seputar islam

Sejarah Idul Fitri dan Isi Khutbah Idul Fitri Pertama Rasulullah SAW, Berikut Penjelasan dan Dalil

Asal mula Hari Raya Idul Fitri berkaitan erat dengan dua peristiwa dalam sejarah Islam, yaitu Perang Badar dan Hari Raya masyarakat Jahiliyah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel grafis/khoiril
Sejarah Idul Fitri dan Isi Khutbah Idul Fitri Pertama Rasulullah SAW, Berikut Penjelasan dan Dalil 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Sejarah Idul Fitri dan Isi Khutbah Idul Fitri Pertama Rasulullah SAW, Berikut Penjelasan dan Dalil.


Umat Islam di seluruh dunia merayakan dua hari besar, yaitu hari raya Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal dan Idul Adha yang diperingati setiap 10 Dzuhijjah.

Kedua sholat id (hari raya) sunnah dilakukan di lapangan terbuka atau masjid.

Merunut pada sejarah Islam, Idul Fitri pertama kali dirayakan pada 624 Masehi atau 2 Hijriyah. Momentum tersebut menjadi hadiah bagi umat Islam setelah kemenangan telak di Perang Badar yang terjadi di tanggal 17 Ramadhan.

Diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah menggelar momen pertama Idul Fitri dalam kondisi lelah. Beliau bersandar pada pundak Bilal bin Rabah sebelum memulai khutbah.

Asal mula Hari Raya Idul Fitri berkaitan erat dengan dua peristiwa dalam sejarah Islam, yaitu Perang Badar dan Hari Raya masyarakat Jahiliyah. Hari Raya Idul Fitri pertama kali digelar pada tahun ke-2 Hijriah, yaitu bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin pada Perang Badar.

Usai perang, secara tidak langsung umat muslim merayakan kemenangan dengan penuh rasa syukur dan gembira.

Bukan hanya kemenangan dalam perang, tetapi juga kemenangan karena berhasil berpuasa selama satu bulan di saat itu.

Rasulullah menyampaikan khutbah pertama Idul Fitri. Beliau mengatakan Idul Fitri adalah hari kemenangan muslim setelah puasa sebulan penuh melawan godaan yang menggoyahkan iman.

Rasulullah SAW bersabda bahwa umat Islam baru saja kembali dari perang kecil (di bulan puasa) dan bersiap menghadapi perang yang lebih besar, yaitu perang melawan hawa nafsu (di luar waktu bulan Puasa Ramadhan).


Perayaan Idul Fitri in kemudian, mulai menjadi tradisi dan ibadah yang dilakukan umat muslim hingga saat ini.

Sebelum itu, tepatnya sebelum agama Islam datang, kaum Arab Jahiliyah merayakan dua hari raya yang sangat meriah. 

Disebutkan dalam hadist bahwa Idul Fitri yang kini dirayakan setiap tahun, tak lepas dari sejarah tradisi masyarakat Jahiliyah yang memiliki kebiasaan khusus bermain dalam dua hari.

Kemudian, setelah Rasulullah mendapat perintah untuk menyebarkan Islam dan jalan kebenaran yang berasal dari Allah, tradisi tersebut berubah. 

Rasulullah mengganti hari raya masyarakat jahiliyah dahulu menjadi perayaan yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved