Berita Nasional

Sosok Kompol Zulkarnain, Ayah ZN Taruna Akmil Aniaya Mahasiswa FK UISU, Kasat Narkoba di Deliserdang

Inilah sosok AKP Zulkarnain Kasat Narkoba Polresta Deliserdang yang akui anaknya ZN Taruna Akmil aniaya mahasiswa kedokteran FK UISU...

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Slamet Teguh
Polres Deliserdang / Kolase Tribunsumsel
Sosok Kompol Zulkarnain, Ayah ZN, Taruna Akmil Aniaya Mahasiswa FK UISU, Kasat Narkoba di Deliserdang 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok Kompol Zulkarnain Kasat Narkoba Polresta Deliserdang yang akui anaknya ZN taruna akmil aniaya mahasiswa kedokteran FK UISU.

Baca juga: Nasib ZN Taruna Akmil Gebuki Mahasiswa FK UISU, Ternyata Anak Kasat Narkoba,Tawarkan Uang Damai

sosok Taruna Akmil berinisial ZN diduga pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha.
sosok Taruna Akmil berinisial ZN diduga pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha. (tribunmedan.com)

Diketahui sebelumnya jika sosok ZN Taruna Akmil yang menganiaya mahasiswa FK UISU bernama Teuku Shehan Arifa Pasha.

Atas kabar tersebut tak sedikit yang kemudian menyoroti ZN Taruna Akmil yang aniaya mahasiswa FK UISU ternyata anak dari Kasat Narkoba Polresta Deliserdang.

Berikut Profil Kompol Zulkarnain Kasat Narkoba Polresta Deliserdang Ayah ZN

Sosok Kompol Zulkarnain merupakan Kasat Narkoba Polresta Deliserdang.

Sebelum menjadi Kasat Narkoba Polresta Deliserdang, Kompol Zulkarnain menjabat sebagai Kanit 4 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Sumut.

Namun saat itu Kompol Zulkarnain dilantik menggantikan Kasat Res Narkoba Kompol Ginanjar Firtiadi lewat upacara serah terima jabatan (sertijab) yang berlangsung di Aula Pendopo Polresta Deli Serdang, Jumat (22/4/2022) silam.

AKP Zulkarnain Kasat Narkoba Polresta Deliserdang
AKP Zulkarnain Kasat Narkoba Polresta Deliserdang (Tribun Medan)

Sementara itu kini Kompol Zulkarnain menjadi sorotan usai ZN anaknya melakukan penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU bernama Teuku Shehan Arifa Pasha.

Kasat Narkoba Polresta Deliserdang ini mengaku jika anaknya terlibat dalam kasus penganiayaan tersebut.

Namun bukan Zuan Hendru berstatus taruna akmil melakukan hal tersebut melainkan sang adik bernama Zofan.

Melansir TribunMedan, selasa (14/3/2023) Zulkarnain lantas menjelaskan kronologi versi sang anak.

Peristiwa penganiayaan itu memang terjadi pintu masuk Komplek Tasbih I, menuju ke arah Jalan Setia Budi, Kota Medan, pada Sabtu (18/2/2023).

Malam itu, Hendru dan pacarnya bernama Upa sedang berada di rumahnya di Komplek Tasbih I, Kota Medan.

"Jam setengah sebelas malam itu, diantarnya lah pacarnya ini pulang ke rumahnya. Pacar Hendru ini cerita bahwa pacarnya dia sering diganggu-ganggu oleh Ipon," kata Zulkarnain kepada Tribun-medan, Selasa (14/3/2023).

Ia mengatakan, setelah mengantarkan pacarnya pulang.

Hendru pun kembali ke komplek Tasbih I, dan singgah ke salah satu rumah teman adiknya Zofan.

Ketika itu, Zofan sedang ada acara bakar-bakar ikan bersama dengan teman-temannya.

"Singgah Hendru ini ke situ, dia cerita sama adiknya bahwa pacarnya Upa sering dichat-chat diajak jumpa juga sama si Ipon," sebutnya.

Lalu, adiknya ini merespon dan meminta abangnya untuk tetap tenang mengingat Hendru merupakan seorang Taruna Akmil.

Kemudian, Zulkarnain mengatakan singkat cerita Hendru dan adiknya serta teman-temannya yang lain memutuskan untuk jalan-jalan.

"Sekira jam 11 malam itu bergeraklah orang ini, ada tiga mobil orang sekitar enam sama tujuh orang gitu," ungkapnya.

 

Baca juga: Dipicu Asmara, Kasat Narkoba Polresta Akui Anaknya Aniaya Mahasiswa FK UISU, Ini Kronologinya

Namun, dikatakan Zulkarnain saat hendak meninggalkan komplek Tasbih I, adiknya melihat mobil korban dan menghentikannya.

Ketika itu, korban sedang bersama dengan pacarnya bernama Manda dan juga kakak beserta adik pacarnya di dalam mobil.

"Ketemulah orang ini, disetoplah. Lalu turun orang ini yang turun duluan si Zofan, Fathir, sama Abi, diketuk orang ini pintu mobil Ipon," ujarnya.

Dikatakannya, setelah pintunya terbuka anaknya Zofan langsung memukuli korban sebanyak dua kali di bagian wajahnya.

"Hendru saat itu masih di dalam mobil, waktu dilihatnya adiknya mukuli si Ipon turun dia di tariknya adiknya, bilang jangan bikin masalah. Nggak lama itu, cuma satu menit," bebernya.

Kemudian, setelah kejadian itu korban ini sempat mendatangi Polsek Sunggal untuk membuat laporan.

Dikarenakan, malam itu Polsek Sunggal sedang ramai Ipon pun mendatangi Polresbes Medan dan melaporkan kejadian penganiayaan itu.

"Kalaupun nggak ketemu titik terang, saya akan tetap menyerahkan kasus ini diproses oleh Polresbes Medan dan juga Denpom," pungkasnya.


Kronologi Versi Korban

Seorang taruna Akmil berinisial ZI dilaporkan ke Denpon I/5 Medan karena menganiaya mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU, bernama Teuku Shehan Arifa Pasha, Sabtu (18/2/2023) silam.

ZI disebut sudah menganiaya korban sampai babak belur.

Dari informasi beredar, ZI disebut-sebut sebagai anak kandung Kasat Narkoba di jajaran Polda Sumut.

Atas penganiayaan yang dialaminya, korban membuat laporan ke Denpon I/5 Medan.

Dikutip dari Tribun Medan, korban yang diwawancarai di depan Kantor Denpon I/5 Medan, menceritakan kronologi aksi penganiayaan tersebut.

Malam itu, dirinya bersama dengan dua teman wanitanya menaiki mobil keluar dari dari arah Komplek Tasbih I, menuju ke arah Jalan Setia Budi, Kota Medan.

"Aku mau balik ke rumah, mau ngantar kawan ku dulu dari Komplek Tasbih, pas arah keluar ke Jalan Setia Budi, tiba - tiba aku di hadang," kata Shehan kepada Tribun-medan, Selasa (14/3/2023).

Teuku Shehan Arifa Pasha Mahasiswa FK UISU Jadi Korban Penganiayaan ZN Taruna Akmil
Teuku Shehan Arifa Pasha Mahasiswa FK UISU Jadi Korban Penganiayaan ZN Taruna Akmil (Kolase/Tribun Medan/Alfiansyah)

Baca juga: Sosok ZN Taruna Akmil Diduga Aniaya Mahasiswa UISU Medan Hingga Bonyok, Tawari Uang Damai Rp 15 Juta

Ia menjelaskan, ketika itu ada dua orang keluar dari dalam mobil yang menghadangnya. Lalu, dia juga keluar dari dalam mobil.

"Ku tanya ada apa, katanya bentar ada yang mau dibicarain, ada yang keluar langsung dipukulnya aku, kira - kira dua orang," sebutnya.

Dikatakannya, dari kedua pelaku ia mengaku mengenali salah satunya yakni ZN yang merupakan teman sekolah nya.

"Kenal sama pelaku di situ ada sekitar enam orang dua mobil semuanya, dulu pernah satu sekolah sama ZN ini," ungkapnya.

Shehan menuturkan, ketika itu dia langsung dianiaya hingga babak blur dan pelipis mata kirinya mendapatkan empat jahitan.

"Dia nggak ada ngomong apa-apa, langsung mukul aku," ujarnya.

Dia menjelaskan, setelah kejadian dirinya sempat mendatangi Polrestabes Medan dan membuat laporan, pada Minggu (19/2/2023) lalu.

Namun, karena pelaku nya merupakan seorang Taruna Akmil ia pun melaporkan ZN ke Denpon I/5 Medan, pada Selasa (21/2/2023).

"Awalnya kami kira dia itu sipil, rupanya Akmil. Makanya melapor kemari. Iya (anak Kasat Narkoba Polresta Deliserdang)," bebernya.

Saat ini, tribun-medan masih berupaya mengkonfirmasi ke Kasat Narkoba Polresta Deliserdang, untuk membenarkan kabar tersebut.


ZN Tawari Uang Damai

Keluarga mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha mengaku sempat hampir berdamai dengan terduga pelaku penganiaya Taruna Akmil berinisial ZN.

Menurut paman korban, Teuku Yose Mahmudin Akbar, pihak pelaku sempat menawarkan sejumlah uang kepada keponakannya mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.

Namum tawaran tersebut ditolak keluarga Shehan lantaran dianggap tak sepadan dengan biaya pengobatan yang dialaminya cukup parah.

"Kita sudah mencoba usaha damai awalannya, kita mencoba mencari titik temu antara pihak pelaku dengan korban, tetapi tidak ada titik temu," kata Yose kepada Tribun Medan, Selasa (14/3/2023).

Pria yang juga berprofesi dokter ini membeberkan alasan mengapa belum menerima perdamaian dengan tawaran tersebut.

Padahal, ia mengaku pihak keluarga bersedia untuk berdamai atas kejadian penganiayaan yang diduga melibatkan taruna Akmil anak dari Kasat Narkoba Polresta Deliserdang itu.

"Tapi bukan itu, anaknya telah memukul anak kita, kita mau memaafkan anaknya supaya nggak ribet-ribet. Tapi caranya begitu, terkesan menghina, nawarin 10 juta, dinaikan Rp 15 juta, ada mediator yang nawarin," sebutnya.

Inilah sosok Taruna Akmil berinisial ZN diduga pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha.
Inilah sosok Taruna Akmil berinisial ZN diduga pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha. (tribunmedan.com)

Ia juga menyampaikan, karena tidak ada etikat baik dari pelaku dan kondisi korban yang semakin memburuk, keluarganya pun memutuskan untuk melaporkan kejadian itu.

"Korban juga gejala-gejalanya tidak makin baik, makanya kami putuskan untuk melanjutkan kasus ini, mudah-mudahan dapat yang terbaik," ujarnya.

Lebih lanjut, pihak keluarga telah menyerahkan bukti CT Scan dari Rumah Sakit yang menunjukkan keterangan soal luka yang dialami korban kepada pihak penyidik Dandenpom I/5 Medan.

"Tadi kami menindaklanjuti laporan Denpom atas anak kami yang mengalami korban pengeroyokan," ujarnya.

Baca juga: Heboh Video Mario Dandy Latihan Tinju Sebelum Aniaya David, Netizen : Harusnya Lawan Jefri Nichol

Lebih lanjut, dia sebagai paman berharap agar kasus tersebut diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku agar korban mendapatkan keadilan.

Kendati demikian, pihak keluarga tidak menutup kemungkinan untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

"Yang paling pingin adalah bersaudara kembali, tapi korban sembuh. Jadi akibat peristiwa ini si korban bisa sembuh dan kita bersaudara kembali itu yang paling bagus," ungkapnya.

"Tapi itu tidak bisa terjadi titik temunya, jadi sebenarnya kami terpaksa juga harus melanjutkan ini. Bersedia berdamai, tapi sekarang enggak, kemarin kita sudah mau buat perdamaian tapi tidak ketemu," pungkasnya.

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved