Berita Viral

Kronologi Oknum Dosen di Bali diduga Lecehkan Mahasiswi, Berawal Pasang Status WA Masalah Hidup

kronologi seorang mahasiswi diduga jadi korban pelecehan oleh oknum dosen dari kampus ternama di Buleleng.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Instagram Aryalangun
Rekaman CCTV Kosan Kronologi Dosen di Bali Diduga Coba Lecehkan Mahasiswinya 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah kronologi seorang mahasiswi diduga jadi korban pelecehan oleh oknum dosen dari kampus ternama di Buleleng.

Diketahui, Peristiwa itu terjadi di Buleleng, Singaraja Bali, Jumat (5/5/2023) dini pukul 01.15 WITA.

Berdasarkan video rekaman CCTV diunggah akun Instagram @kabarnegeri, seorang wanita sedang duduk di depan pintu kamar kos.

Baca juga: Video Viral Dosen di Bali Diduga Coba Rudapaksa Mahasiswinya di Kosan, Begini Kronologinya

Viral Rekaman CCTV Dosen di Bali Diduga Coba Memperkosa Mahasiswinya
Viral Rekaman CCTV Dosen di Bali Diduga Coba Memperkosa Mahasiswinya (Instagram Aryulangun)

Wanita tersebut tiba-tiba ditarik oleh seorang pria diduga dosenya dan memaksanya masuk ke dalam kamar.

"Rekaman CCTV pelecehan seksual & percobaan pemerkosaan oleh oknum dosen terhadap mahasiswinya. TKP Singaraja tanggal 5 Mei 2023 pukul 01.15 Wita," tulis keterangan akun @kabarnegeri, Jumat (5/5/2023).

Adapun kejadian tersebut berawal dari korban membuat status tentang permasalahan hidupnya di WhatsApp.

Status itupun ditanggapi oleh dosennya yang berdalih menawarkan solusi dan bertanya alamat.

Disebutkan jika, sang dosen dikenal baik dan perhatian kepada para mahasiswanya.

Baca juga: Detik Detik Penangkapan Pria Pengendara Mobil Plat Polisi Aniaya Sopir Taksol, Fakta Pistol Dikuak

Korban tak menaruh curiga dan langsung mengirimkan alamat kosannya.

Singkat cerita,  dosen tiba di kos mahasiswinya itu.

Ia disebut meraba tubuh korban.

Sontak, korban berlari membuka pintu dan keluar dari kamar.

Akan tetapi, dosen itu menarik pinggang korban secara paksa agar kembali masuk ke kamar.

Korban yang dalam keadaan gemetar dan syok, merasa takut untuk berteriak sehingga hanya mampu berusaha melawan keluar dari kamar tersebut.

Lebih lanjut, dosen mengancam akan mengagalkan skripsi mahasiswinya itu jika melaporkan kejadian tersebut.

"Segala chat dihapus oleh oknum dosen dan  mahasiswi ini dipaksa untuk bungkam, jika tidak skripsinya akan digagalkan," tulis akun @kabarnegeri.

Baca juga: Ini Motif David Yulianto Pakai Plat Polisi Palsu di Mobil Sedan Miliknya, Terancam 20 Tahun Penjara

Saat kejadian, korban diketahui sempat memotret oknum dosennya dan langsung meminta rekaman CCTV kosan sebagai barang bukti untuk melapor ke polisi.

"Tolong bantu mahasiswa ini menemukan keadilan dan masa depan pendidikannya. Jangan sampai dia gagal skripsi karena ancaman dosen tersebut padahal sudsh jelas dia adalah korban pelecehan jika dilihat dari rekaman CCTV yang ada," tambah akun tersebut.

Diketahui, oknum dosen baru saja mendapatkan gelar dokter Ilmu Kedokteran dari Universitas ternama di Bali.

Video singkat berdurasi sembilan detik itu, sontak mengundang berbagai reaksi dari warganet.

Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Picha Armedi mengatakan, pihaknya akan menelusuri akun yang pertama kali memviralkan video tersebut di sosial media.

Kasubdit III Ditreskrimum Polda Bali, AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan, kasus tersebut tengah ditindaklanjuti oleh Polres Buleleng.

Kasus tersebut ditangani oleh Unit Perlindungan Perempaun dan Anak (PPA) Polres Buleleng.

"Sudah saya kirim ke Pak Kasat Reskrim Polres Buleleng, Pak Picha (AKP Picha Armedi). Segera ditindaklanjuti sama tim PPA yang ada di Polres (Buleleng),” ujar AKBP. Ni Luh Kompiang Srinadi, dilansir dari Tribunbalicom, Jumat (5/5/2023).

Tak berselang lama, Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali, AKBP Ni Luh Kompiang Srinadi kembali menghubungi dan menyatakan bahwa personel Polres Buleleng telah berada di TKP.

“Ini Pak Kasat (Kasat Reskrim Polres Buleleng) barusan telepon. Katanya sudah di TKP. Berarti sudah ditindaklanjuti,” terang Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali.

Sementara itu, masyarakat sekitar juga diharapkan dapat membantu korban dengan menghubungi pihak Kepolisian setempat jika mengetahui ada kejadian serupa.

“Itu kan rekaman CCTV. Saya lihat dia (korban) kan ditarik-tarik. Apakah benar ada dilakukan kekerasan seksual atau pelecehan.”

“Kita berharap agar hal itu tidak terjadi. Kalau memang begitu, masyarakat di sekitar harus memberikan pertolongan. Kan ada layanan perempuan dan anak di wilayah tersebut,” pungkas Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali, AKBP. Ni Luh Kompiang Srinadi.

Sebagian artikel telah tayang di Tribunbali.com

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved