Berita Nasional

Profil dan Sejarah Tupperware Peralatan Makan Favorit Ibu-Ibu Yang Terancam Bangkrut

profil dan sejarah Tupperware, peralatan makan paling populer di Indonesia yang terancam bangkrut. peralatan rumah tangga yang menjadi idola ibu-ibu

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
tupperware.co.id
profil dan sejarah Tupperware, peralatan makan paling populer di Indonesia yang terancam bangkrut. peralatan rumah tangga yang menjadi idola ibu-ibu 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM - Profil dan sejarah Tupperware, peralatan makan paling populer di Indonesia yang terancam bangkrut.

Diketahui, Tupperware merupakan peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik sangat menjadi idola bagi ibu-ibu.

Dalam siaran pers-nya pada Senin (10/4/2023), Tupperware mengumumkan keraguan perusahaan untuk dapat melanjutkan usahanya jika finansialnya belum pulih.

Tupperware mengatakan, mereka telah menyewa penasihat keuangan untuk menjajak opsi bagi perusahaan dan untuk memulihkan keraguannya akan kebangkrutan.

Baca juga: Penyebab Tupperware Terancam Bangkrut, Padahal Sudah Berusia 77 Tahun, Jadi Idola Bagi Ibu-Ibu

Inilah sosok pemilik Tupperware heboh kini dikabarkan terancam bangkrut.
Inilah sosok pemilik Tupperware heboh kini dikabarkan terancam bangkrut. (Ig/@tuppceo)

Presiden dan CEO Tupperware Brands, Miguel Fernandez, mengatakan perusahaan Tupperware melakukan yang terbaik untuk mengembalikan kondisi.

Perusahaan yang berbasis di Orlando itu bahkan mengatakan kemungkinan tidak bisa membayar utang-utangnya.

Seperti yang tercantum dalam rilis mereka, yang menyebut perusahaan mengalami "kendala uang tunai yang disebabkan oleh biaya bunga yang lebih tinggi."

Seperti apa sejarah perjalanan produk Tupperware?

Melansri dari laman resmi Tupperware Indonesia, bisnis penjualan Tupperware yang banyak dilakoni emak-emak di Indonesia ini didirikan oleh Earl Silas Tupper.

Tupper merupakan pebisnis kelahiran Amerika Selatan tahun 1907. Pada tahun 1928, ia bergabung dengan perusahaan yang berbasis inovasi.

Baca juga: Profil Miguel Fernandez CEO Tupperware, Umumkan Produk Wadah yang Dicintai Ibu-ibu Terancam Bangkrut

Tupperware sudah berdiri sejak 77 tahun yang lalu.

Setelah melalukan berbagai riset, si kreatif Tupper berhasil menemukan metode untuk membuat plastik yang kuat, fleksibel, bening, ringan, tidak berminyak, tidak berbau, dan aman digunakan.

Earl Silas Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T pada tahun 1938.

Lalu pada tahun 946 Nama produknya diubah menjadi Tupperware dengan memiliki 2 jenis wadah, yaitu Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler.

Penyebab Tupperware Terancam Bangkrut, Padahal Sudah Berusia 77 Tahun, Jadi Idola Ibu-Ibu
Penyebab Tupperware Terancam Bangkrut, Padahal Sudah Berusia 77 Tahun, Jadi Idola Ibu-Ibu (instagram @tupperwareid)

Termasuk didalamnya, wadah penyimpanan, wadah penyajian dan beberapa peralatan dapur yang diperkenalkan untuk khalayak umum pada tahun 1946.

Dibuktikan telah memenuhi ketentuan lembaga pengawas makanan internasional seperti FDA, EFSA dan FS.

Pasca Perang Dunia II, Tupper meluncurkan produk pertamanya yang berhasil disambut antusias oleh masyarakat.

Seiring waktu, bisnis Tupperware pun berkembang ke berbagai penjuru dunia.\

Baca juga: Meningkat 9x Lipat, Fashion Muslim Jadi Kategori Terfavorit Selama Bulan Ramadan di E-Commerce Ini

Pada 1958, Tupper memecat Wise setelah mereka terus-terusan bertengkar. Walaupun penjualan Tupperware melewati 100 juta dolar AS, Wise pergi dengan uang pisah 35.000 dolar AS saja.

Tanpa kepemilikan saham di perusahaan, Wise terpaksa meninggalkan rumah dan mobilnya yang berwarna merah muda.
Perusahaan begitu ingin memutus segala hubungan dengan Wise sampai-sampai mereka mengubur semua persediaan buku motivasional Wise, Best Wishes, Brownie Wise, sebuah drama yang dilaporkan dalam film documenter Laurie Kahn Leavitt, Tupperware.

Tupper pada gilirannya menjual perusahaan itu seharga 16 juta dolar AS pada Rexall. (perusahaan ini sekarang memiliki kapitalisasi pasar sebesar 1,75 miliar dolar AS).
Tupper pindah ke Florida, kemudian Bermuda, lalu Panama dan akhirnya ke Kosta Rika, di mana dia meninggal pada 1983. Wise wafat pada 1992.

Saat ini ada lebih dari 1,9 juta perwakilan Tupperware di 100 negara. Sebuah pesta Tupperware di mulai disalah satu belahan dunia setiap 2,5 detik.

Baca juga: 5 Tempat Jual Kue Kering di Palembang, Mulai dari Rp 19.500 per toples

Tupperware mulai dikenal masyarakat Indonesia sekitar tahun 1978.

Namun, nyatanya belum dapat berkembang luas, karena belum memiliki kantor perwakilan dan distributor resmi Tupperware di Indonesia.

Pada 11 Juni 1991 diadakanlah pesta Tupperware pertama di Indonesia. Inilah cikal bakal bisnis Tupperware yang begitu hebat di Indonesia.

Di Indonesia sendiri menyumbang pasar terbesar bagi penjualan Tupperware pada 2013 silam, yang kemudian disusul oleh Jerman.

Angka penjualan Tupperware di Indonesia bisa mencapai US$ 200 juta atau setara dengan Rp 2,9 triliun.

Tupperware sendiri merupakan anak perusahaan dari Tupperware Brands Corporation, yang kini dipimpin oleh Miguel Fernandez yang menjabat sebagai CEO sejak tahun 2020.

Tupperware Terancam Bangkrut

Perusahaan Tupperware menghadapi masalah dengan beban utang yang membengkak menjadi 705 juta dolar.

Jumlah ini lebih dari 10 kali nilai pasar perusahaan saat ini yang sedikit di atas 60 juta dolar, menurut temuan peraturan.

Perusahaan Tupperware gagal menyampaikan laporan tahunannya untuk tahun lalu tepat waktu, yang membuatnya melanggar berbagai perjanjian dengan pemberi pinjamannya.

"Perusahaan saat ini memperkirakan, jika tidak dapat memperoleh sumber modal yang memadai atau amandemen perjanjian kreditnya, mungkin tidak memiliki likuiditas yang memadai dalam waktu dekat," kata Tupperware dalam siaran pers.

"Akibatnya, perusahaan telah menyimpulkan ada keraguan substansial tentang kemampuannya untuk melanjutkan kelangsungan usahanya," lanjutnya.

Melansir Kompas.com, Tupperware juga memperingatkan bahwa mereka menghadapi delisting dari New York Stock Exchange karena terlambat mengajukan laporan tahunan standarnya, yang dikenal sebagai 10-K.

Fernandez juga mengatakan bahwa ketika melaporkan hasil keuangannya, mereka akan terlihat jauh lebih buruk daripada yang dilaporkan perusahaan pada awalnya.

Perusahaan mencapai kesepakatan dengan pemberi pinjaman, terkait target penjualannya pada Oktober 2022.

Tapi pada bulan yang sama, Fernandez menegosiasikan ulang perjanjiannya dengan pemberi pinjaman dan meminta agar kreditur memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas.

Tupperware juga menghadapi gugatan dari investor yang menuduh perusahaan menyembunyikan "masalah serius" dalam pengajuan keuangannya.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved