Profil dan Biodata
Profil AKP Septiawan Adi Prihartono Kasat Reskrim Polres Cianjur, Ternyata Anak Eks Petinggi Polri
Profil AKP Septiawan Adi Prihartono, S.I.K., MA. Kasat Reskrim polres Cianjur.AKP Septiawan Adi Prihartomo diketahui lahir pada tanggal 1 september
TRIBUNSUMSEL.COM -- Profil AKP Septiawan Adi Prihartono, S.I.K., MA. Kasat Reskrim polres Cianjur.
AKP Septiawan Adi Prihartomo diketahui lahir pada tanggal 1 september 1990.
Adapun usia AKP Septiawan Adi Prihartono kini berusia 33 tahun.
Sebelum menjabat sebagai Kasat Reskrim Cianjur, AKP Septiawan Adi Prihartono sempat menjabat sebagai kasat reskrim polres Tasikmalaya.
AKP Septiawan Adi Prihartono sendiri merupakan anak dari pensiunan jenderal polisi.

Sang ayah adalah Irjen Purn Oerip Soebagyo mantan kapolda DIY Dan juga petinggi dari Lemdiklat Polri.
Tak hanya ayahnya kandung ternyata eks petinggi di Polri.
AKP Septiawan Adi Prihartono juga memiliki mertua juga seorang mantan jenderal polisi.
Mertuanya adalah Irjen Purn Tjetjep Agus Supriatna.
Mantan pejabat tinggi di SSDM Mabes Polri.
Itulah Profil singkat dari AKP Septiawan Adi Prihartono.
Diketahui AKP Septiawan Adi Prihartono namanya disorot di misteri kecelakaan Shelvie Mahasiswi Cianjur.
Setelah muncul video soal dugaan mobil pajero hitam dituding sebagai penabrak Shelvie.
Sebelumnya polisi diketahui sudah menetapkan Sugeng sopir Audi 6 sebagai tersangka dalam kasus kecelakan itu.
Dimana pihak Sugeng membantah keras lantaran mengaku tak melakukan penabrakan terhadap Shelvie.
Kronologi Kejadian
Kasus kecelakaan dugaan tabrak lari menimpa mahasiswi Cianjur, Selvi Amalia Nuraeni (19), akhirnya menemukan titik terang.
Akhirnya, Sugeng Guruh (41), sopir mobil audi yang diduga disebut-sebut sebagai penabrak muncul memberikan klarifikasi.
Sebelumnya, nama sopir mobil audi A8 mencuat diungkap Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, diduga jadi penabrak mahasiswi Cianjur tersebut.
Namun, pihak keluarga membantah dan menyeret dugaan mobil Innova yang justru sebagai penabrak Selvi Amalia Nuraeni hingga meninggal dunia.
Sejalan dengan dugaan pihak keluarga, sopir mobil audi A8 yang dituduh tersebut membantah menabrak mahasiswi Cianjur tersebut.
Ia pun membeberkan kronologi lengkap kejadian dugaan tabrak lari yang dialami Selvi Amalia Nuraeni tersebut.
Lewat wawancara dengan sejumlah awak media, Sugeng Guruh tak menampik mobil dikendarainya ada di TKP.
“Saya selaku pengemudi (Audy A8) mau mengklarifikasi tentang kejadian yang sebenar-benarnya,”

“Bahwa saya ikut iring-iringan bukan saya menerobos atau pun saya memaksa merangsak masuk ikut iring-iringan, tidak, itu semua atas sepengetahuan bapak suami dari ibu bos saya yang saya bawa,” ujar Sugeng Guruh (41), kepada awak media, dikutip Sabtu (28/1/2023).
Ia mengaku membawa bos-nya yang merupakan istri seorang anggota polisi.
Dirinya masuk dalam iring-iringan rombongan mobil pengawal polisi karena atas perintah suami bosnya tersebut.
Ia membantah pihaknya sebagai mobil liar, karena kendaraannya masuk dalam rombongan atas sepengetahuan mobil lainnya.
Namun, ia mengira sudah tidak ada mobil di belakangnya masuk dalam iring-iringan tersebut.
Sugeng menceritakan dirinya baru bergabung dengan rombongan setelah menepi di salah satu restoran di Cianjur.
Kemudian setibanya di TKP, detik-detik terjadi tabrak lari, mobil yang dikemudikannya berjarak dua mobil di depannya.
Saat itu, ia mengaku sudah melihat korban sudah oleng, sehingga ia antispiasi menghindari kecelakaan tersebut.
Namun, menurut Sugeng ada dua kendaraan lainnya dari belakangnya melaju.
“Karena jarak saya dekat, spontan saya ke kiri untuk menghindar. Dari belakang ada dua yang melaju,” ujar Sugeng kepada wartawan di Cianjur.
Ia mengaku tak tahu ada mobil lainnya di belakang kendaraannya.
Karena melihat ada yang tak beres, ia sengaja memperlambat laju kendaraannya.
Saat itu ia memperlambat laju kendaraannya karena ingin memeriksanya.
Ia merasa hal tersebut perlu memastikan karena sebagai tanggung jawabnya terhadap kendaraan milik bosnya.
Terlebih ia mengaku baru seminggu bekerja bersama bos-nya tersebut.
Namun, ia tak menyangka warga yang berada di TKP mengira dirinya sebagai pelaku penabrakan karena dirinya memelankan mobil.
Sekira beberapa meter dari TKP, sejumlah warga mencoba memberhentikannya.
Kemudian karena sudah jadi tanggung jawab membawa bos di dalam mobil ia kooperatif.
Secara spontan ia merekam untuk membuktikan bahwa dirinya bukan penabrak seperti yang dituduhkan warga.
Bahkan ia mengaku warga marah-marah menuduh dirinya pelakunya.
Namun, karena ia merasa tak menabrak dan tahu kejadiannya, ia merasa harus menjaga emosi warga sekitar.
Perlahan dirinya mengajak warga untuk melihat bukti-bukti penabrakan pada mobilnya.
“Saya ajak untuk membuktikan, saya terangkan, pak ini mobil yang saya kemudikan adalah mobil sedan jenis Audi, ceper pak, rendah banget, kita cek dulu deh,” ujar Sugeng mengajak warga mengecek mobilnya.
Dirinya dan warga pun memastikan tidak ada lecet atau jejak menabrak pada mobilnya.
“Jadi semua yang dituduhkan itu tidak benar,” ujarnya.
Setelah melihat bukti pada mobilnya, Sugeng mengatakan saat itu warga langsung meminta maaf karena telah menuduhnya.
Warga akhirnya mempersilakan dirinya kembali melakukan perjalanan.
“Karena saya merasa tidak melakukan penabrakan, saya berjalan seperti biasa,” ujarnya.
Saat ditanya mobil yang di belakangnya yang diduga penabrak korban, Sugeng hanya tahu warna mobil hitam.
Namun, ia tak bisa melihat pasti jenis mobil hitam apalagi plat nomor mobil tersebut.
Soal mobil hitam tersebut masuk dalam rombongan dirinya tak mengetahuinya.
“Sepengatahuan saya ada dua mobil yang masuk di belakang iring-iringan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sugeng berharap klarifikasinya tersebut dapat menjadi keterangan guna menemukan titik terang dari penyelidikan kasus dugaan tabrak lari yang dialami mahasiswi Cianjur tersebut.
Di sisi lain, pihak keluarga dan kuasa hukum keluarga Selvi, Yudi Junadi mempercayai keterangan sopir mobil Audi A8 tersebut.
Menurut Yudi Junadi, sang sopir dan penumpang di mobil Audi merupakan saksi kunci yang harus dilindungi.
Oleh karena itu, pihaknya pun akan memberikan pendampingan hukum kepada Sugeng.
“Kita sudah hubungi LPSK dan Komnas HAM untuk bantu kita,” kata Yudi kepada Kompas.com, Jumat petang.
Menurut Yudi, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari sopir dan penumpang mobil Audi, diyakini kendaraan tersebut bukan pelaku tabrak lari.
Pengakuan sang sopir tersebut, sambung Yudi, diperkuat dengan keterangan dua saksi yang ada di dalam kendaraan tersebut.
"Saksi itu yang melihat, mengalami, dan mengetahui bahwa memang tidak terjadi (terlibat) tabrakan,” ujar Yudi.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Cianjur, Selvi Amalia Nuraeni (19) meninggal dunia akibat kecelakaan.
Dari keterangan pihak keluarga korban, kendaraan yang terlibat tabrakan dengan sepeda motor korban diduga Kijang Innova yang merupakan bagian dari rombongan kepolisian.
Kuasa hukum keluarga korban, Yudi Junadi, mengatakan, dugaan tersebut berdasarkan bukti rekaman CCTV dan keterangan sejumlah saksi yang dihimpun di lokasi kejadian.
Menurut Yudi, di rekaman CCTV menunjukkan Innova tersebut merupakan bagian dari rombongan.
Karena itu, Yudi mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus ini yang menurutnya terkesan ditutup-tutupi.
Sementara Kepala Polres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, menegaskan, kendaraan yang terlibat laka lantas tersebut bukan bagian dari rangkaian rombongan pengawalan.
Menurutnya, mobil tersebut adalah kendaraan atau rangkaian liar yang memaksa masuk iring-iringan kendaraan.
Kendaraan yang dimaksud Doni adalah Audi A8 dengan pelat nomor yang diduga palsu.
(*)
Baca berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
AKP Septiawan Adi Prihartono
Kasat Reskrim Polres Cianjur
Septiawan Adi Prihartono
Mahasiswi Cianjur
Profil Lengkap Rachmat Gobel Wakil Ketua DPR RI Fraksi Nasdem |
![]() |
---|
Sosok Siti Zahra, Istri Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran jadi Komisaris PT Pertamina Parta Niaga |
![]() |
---|
Sosok Tom Lembong Disinggung Gibran Debat Cawapres 2024, Timnas AMIN Pernah Tulis Pidato Jokowi |
![]() |
---|
Sosok Alam Ganjar Anak Ganjar Pranowo, Heboh Disebut Dijodohkan dengan Fuji Utami |
![]() |
---|
Profil Sosok Ridwan Rumasukun PJ Gubernur Papua Kena Lemparan Batu Saat Iringan Jenazah Lukas Enembe |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.