Berita Viral

Kronologi Ibu Penjual Jasa Penukaran Uang Pingsan Usai Dirampok di Kalimalang, Uang Rp 30 Juta Raib

Kronologi seorang ibu-ibu diduga menjadi korban perampokan saat tengah menjualkan tukar uang receh di di kawasan Kalimalang, Bekasi Selatan.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Shinta Dwi Anggraini
ig/lambe_turah
Kronologi seorang ibu-ibu diduga menjadi korban perampokan saat tengah menjualkan tukar uang receh di di kawasan Kalimalang, Bekasi Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Kronologi seorang ibu-ibu diduga menjadi korban perampokan saat tengah menjualkan tukar uang receh di di kawasan Kalimalang, Bekasi Selatan.

Belum lama ini viral dimedia sosial sebuah video memperlihatkan seorang ibu-ibu penjual penukaran uang pingsan setelah diduga dirampok.

Diketahui ibu tersebut menjual jasa tukar uang di kawasan Kalimalang, Kayumalang, Bekasi Selatan.

Pelaku langsung merampas uang yang ditawarkan sang ibu ke pengendara yang melintas.

Baca juga: Motor Hilang di Parkiran Alfamart Palembang Jl Sultan M Mansyur, Ditinggal Belanja 5 Menit

 

Adapun uang senilai Rp 30 juta dalam berbagai pecahan raib dirampok oleh pelaku yang sempat datang menggunakan sepeda motor.

Hal itu terjadi begitu saja ketika korban menjajakan uangnya di samping-samping jalan.

"Jasa penukaran uang, kata dia terdapat uang tunai pecahan sebanyak Rp 30 juta duitnya yang diambil," kata perekam video dalam unggahan yang viral dilansir dari akun Instagram @Lambe_Turah,dikutip Rabu (19/4/2023).

Terlihat dalam video, sosok ibu penjual jasa tukar uang turut dibantu warga agar sadar dari pingsan.

Baca juga: Viral Tangis Pasien Terlantar di Puskesmas Sumatera Utara, Terbaring di Ambulans Tak Ditangani Medis

Namun, ibu tersebut tak kunjung sadar dan masih nampak lemas duduk di kursi plastik berwarna merah.

"Si ibu ini sedang stres," sambungnya.

Menurut beberapa informasi, Jasa penukaran uang baru disana sudah memenuhi pinggir jalan raya kawasan Kalimalang menjelang hari Raya Idul Fitri.

Mereka menawarkan uang kertas pecahan dalam jumlah banyak dengan pengawasan yang terbatas.

Sebagian besar berpendapat profesi yang mereka lakukan memang sangat rawan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved