Berita Nasional

Penyebab Bupati Meranti Muhammad Adil di OTT, Wakil Ketua KPK: Diduga Korupsi Pengadaan Dana Umroh

Wakil Ketua KPK ungkap penyebab Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Adil ditangkap.

|
KOMPAS.com/Syakirun Ni'am/instagram @muhammad_adil_riau
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron Mengungkap Penyebab Bupati Meranti Muhammad Adil Ditangkap. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Adil terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) lantaran diduga menerima suap terkait dugaan pengadaan jasa umroh.

Hal ini diungkap Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron saat dikonfirmasi.

Seperti diketahui, Bupati Meranti Muhammad Adil atau M Adil akan langsung diterbangkan ke Jakarta hari ini, Jumat (7/4/2023) pasca ditangkap KPK pada Kamis (6/4/2023) malam.

Selain Muhammad Adil, puluhan pejabat strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti juga ditangkap.

“Suap pengadaan jasa umroh,” kata Ghufron saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Baca juga: Jejak Kontroversi Bupati Meranti Muhammad Adil yang di OTT KPK, Hina Kemenkeu Hingga Mendagri Berang

 

Selain itu, KPK juga menduga Adil melakukan korupsi terkait pemotongan Uang Pengganti dan Ganti Uang Persediaan (UP dan GUP).
Merujuk situs resmi Kementerian Keuangan (kemenkeu), UP merupakan uang muka kerja dalam jumlah tertentu.

Dana tersebut dikucurkan kepada melalui Bendahara Pengeluaran utnuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari satuan kerja atau biaya pengeluaran yang sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung.

Sementara, GUP dilakukan untuk mengisi kembali uang persediaan di Bendahara Pengeluaran.

“Pemotongan Uang Persediaan dan Ganti Uang persediaan (UP dan GUP) dipotong 5-10 persen,” ujar Ghufron.

Menurutnya, sejauh ini dua dugaan tindak pidana korupsi itulah yang ditemukan KPK. Lembaga antirasuah akan mengembangkan perkara ini lebih lanjut.

“Itu yang ter-capture awal selanjutnya kami kembangkan,” tuturnya.

Sebelumnya, KPK membenarkan telah menangkap tangan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, sampai saat ini KPK masih terus mengumpulkan informasi dari berbagai pihak.

Menurutnya, puluhan pejabat strategis di lingkungan pemerintah kabupaten (Pemkab) Bangkalan juga diangkut tim KPK.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved