Berita Viral

Viral Tangis Kernet Truk Saat Erupsi Gunung Merapi, Ketakutan di Mobil, Reaksi Sopir Tuai Pujian

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan momen seorang kernet sopir truk ketakutan saat erupsi gunung merapi hingga ditenangkan rekannya

|
instagram/magelang_raya
Viral Tangis Kenek Sopir Truk Saat Erupsi Gunung Merapi, Ketakutan Saat Berada di Mobil 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan momen seorang kernet sopir truk ketakutan saat terjadinya erupsi gunung merapi.

Baca juga: Heboh Momen Mario Dandy Makan Rawon, Warganet Sebut Miliki Watak Keras dan Manja

Pria paruh baya itu sambil menangis berpegangan erat di dalam truk sebab mengkhawatir kondisinya di tengah erupsi merapi.

Melihat ketakukan tersebut, sang sopir mencoba menenangkan rekannya dengan melontarkan candaan dilansir dari akun instagram @magelang_raya, Minggu (12/3/2023).

Dalam video beredar, terlihat kernet truk itu sangat ketakutan saat erupsi gunung merapi hingga  membuatnya menangis panik.

Sebab jalan yang dilaluinya sudah dipenuhi asap erupsi gunung merapi yang sedang terjadi.

Nampak para pengendara termasuk truk galian pasir berusaha menjauhi gunung merapi untuk menghindari dampak erupsi.

Kernet tersebut nampak ingin segera pergi dan menjauh dari lokasi tempatnya berada.

Sang sopir yang melihat keneknya menangis karena ketakutan lantas mencoba menghibur rekannya tersebut.

Bahkan sopir terdengar tertawa menggoda keneknya yang menangis ketakutan.

Sementara itu, banyak warganet yang menyebut sang sopir sengaja bercanda untuk menutupi rasa ketakukan yang juga dirasakannya.

"Wedi (Takut)  yo gunung e? Wedi yo? Aku yo wedi yo Nar.

Naryudi Wedi," ujar Sang supir kepada keneknya.

Kepanikan penambang batu dan pasir terekam saat erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY belum mengeluarkan rekomendasi masyarakat untuk mengungsi.
Kepanikan penambang batu dan pasir terekam saat erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY belum mengeluarkan rekomendasi masyarakat untuk mengungsi. (Twitter @merapi_uncover)

Sejumlah netizen yang mengetahui hal tersebut lantas memberikan komentar.

Tak sedikit yang ikut mendoakan keselamatan dari sang kenek dan supir truk itu.

"Semoga semua selamat..aamiin".

"Terauma, gak gelem di jak neh".

"Mungkin ada yg trauma yang membekas".

"Semoga aman nggih Bapakk" ungkap beberapa netizen.

Baca juga: Daftar Promo Restoran Cepat Saji Hari ini 12 Maret 2023, Ayam Goreng dan Makanan Jepang Akhir Pekan

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Laporan PPATK ke Kemenkeu dan Mahfud MD Beda Soal Rp 300 T, 69 Pegawai Diperiksa

Sementara itu dalam informasi yang beredar di video, diketahui erupsi gunung merapi terjadi pada Sabtu, (11/3/2023) kemarin.

Dilaporkan, wilayah sebaran abu di Kabupaten Magelang .

Bahkan sampai hari ini Sabtu 11 Maret 2023 Pukul 14.00 WIB masih terjadi sebaran awan panas.

Gunung Merapi mengalami erupsi pada siang ini, Sabtu (11/3/2023). BNPB meminta agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di kawasan berpotensi bahaya. Hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi mengguyur sampai wilayah Kabupaten Magelang dan Boyolali, di Desa Krinjing, Magelang ketebalannya mencapai 1 cm
Gunung Merapi mengalami erupsi pada siang ini, Sabtu (11/3/2023). BNPB meminta agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di kawasan berpotensi bahaya. Hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi mengguyur sampai wilayah Kabupaten Magelang dan Boyolali, di Desa Krinjing, Magelang ketebalannya mencapai 1 cm (Twitter BNPB)

Bahkan akibat dari erupsi ini tidak hanya Magelang saja juga wilayah Temanggung juga keadaan gelap gulita akibat langit tertutup awan.

Saat ini telah terjadi hujan pasir melanda sebagian wilayah Temanggung.

Selain itu puluhan truk yang tengah menambang pasir di kakai Gunung Merapi wilayah Magelang, panik mereka berhamburan meninggalkan lokasi karena awan tebal meluncur dari atas puncak gunung.

Masyarakat Belum Dievakuasi

Meski begitu, nyatanya masyarakat yang ada disekitar lokasi belum dievakuasi dan diperingatkan untuk mengungsi.

Hal itu sesuai dengan arah dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta.

Gunung Merapi Mengalami Erupsi Namun Masyarakat Belum Dievakuasi, ini Penyebabnya
Gunung Merapi Mengalami Erupsi Namun Masyarakat Belum Dievakuasi, ini Penyebabnya (Dok. TRC BNPB DIY)

BPBD DIY memang belum mengeluarkan rekomendasi untuk mengungsi terkait Gunung Merapi yang mengalami erupsi.

Gunung Merapi sendiri mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran (APG) sejak Sabtu (12/3/2023) siang.

Wilayah-wilayah yang terdampak awan panas guguran dari erupsi Gunung Merapi di antaranya kabupaten Magelang serta Boyolali. 

Meski demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana, memastikan masyarakat hingga saat ini belum direkomendasikan untuk mengungsi akibat erupsi Gunung Merapi.

"Belum (warga mengungsi) dan memang belum ada rekomendasi untuk evakuasi," kata Biwara kepada Kompas.com, Minggu (12/3/2023).

Menurutnya, pihak BPBD DIY menyerahkan masker ke BPBD Sleman untuk dibagikan ke masyarakat sekitar.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar pos-pos pantau di Gunung Merapi meningkatkan ronda untuk kesiapsiagaan.

"Pos-pos pemantau Merapi yang di kawasan Sleman juga ditingkatkan ronda untuk kesiapsiagaan," ujarnya.

Laporan BPPTKG

Dilaporkan BPPTKH Yogyakarta, Gunung Merapi pada Minggu (12/3/2023) sepanjang pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB teramati meluncurkan enam kali awan panas guguran.

Jarak luncur maksimum material vulkanik tercatat sejauh 2.000 meter. Seluruhnya mengarah ke barat daya.

"Terjadi juga guguran lava pijar 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke barat daya," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Minggu (12/3/2023).

Dari hasil amatan visual terlihat asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.

Cuaca terpantau cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16-20 °C, kelembaban udara 70-97 persen, dan tekanan udara 56.7-676 mmHg.

Untuk aktivitas kegempaan Gunung Merapi meliputi awan panas guguran sebanyak 6 kali dengan amplitudo 31-70 mm dan durasi 60.9-190 detik.

Guguran sebanyak 25 dengan amplitudo 4-30 mm dan durasi 32.5-132.6 detik.

Kemudian gempa hybrid/fase banyak Jumlah 12 dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan durasi 5.7-7.7 detik.

Vulkanik Dangkal sebanyak 6 dengan amplitudo 28-75 mm dan durasi 7.4-15.4 detik. Vulkanik Dalam sebanyak 1 dengan amplitudo 12 mm, S-P 0.5 detik dan Durasi 10.5 detik.

Sampai dengan saat ini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada status Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

 

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved