Berita Nasional
Alasan Ayah Bunuh Bayi di Pati, Sholeh Emosi karena Anaknya Rewel, Tega Dibekap Hingga Tewas
Alasan ayah bunuh anak di Pati ternyata karena tak tahan dengar tangis rewel sang anak.
TRIBUNSUMSEL.COM - Sholeh Ika Saputra (20) ayah yang membunuh bayinya sendiri kini ditangkap anggota Polres Pati.
Sebelumnya, Sholeh mengatur siasat agar bayinya yang baru berusia 3 bulan seolah-olah menghilang secara misterius dari rumah.
Belakangan terungkap, Sholeh ternyata membunuh bayinya karena tak tahan mendengar tangisan rewel sang anak.
Baca juga: Fakta Bayi Hilang di Pati Ternyata Dibunuh Ayahnya, Pelaku Sempat Lakukan Ritual Cari Sang Anak
Pengakuan ini disampaikan Sholeh saat dihadirkan dalam rilis tersangka di Polres Pati.
Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama mengatakan kasus pembunuhan terungkap setelah orangtua N melaporkan kehilangan anak.
"Ibu korban melaporkan ke Polresta Pati kalau anaknya hilang. Anak tersebut dititipkan oleh sang ayah. Tetapi ketika pulang bekerja anak tidak ada di kamarnya," ujar Kompol Andhika, Rabu (3/5/2023).
Dalam pemeriksaan sang ayah, lanjut Kompol Andhika, ada kejanggalan dalam keterangan yang disampaikan.
"Anak ditemukan meninggal Selasa 2 Mei 2023 pukul 16.00," ujarnya.
Sementara itu, Sholeh mengaku emosi lantaran anaknya rewel.
Ia lantas membekap anaknya menggunakan bantal warna merah.
"Saya emosi anak rewel. Saya bingung cara nenanginnya gimana.
Lalu Saya bekap sampai tidak bernafas," ujarnya.
Setelah korban meninggal, Sholeh mengambil tas kresek hitam di bawah lemari pakaian.
"Saya gendong anak Saya ke meja lalu Saya ambil kantong kresek dan Saya masukkan ke kresek," ujarnya.
Setelah itu, Sholeh meletakkan mayat anaknya ke dalam jok motor untuk dibuang ke sungai.
Sholeh mengaku baru lima hari belakangan momong anaknya lantaran istri jualan.
Ayah dua anak itu menyesal telah membunuh anaknya.
Siasat Sholeh
Beragam cara Sholeh bersandiwara terkait hilangnya MKZ, anak keduanya berusia tiga bulan.
Dari membaca Ayat Kursi 110 kali hingga menebar beras dan garam agar MKZ kembali.
Namun, sandiwara Sholeh terbongkar seusai Naura ditemukan tewas mengapung di sungai.

Diduga Sholeh membunuh dan membuang mayat MKZ.
Mohammad Sholeh Ika Saputra (20) digelandang ke kantor polisi, Selasa (2/5/2023) malam.
Pria itu diduga merupakan pelaku pembunuhan terhadap putrinya sendiri yang masih berusia tiga bulan.
Kronologi Hilang
Seorang bayi perempuan berusia tiga bulan di Kauman RT 4 RW 1, Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan/Kabupaten Pati, hilang secara misterius, Senin (1/5/2023) pagi sekira pukul 11.00 WIB.
Putri kecil dari pasangan muda Mohammad Sholeh Ika Saputra dan Dinda Putri Fitriani itu berinisial MKZ, biasa dipanggil Naura.
Berikut kronologinya.
1. Ditinggal dalam keadaan tertidur di rumah
Ditemui TribunMuria.com, Selasa (2/5/2023) pagi, ayah Sholeh (kakek Naura), Mustofa, mengatakan bahwa cucunya kali terakhir diketahui sedang tidur di dalam kamar.
"Putra dan menantu saya itu punya dua orang anak. Saat kejadian itu, ditinggal ibunya jualan, yang momong ayahnya," kata dia.
Anak sulung Sholeh dan Dinda yang bernama Rahma punya kebiasaan sebelum tidur.
"Kebiasaannya, anak yang besar dibawa naik motor keliling supaya mau tidur.
Jadi anak yang kecil sudah tidur duluan, ditinggal di dalam kamar di rumah. Anak yang besar diajak ayahnya naik motor supaya mau tidur," kata Mustofa.
Ia mengatakan, Naura ditinggal di dalam kamar kurang lebih selama 30 menit sebelum ibunya pulang berjualan.
"Ibunya duluan yang pulang dan mengetahui bahwa Naura sudah tidak ada di rumah. Ayahnya sebelum pulang sempat berteduh dulu karena hujan turun saat mengajak anak sulung naik sepeda motor," terang dia.
Mustofa mengatakan, saat ditinggal pergi, pintu depan rumah dalam keadaan tertutup.
Sementara pintu belakang dalam keadaan terbuka.
"Pintunya awalnya terbuka satu, setelah orang tuanya pulang jadi terbuka dua pintu," kata dia.
2. Pihak keluarga melakukan upaya spiritual
Pihak keluarga telah melakukan berbagai upaya agar Naura bisa segera kembali ke pelukan keluarga.
Selain melapor ke polisi, kedua orang tua Naura juga melakukan upaya spiritual dengan membaca doa dan wirid khusus.
Sekira pukul 09.00 WIB, Sholeh dan Dinda tampak tengah menebar beras yang telah dicampur kunyit dan garam krosok di sekeliling rumah mereka.
Beras juga mereka lempar ke atap rumah.
Sebelumnya, beras tersebut ditelah mereka bacakan ayat kursi sebanyak 110 kali.
"Ini amalan yang dianjurkan kiai saya dari Pekalongan. Katanya, seandainya ini perbuatan makhluk halus, kalau sudah dibacakan ayat kursi 110 kali dan sampai pukul 10 atau 11 belum muncul, sudah pasti yang menculik manusia, tidak mungkin makhlus halus," kata Dinda pada TribunMuria.com.
Dia menambahkan, semalam sampai dini hari tadi, ia dan suami juga sudah membaca Qur'an Surat Yasin sebanyak 41 kali.
Dinda menjelaskan, ia dan suami memiliki dua orang putri.
"Saat kejadian, yang bungsu (anak yang hilang) sudah ditidurkan ayahnya. Sementara Rahma putri saya yang besar (usia 1,5 tahun) rewel. Kebiasannya, kalau tidak dianginkan dulu, diajak keliling jalan-jalan naik motor, tidak mau tidur. Jadi suami saya mengajak putri sulung saya keliling naik motor agar mau tidur," papar Dinda.
Sebelum suaminya datang, Dinda terlebih dahulu pulang dari berjualan es tak jauh dari rumah mereka.
"Saya cek semua ruangan, Naura tidak ada di rumah. Saya langsung telepon bapak mertua, saya tanya apakah ikut ke pasar, ternyata juga tidak. Saya masih berpikiran Naura juga dibawa oleh ayahnya. Namun, saat ayahnya (suami) saya datang, dia juga kaget Naura tidak ada," tutur Dinda.
3. Polisi melakukan penyelidikan
Datang bersama Camat dan Danramil, Kapolsek Pati Iptu Heru Purnomo mengatakan, Dinda dan Sholeh sudah melapor ke Polsek Pati Kota mengenai kejadian ini.
"Terkait adanya kehilangan bayi perempuan di Kampung Kauman Kelurahan Pati Kidul ini, orang tua sudah melapor ke Polsek Pati. Kemarin kami juga sudah datangi TKP dan meminta keterangan para saksi," kata dia.
Saat ini, pihaknya bersama jajaran Forkopimcam dan pemerintah di tingkat kelurahan tengah berupaya agar bayi tersebut ditemukan.
Rekaman dari kamera CCTV di sekitar rumah korban juga akan ditelusuri.
Adapun mengenai apakah ini kasus penculikan, Iptu Heru Purnomo belum bisa memastikan karena masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan para saksi.
"Kami belum bisa sampaikan karena masih taraf penyelidikan," tandas dia. (MZK)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng
Baca artikel menarik lainnya di Goole News
DALANG Utama Dibalik Unjuk Rasa Ricuh di Gedung DPR RI, Mantan Kepala BIN Tahu Siapa Orangnya |
![]() |
---|
Bukan Rp230 Juta, Mahfud MD Dengar Gaji Anggota DPR RI Tembus Miliaran, Wajar Dikritik Rakyat |
![]() |
---|
Saat Demo di Depan Gedung DPR, Buruh Injak-injak Spanduk Bergambar Zulkifli Hasan dan Eko Patrio |
![]() |
---|
Roy Suryo Apresiasi Hakim Setelah PK Silfester Matutina Gugur, Sudah Seharusnya Dieksekusi |
![]() |
---|
Herannya Mahfud MD Tahu Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer Rp17,6 Miliar, Gak Mungkin Tiba-tiba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.