Doa Menyambut Ramadhan 2023 Latin dan Terjemahannya, Dibaca Saat Melihat Hilal

Artikel ini memuat bacaan doa menyambut Ramadhan beserta amalan-amalan menjelang datangnya bulan Ramadhan.

Tribun Sumsel
Doa Menyambut Ramadhan 2023 Latin dan Terjemahannya, Dibaca Saat Melihat Hilal 

TRIBUNSUMSEL.COM- Bulan suci Ramadhan 1444 hijriyah tahun 2023 segera tiba.

Ramadhan merupakan bulan yang istimewa dalam islam karena terdapat banyak berkah di dalamnya.

Umat muslim hendaknya menyambut bulan Ramadhan secara suka cita dengan berbagai cara, seperti memanjatkan doa.

Mengutip buku “Kumpulan Doa dan Dzikir Ramadhan” karya Ammi Nur Baits yang dilansir dari KompasTV, terdapat satu doa yang biasa dibaca oleh para sahabat dan ulama sebelum Ramadhan tiba.

Adapun doa-doa ini dibaca untuk memohon agar dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan serta meminta berkah Allah SWT.

Mu’alla bin Fadl mengatakan, “Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang bulan Ramadan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadan. Kemudian, selama enam bulan sesudah Ramadan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka ketika di bulan Ramadan.” (Lathaiful Ma’arif, Ibnu Rajab).

1. Doa agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan

Menurut Yahya bin Abi Katsir, salah satu doa yang dipanjatkan oleh sebagian sahabat dalam menyambut datangnya Ramadhan yaitu:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

Latin: Allahumma salimnii ila ramadhan wa salimni li ramadhan wa tasallami minii mutaqabalan

Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai kepada Ramadan dan antarkanlah Ramadan kepadaku dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadan.”

2. Doa meminta keberkahan/doa melihat hilal

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Latin: Allahumma ahillahu ‘alaina bil yumni wal Imani was salamti wal islam. Rabbi wa rabbukallah

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hilal (bulan) ini bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”

Baca juga: 5 Contoh Puisi Bertemakan Bulan Ramadhan 1444H/2023, Ramadhan Tiba - Ramadhan Yang Ku Rindu

Baca juga: 43 Ide Nama Bayi Laki-Laki Islami Lahir di Bulan Ramadhan 2023 dan Artinya, Mengandung Doa

Baca juga: 22 Kata-Kata Mutiara Sambut Bulan Ramadhan 2023, Inspiratif Bangkitkan Semangat Ibadah Dibulan Suci

Amalan Sunnah Dibulan Ramadhan 1444H/2023

1. Sahur

Sahur dilakukan dengan menyantap sesuatu atau hanya sedikit meneguk air. Selain untuk memberi bekal energi tubuh sebelum berpuasa, sahur dianjurkan agar bisa mendapatkan keberkahan dari Allah.

Umumnya, sahur dilakukan selepas tengah malam dan sebelum memasuki waktu terbitnya fajar.

2. Menyegerakan Berbuka Puasa

Setelah azan magrib berkumandang, umat Muslim dianjurkan untuk segera berbuka sebelum menunaikan shalat magrib.

Pertama kali berbuka, disunahkan untuk menyantap buah kurma dalam jumlah ganjil, jika tidak maka bisa dengan meneguk air.

Setelah menyantap sedikit makanan dan minuman saat berbuka, Anda bisa segera menunaikan ibadah shalat magrib.

3. Memperbanyak Sedekah

Bersedekah bisa dengan menyumbangkan uang atau dengan memberi makanan dan minuman untuk berbuka. Allah SWT menjanjikan ganjaran pahala bagi orang yang melakukan amalan tersebut, sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:

"Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun." (HR. Tirmidzi no. 807.)

4. Perbanyak Membaca Al-Qur'an

Semakin sering kita khatam di bulan suci Ramadan, maka semakin banyak ganjaran kebaikan dan pahala yang akan kita peroleh.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits riwayat Imam Tarmidzi, "Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan"

5. Mengurangi Tidur dan Banyak Beristighfar

Amalan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan adalah mulai mengurangi waktu tidur dan memperbanyak istighfar. Tidak hanya mengurangi waktu tidur di malam hari, tetapi di siang harinya juga.

Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat ad-Dzariyat:

كَانُوْا قَلِيْلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

“Mereka sedikit tidur di malam hari. Di waktu sahur mereka beristighfar.” (QS Ad Dzariyat 17-18)

6. Menjaga Lisan

Amalan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan adalah upayakan untuk selalu menjaga lidah dari menggunjing, bicara kotor, dan hal-hal buruk lainnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ سبحانه وتعالى : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah Swt berfirman (hadits qudsi):

“Setiap amal anak cucu Adam adalah untuknya, kecuali puasa, itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu perisai (benteng). Apabila kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan bersuara keras (berteriak-teriak).

Kalau ada yang mengajak bertengkar atau berdebat maka katakanlah: “Aku sedang puasa.” (HR Bukhari 1904)

7. Memperbanyak Doa

Amalan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan adalah memperbanyak doa karena doa seseorang yang berpuasa selalu diijabah oleh Allah SWT.

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

“Tiga doa yang tidak akan ditolak yaitu doa orang tua, doa orang berpuasa, dan doa musafir.” (HR Baihaqi)

8. Itikaf di Sepuluh Hari Terakhir

Amalan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan adalah melakukan itikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Tujuannya adalah menemukan atau bertemu dengan Lailatul Qadar.

إِنِّي اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الْأَوَّلَ، أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ، ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الْأَوْسَطَ، ثُمَّ أُتِيتُ، فَقِيلَ لِي: إِنَّهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ، فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَه

“Sesungguhnya aku itikaf di sepuluh pertama Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar. Setelah itu aku juga itikaf di sepuluh kedua (pertengahan). Kemudian aku diberi tahu bahwa Lailatul Qadar itu di sepuluh terakhir. Maka siapa yang ingin itikaf maka lakukanlah.” Akhirnya banyak orang yang itikaf bersama Nabi SAW.” (HR Muslim 1167).

9. Berbuka Puasa dengan Kurma

Kurma dipilih karena di masa dan tempat Rasulullah SAW tinggal, buah kurma sangat melimpah ruah.

عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلىَ تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَّمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Dari Anas bin Malik ra, dia berkata: “Rasulullah SAW biasa berbuka dengan rutab (korma muda/basah) sebelum sholat Maghrib. Kalau tidak ada rutab maka beliau berbuka dengan tamar (kurma kering). Kalau tidak ada maka beliau berbuka dengan minum beberapa teguk air.”

Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved