Berita Palembang
Diduga Korban Malapraktik, Orang Tua Bocah 3 Kali Operasi Usus Buntu Gagal Melapor ke Polda Sumsel
Orang Tua Bocah 3 Kali Operasi Usus Buntu Gagal di RSUD Bari Palembang Gagal Kini Melapor ke SPKT Polda Sumsel.
Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Herman (44) ayah dari DA (7) bocah diduga korban malapraktik kini resmi melaporkan oknum dokter RSUD Bari Palembang berinisial B ke SPKT Polda Sumsel, Rabu (8/3/2023) malam.
Diketahui, kondisi DA tak kunjung membaik meski telah tiga kali menjalani operasi usus buntu di RSUD Bari Palembang.
Bahkan dari perutnya keluar cairan hijau kekuning setelah proses operasi selesai dilakukan.
Edisan Wahidin SH, Kuasa hukum keluarga DA mengatakan, saat ini bocah tersebut sudah dipindahkan atau dirujuk ke Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.
"Bukanya sembuh, korban justru makin parah setelah menjalani tiga kali operasi di RS Bari. Bahkan saat ini korban juga sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, oknum dokter berinisial B dilaporkan terkait Pasal 4 Undang-undang no 36 tahun 2014 tentang tenaga kerja.
"Dalam isi pasal tersebut adalah bahwa setiap tenaga kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang mengakibatkan korban luka berat maka terancam 3 tahun penjara," tutur Edison.
Herman selaku orang tua mengungkapkan bahwa kondisi anaknya belum juga pulih, bahkan saat ini anaknya berada di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
Baca juga: Alasan AGH Ditahan di Ruang Khusus Anak LPSK, Ada Pertimbangan Khusus, Salah Satunya Orangtua Sakit
Diketahui PICU adalah ruang perawatan intensive untuk anak – anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ – organ vital.
"Anak saya juga dikatakan terkena gizi buruk karena dia ngga mau makan dan saya juga udah ngga bisa lihat dan untuk kondisi anak saya ini masih keluar cairan dan warnanya bukan lagi kuning tapi udah berwarna hijau," ujarnya.
Tambahnya Herman, luka dari bekas operasi yang dijalani anaknya kini berwarna merah.
Selain itu karena hanya mendapatkan suplai cairan dari infus saja itu yang membuat anaknya mengalami gizi buruk.
Lebih lanjut dikatakan Herman bahwa B selaku dokter juga belum ada itikad baik kepada pihaknya dan hanya terlihat membesuk anaknya pada saat DA dibawa ke rumah sakit Umum Muhammad Hoesin.
"Dia hanya besuk sekali saat anak saya sudah dirawat di RSMH Palembang. Oknum tersebut beralasan bahwa ini hanya kesalahan medis," tambahnya.
Herman berharap agar laporan polisi yang sudah dibuatnya ini segera di proses.
"Kami berharap agar polisi dengan cepat memproses laporan terkait dugaan malapraktik ini, apalagi hingga kini kondisi anak saya semakin parah," tegasnya.
Korban Alami Gizi Buruk
Sebelumnya, Herman (44) ayah Desfa mengatakan, sang anak telah masuk di ruangan PICU RSMH dan saat ini dokter tengah berusaha memperbaiki gizi Desfa.
Berat badan Desfa yang turun dari 18 kilogram menjadi 12 kilogram membuatnya kehilangan banyak nutrisi.
"Fokus dokter sekarang mau perbaiki gizi anak saya karena kan posisi dia tubuhnya lemah dan kurang gizi karena tidak makan semenjak masuk rumah sakit, hanya makan lewat infus, " kata Herman saat dihubungi via telpon, Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Tak Diberi Uang Rp 5 Ribu, Preman Hajar Sopir Angkot di Palembang, Korban Lapor Polisi
Ia menjelaskan pihak RS Hermina Jakabaring telah memberikan rujukan untuk Desfa agar segera dirawat ke RSMH. Dikarenakan di rumah sakit tersebut tidak ada ahli gizi anak dan kurangnya kelengkapan alat.
Diketahui setelah dari RSUD Bari Palembang, Desfa dirujuk ke RS Hermina untuk menjalani operasi usus.
"Belum ada tanda bakal dioperasi yang penting gizi anak diperbaiki dulu. Di RS Hermina tidak ada dokter ahli gizi anak makanya dipindah ke RSMH yang lebih lengkap peralatannya, " katanya.
Herman menambahkan ada infeksi di bekas jahitan operasi usus buntu dan juga ada bagian usus ada yang pecah.
"Iya infeksi, kata dokter ada bagian usus yang pecah, " katanya.
Kondisi Desfa belum diketahui setelah masuk ruang PICCU RSMH, dikarenakan keluarga masih belum diizinkan masuk untuk fokus kepada pemulihan Desfa.
Namun saat dalam perjalanan menuju rumah sakit Dr Muhammad Hoesin Desfa masih bisa diajak komunikasi.
"Kami belum ada yang boleh masuk, jadi tidak tahu kondisi Desfa bagaimana, " katanya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Peby Anggi Pratama Resmi Dilantik Jadi Ketua HIPMI Palembang, Tingkatkan Kerjasama Dengan Pengusaha |
![]() |
---|
Universitas MDP Buka Program Studi Desain Komunikasi Visual, Syarat-Biaya Pendaftaran & per Semester |
![]() |
---|
Sertin Agustina Raih Gelar Magister Administrasi Publik di FISIP Universitas Sriwijaya, IPKnya 4.0 |
![]() |
---|
Ganjar Iman Bakal Dilantik Jadi Anggota DPRD Sumsel, PAW Syamsul Bahri yang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Putrinya Hamil 9 Bulan Tak Kunjung Dinikahi Mantan Pacar, Ibu di Palembang Lapor Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.