Bocah Operasi Usus Buntu Meninggal

Dirawat 50 Hari Sebelum Meninggal, Orangtua Desfa Pakai Tabungan Masuk SMA Berharap Putrinya Sembuh

Dirawat lebih kurang 50 hari sebelum dinyatakan meninggal dunia, orangtua Desfa pakai tabungan masuk SMA milik kakak Desfa berharap putrinya sembuh.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Dirawat lebih kurang 50 hari sebelum dinyatakan meninggal dunia, orangtua Desfa Anjani relakan tabungan harapkan putrinya sembuh. Desfa Anjani meninggal dunia setelah menjalani operasi usus. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dirawat lebih kurang 50 hari sebelum dinyatakan meninggal dunia, orangtua Desfa Anjani relakan tabungan masuk SMA milik kakak Desfa berharap putrinya sembuh.

Desfa Anjani bocah 7 tahun di Palembang meninggal dunia setelah menjalani operasi keempat kalinya yang berawal dari operasi usus buntu.

Desfa meninggal dunia di Rumah Sakit dr Muhammad Hoesin Palembang, Minggu (19/3/2023) malam.

Keluarga ini dirundung duka, Desfa Anjani meninggal setelah beberapa hari tidak sadarkan diri setelah menjalani operasi.

Kepada Tribunsumsel.com, Herman mengatakan selama DA dirawat di Rumah Sakit Herman bahkan harus merelakan tabungan untuk putri sulungnya yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP akan beranjak ke jenjang pendidikan SMA.

Herman menjelaskan uang tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari DA dan keluarga selama menjaga DA di rumah sakit.

"Terhitung sudah 50 hari kurang lebih, selama operasi dan pengobatan kami tidak bayar. Untuk makan minum sehari-hari ada uang tabungan hasil dari ikut arisan terpakai, rencananya uang itu dipakai untuk kebutuhan anak yang mau masuk SMA tahun ini. Sekitar Rp 4 juta uangnya pak, " kata Herman, Minggu (19/3/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Istri Bunuh Suami di Babat Toman Muba, Mayat Dibuang di Bawah Jembatan Mangun Jaya

Anaknya masih bersekolah dan menjalankan aktivitas seperti biasa. Karena masih harus bolak-balik mengurus anaknya yang dirawat pekerjaan Herman sebagai buruh harian pun terganggu.

Pasca menjalani operasi di RSMH Senin (13/3/2023) DA tak kunjung sadar. Kondisi anaknya lemah dan tidak sadarkan diri semenjak hari Selasa (14/3/2023).

"Usai operasi berhasil dikasih dokter obat tidur biar tidak pusing. Nah besoknya adek tidak bangun-bangun, " ujar Herman.

Karena DA yang tidak sadar denyut jantung DA sempat berhenti sehingga dokter langsung mengambil langkah penanganan mengembalikan detak jantung secara manual menggunakan tangan.

"Karena kalau pakai alat beresiko kepada jantungnya, dengan tindakan dokter tak sampai hitungan jam Alhamdulillah detak jantung kembali ada, " ujarnya.

Herman menyebut kondisi DA semakin melemah dan organ hati juga melemah akibat infeksi pada luka operasi yang gagal sebelumnya, sehingga kemungkinan untuk sembuh masih 50 persen.

"Fungsi hati melemah dengan keadaan yang seperti itu dokter menyampaikan kalau kemungkinan adek bisa sembuh berbanding 50:50, " jelasnya.

Herman menambahkan pihak Rumah Sakit BARI Palembang memberikan sejumlah kesepakatan dengan keluarga sebagai jaminan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pertama kalau anak saya cacat mereka siap bertanggung jawab, kemudian memberikan kompensasi ganti rugi berupa uang, lalu kami minta obati sampai sembuh, " katanya.

Terungkap, sebab Desfa Anjani bocah 7 tahun meninggal setelah menjalani 4 kali operasi usus.
Terungkap, sebab Desfa Anjani bocah 7 tahun meninggal setelah menjalani 4 kali operasi usus. (TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN)

Desfa Anjani (7) bocah perempuan yang menderita sakit usus buntu dan gagal menjalani operasi sebanyak 3 kali di RSUD Bari Palembang kini meninggal dunia tadi malam, Minggu (19/3/2023). 

Desfa meninggal sekitar pukul 22:00 WIB malam di Rumah Sakit Dr Muhammad Hoesin. 

Kabar tersebut dibenarkan Herman, ayah Desfa. 

"Anak kami malam tadi meninggal dunia di RSMH, " ujar Herman, Senin (20/3/2023). 

Kini jenazah Desfa sudah dibawa ke rumah duka di Jalan Faqih Usman, Lorong Sintren, Kelurahan 2 Ulu, Palembang. 

Keluarga akan memakamkan bocah itu haru ini usai Zuhur di pemakaman keluarga di Desa Talang Peramuan, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir. 

Sebelumnya diketahui Desfa menjalani operasi pemotongan usus di RSMH yang menjadi penyebab keluar cairan kuning dari bekas operasinya yang lama di RSUD Bari. 

Operasi tersebut berhasil, namun Desfa tak kunjung sadar ketika dokter memberikan obat tidur pasca operasi. 

Herman mengatakan bahkan detak jantung sang anak bahkan menghilang selama beberapa menit.

Hal itu pun membuat Herman dan istrinya Yani panik. 

"Lima hari semenjak selesai operasi adek tidak sadar. Detak Jantung nya tidak ada, namun dokter langsung menangani hal itu dengan memompa jantung secara manual menggunakan tangan. Detak jantungnya ada lagi, tapi adek masih tidak sadar, " katanya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved