Istri Bunuh Suami di Babat Toman Muba

Polisi Ungkap Kronologis Istri Bunuh Suami di Babat Toman Muba, Curiga Bercak Darah di Mobil

Polisi ungkap kronologis istri bunuh suami di Babat Toman Musi Banyuasin. Kasus pembunuhan terungkap bermula kecurigaan polisi atas bercak darah.

Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Polisi ungkap kronologis istri bunuh suami di Babat Toman Musi Banyuasin. Kasus pembunuhan terungkap bermula kecurigaan polisi atas bercak darah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Polisi ungkap kronologis istri bunuh suami di Babat Toman Musi Banyuasin.

Kasus pembunuhan ini terungkap bermula dari kecurigaan polisi atas bercak darah di mobil dan rumah korban.

Neni Triana (48) istri korban sekaligus dalang pembunuhan korban Indra Maulana (49), menuturkan dirinya tega melakukan pembunuhan berencana terhadap suaminya karena sudah berada pada puncak kemarahan.

Kekesalan tersebut diungkapkan langsung oleh Neni Triana ketika berada di Mapolres Muba.

Ia mengungkapkan sudah sangat tidak tahan terhadap tingkah laku sang pujaan hati hingga tega menghabisi nyawa Indra Maulana bersama anak dan menantu.

Diungkapkan langsung oleh Neni Triana, kekesalan yang kerab dilakukan oleh sang suami sudah ia rasakan menahun bahkan hati yang luka akibat kekerasan yang dialami sudah sangat menyiksa dirinya. Tidak ada pekerjaan dan hobi memakai narkoba yang kerap menjadi pemicu utama kekerasan sering terjadi dalam biduk rumah tangga keduanya.

"Kesal nian pak saya sama dia. Kalau dia lagi pusing tidak ada uang untuk beli narkoba ia mulai memukul, uang untuk membeli narkoba itu bisanya dapat dari maling. Kapan tidak pakai narkoba ia mengancam akan membunuh, saya sudah sangat menghadapinya selama ini,"kata Neni.

Baca juga: Terungkap Motif Istri Bunuh Suami di Babat Toman Muba, Pelaku Ajak Anak dan Menantu Bunuh Korban

Neni menyebutkan karena tempramental suami yang sangat tinggi, bahkan rumahnya pun tidak pernah di kunci ketika malam hari kurang lebih selama 2 bulan.

"Rumahku tidak pernah kunci kalau malam, karena ketika dia pulang dan terlambat dibuka kan pintu ia akan memukul. Sering terjadi, makanya pintu rumah tidak pernah kunci hanya pagar dan pintu ditutup biasa,"ungkapnya.

Puncak kekesalan dirinya pun tersulut ketika korban ingin membunuh dirinya bahkan kasur-kasur di rumah penuh dengan tusukan, karena luapan emosi. "Kasur di tusuk-tusuknya, dia tidak bekerja untuk membeli narkoba maling dia. Saya kesal pak karena dia memukul dimana saja,"jelasnya.

Hal yang sama disampaikan, Ferdi Julianda sebelum kejadian pembunuhan ia memukul istrinya yang merupakan anak dari korban Indra Maulana.
Permasalahanya karena sang istri mengadukan perbuatan selingkuh ayahnya kepada ibu mertua.

"Pagi sebeum kejadian istri saya memberitahu kepada mertua saya bahwa ia berpacaran dengan istri orang, karena tidak setuju dengan laporan yang diberikan istri saya. Lantas bapak angsung memukul istri saya, dia bilang diam-diam saja urusan saya ikut campur,"ungkapnya.

Kendati telah melakukan perbuatan keji terhadap sang mertua ia mengaku sudah sangat tidak tahan dengan perbuatanya.

"Ibu mertua dan istri saya di pukul terus, suami mana yang tega melihat kejadian tersebut,"ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Muba AKBP Siswandi SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Rio didampingi Kanit Pidum IPTU Dedi Kurniawan, menyebutkan terungkapnya kasus pembunuhan tersebut setelah pihak kepolisian melihat adanya kecurigaan dari keterangan yang berbeda dari sejumlah pelaku.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved