Ajudan Pribadi Ditangkap Penipuan

Profil Ajudan Pribadi Ditangkap Kasus Penipuan Rp 1,3 Miliar, Berawal Kuli Bangunan Hingga Kaya Raya

Kabar mengejutkan datang dari selebgram Ajudan Pribadi yang ditangkap kepolisian metro Jakarta Barat.Pemilik nama lengkap Muhammad Akbar diduga mela

Editor: Moch Krisna
Tribun Pekanbaru/Kolase
Ajudan Pribadi Alias Muhammad Akbar Ditangkap Kasus Dugaan Penipuan Rp 1.3 Miliar 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kabar mengejutkan datang dari selebgram Ajudan Pribadi yang ditangkap kepolisian metro Jakarta Barat.

Pemilik nama lengkap Muhammad Akbar diduga melakukan penipuan Rp 1.3 Miliar.

Melansir Tribunnews,com, Senin (14/3/2023) Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan mengatakan Ajudan Pribadi ditangkap terkait kasus dugaan penipuan.

"(Kasusnya) penipuan dan penggelapan, (pasal) 378," ucap dia dilansir Tribunnews.com .

Penangkapan Ajudan Pribadi, kata Andri, buntut laporan yang dilayangkan oleh seseorang ke Polres Metro Jakarta Barat tahun 2022 lalu.

"Yang lasti ada laporan awal terjadi November 2022 dengan kerugian lebih kurang Rp1,3 miliar," ujarnya.

Mengenal sosok Ajudan Pribadi

Ajudan Pribadi sebenarnya seorang pria dengan nama asli Akbar Pera Baharudin.

Ia merupakan ajudan Sekjen Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi) Andi Rukman Karumpa.

Posisinya itulah yang membuatnya bertemu dengan banyak pesohor tanah air.

Namanya kian melejit ketika diundang Presiden Joko Widodo hadir di pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah.

Lalu bagaimana Ajudan Pribadi bisa merubah nasibnya hingga kini memiliki kehidupan yang terlihat nyaman?

Jika sekarang Ajudan Pribadi hidup mewah, tidak begitu dengan dulu.

Kepada Denny Cagur, dia menceritakan bagaimana jalan hidup mengantarkannya hingga ke Jakarta sekarang.

Sebelum jadi seperti saat ini, Akbar mengaku pernah bekerja sebagai kuli bangunan ketika usianya masih belasan tahun.

Dia juga terpaksa berhenti sekolah saat kelas 2 SMP karena alasan tidak punya biaya.

Saat menjadi kuli bangunan ini, dia diajak salah seorang pemborong kuli bangunan di Palopo.

"Di situlah awal saya pertama punya moto, saya cicil dari kuli bangunan," ujar Akbar, ketika itu masih 14 tahun.

Tak hanya kuli bangunan, Akbar kecil juga pernah menjadi pemulung bersama neneknya.

Ajudan Pribadi alias Muhammad Akbar menyampaikan doa dan harapannya kepada tim Sriwijaya FC
Ajudan Pribadi alias Muhammad Akbar menyampaikan doa dan harapannya kepada tim Sriwijaya FC (Instagram @hendrizainuddin)

Ketika itu pria berbadan subur itu masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.

Akbar juga pernah berjualan kacang di dekat sebuah lapangan golf di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dari situ, dia kerap diminta memijit orang-orang kaya setelah bermain golf.

Seiring waktu, karena keterampilannya memijit inilah, Akbar bertemu Andi Rukman Karumpa yang kelak menjadi bosnya.

"Dia bilang, 'Enak juga pijit kamu'. Kemudian dia ngomong 'Nomor kamu berapa'. Aku kasih tukeran nomor HP sama bos yang dipijit itu," tutur Akbar.

Tak berselang lama, si bos itu membawanya ke Jakarta, sekitar 2017.

Sesampainya di Jakarta, Akbat enggak langsung menjadi ajudan pribadi.

Mula-mula dia jadi tukang bersih-bersih, lebih-lebih saat itu si bos masih punya ajudan pribadi.

"Ajudan satu ini suka curi dolar enggak jujur, jadi dipecat. Mau cari ajudan militer polisi engga mau dia (majikan). Akhirnya saya jadi ajudan," ucapnya.

Sejak menjadi ajudan pribadi itulah peruntungannya berubah 180 derajat.

Bahkan sekarang Akbar disebut tinggal di sebuah apartemen mewah di Jakarta yang harganya sekitar Rp20 miliar.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved