nakal.

"Kenapa saya berani mengundurkan diri, awalnya itu waktu lastar (Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Red) 2020," ujar Husein.

Saat itu Husein menerima surat tugas dengan detail anggaran yang sudah dibiayai oleh negara, tiba-tiba dia disuruh bayar uang transport.

"Yang bikin jengkelnya tuh, ikut engak ikut sama rombongan (harus bayar). Kalau saya kan naik motor, dari Pangandaran ke Bandung. Ada juga kan orang yang enggak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga disuruh bayar. Makanya, bagi saya jengkel aja gitu," ucapnya.

"Tapi, ya udah saya bayar pada waktu itu. Terus pada waktu lastar, tiba-tiba ditagih lagi uang sebesar Rp 350 ribu," sambung Husein.

Mengetahui hal tersebut, Husein lantas merasa berat lantaran belum memiliki gaji selama tiga bulan pertama.

"Apalagi, pada waktu itu kita digaji selama 3 bulan belum dibayar. Benar-benar belum dibayar, dirapel katanya. Ya, udah. Tapi, kan jadi berat banget gitu," katanya.

Sampai akhirnya Husein memutuskan untuk melaporkan kejadian pungli yang ia alami tersebut.

"Saya kasih screenshot isi rekening saya, enggak ada (uang). Rp500 ribu saja enggak ada di rekening waktu itu," ucapnya.

Bahkan saat itu Husein mengaku jika dirinya mengalami intimidasi usai melaporkan pungli.

"Jadi, saya lapor di lapor.go.id, saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot penagihannya, saya kasih bukti transfernya di situ dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya," pungkasnya.

Namun tanpa didugaan Husein justru diintimidasi sejumlah oknum usai melaporkan kejadian tersebut.

"Enggak lama dari laporan yang saya kirim, dicari tiba-tiba, dicari siapa yang lapor. Karena banyak yang dituding, saya kasihan enggak mau merugikan orang. Saya ngaku saja bahwa itu saya yang ngelapor," kata Husein.

"Di situ tuh, suasananya kayak gimana ya, HP disuruh ditaruh di depan terus suasananya enggak enak lah."

"Saya kan dikepung 12 orang, saya di tengah dilingkari gitu. Terus ditanya-tanya kan, kenapa ngelapor? Saya bilang ya karena saya keberatan, saya enggak bisa bayar uang yang saya enggak tahu ini uang untuk apa. Urgensinya, apa gitu," ujarnya.

Sosok Husein Guru Muda Mengundurkan Diri dari ASN Karena Laporkan Pungli, Akui Diintimidasi Oknum
Sosok Husein Guru Muda Mengundurkan Diri dari ASN Karena Laporkan Pungli, Akui Diintimidasi Oknum (Tiktok/husein_ar)

"Terus, mereka beralibi bahwa sebenarnya uangnya ada cuma direcofusing untuk Covid-19, tapi, ini maaf ya, kan saya walaupun masih muda nih, saya kan gini-gini juga sarjana S1 saya teh. Enggak bisa kalau uang negara tuh kalau perpindahan dana tuh pasti ada suratnya, saya mintalah surat perpindahan dananya, mana Bu, biar saya laporin buat nurunin laporan sebelumnya. Masuk akal.

Mereka bilang beralasan lagi, katanya sebenarnya uangnya itu enggak ada. Jadi karena kamu lastarnya waktu awal online, tiba-tiba offline. Jadi, dananya belum disiapkan dari awal.

Tuh, malah jadi berbeda argumen dengan sebelumnya. Saya enggak akan nyebut nama orangnya. Karena, sampai sekarang ini saya belum ada dikontak yang sama pihak Pangandaran," ucapnya.

Baca juga: Klarifikasi Pria Dituding Lecehkan Pria Lain di Toilet Mal, Ungkap Kronologi: Fitnah Luar Biasa

"Setelah itu, disidang sidanglah, ada sekitar 6 jam saya di kantor disidang disuruh nurunin, diancam dipecat. Nah ini diancam dipecat juga lucu sih. Kamu katanya kalau laporan ini enggak diturunkan, bisa dipecat karena bisa dianggap merusak nama baik instansi."

Husein kemudian mengatakan jika saat itu dirinya masih kurang mengerti karena waktu itu ia masih umur 24 atau 25 tahun.

"Terus saya bilang, ya udah pak saya minta pemecatannya hari ini juga, kata saya dari situ bingung aja mereka jadi pada ngancam," katanya.

"Ngomong ke teman CPNS sata di satu sekolah, harusnya diawasi, misalnya gini-gini. Jadi, merugikan banyak orang. Saya, malah jadi enggak nyaman kan," kata Husein.

Karena sekolah tempat kerjanya didatangi dan dicari masalahnya apa. Padahal, baik-baik saja sekolahnya.

"Jadi, saya merasa dirugikan gitu. Maksudnya dirugikan karena ngancamnya ke orang lain. Saya enggak bisa tuh, kalau ngancam ke saya, saya enggak masalah. Cuman kalau ngancam ke orang lain, itu berat lah bagi saya," ujarnya.

Dari situ, ia mengaku dipanggil lagi pada minggu depannya untuk menurunkan laporannya. "Ya, udah lah saya cape karena banyak yang dirugikan. Saya nurunin laporan," ucapnya.

Sampai di bulan Maret 2022, itu ada terjadi kasus lagi di instansi tersebut. Katanya, ada CPNS yang ngambil uang kas.

"Tapi, kok proses persidangannya enggak kayak saya gitu. Saya ini disidang kayak kayak koruptor, kayak saya itu pembunuh gitu, segitunya," katanya.

"Pokoknya, saya enggak bisa menerangkan secara detail. Tapi kok yang jelas-jelas ngambil uang kas ini enggak ada sidang kayak saya, enggak ada rame-rame kayak saya."

Alasan Guru muda curhat mengundurkan diri sebagai ASN
Alasan Guru muda curhat mengundurkan diri sebagai ASN (Tiktok/husein_ar)

Husein menyebutkan pada Maret itu, saat ada orang yang mengambil uang kas Husein merasa sakit hati karena beda perlakuannya.

"Dari situ, saya cabut ke Bandung. Sampai Bandung, setahun saya nunggu surat pemecatan enggak keluar - keluar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri saja."

"Berat sih, orang tua juga berat, ibu saya nangis - nangis. Ayah saya juga bingung harus ngomong apa. Cuman, ya mudah mudahan ada rejeki lain," ucap Husein.

Dengan kejadian tersebut, Husein sangat memohon ke Pemerintah Pangandaran untuk tidak lagi menggunakan orang-orang tersebut.

"Sudahlah, orang-orang yang kayak gitu jangan dipakai terus. Masa mau kayak gitu terus, ini sudah tahun 2023. Masa harus nyembah-nyembah biar enggak ada lagi kejadian kayak gitu, biar enggak ada lagi orang-orang kayak gitu, malu," ucapnya.

 

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved