Viral Video Virtex WA Ganas Bikin HP Mati dan Ngeleg, Ini Penejelasan Apa Itu Virtex WA

Saat ini saat ini di media sosial sedang viral video virus virtex, Dalam video terlihat jika penerima hape mendapatkan pesan tersebut heboh.

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Abu Hurairah
instagram muaraenim.com
Saat ini saat ini di media sosial sedang viral video virus virtex, Dalam video terlihat jika penerima hape mendapatkan pesan tersebut heboh. 

Virtex wa adalah kependekan dari virus text whatsapp yang artinya sekumpulan text yang mengandung karakter atau simbol unik dengan jumlah banyak.

Virtext WA ini akaa mengakibatkan error pada whatsapp ketika kita mencoba membacanya.

Error yang terjadi disini hanyalah error ringan, seperti tidak berfungi untuk sesaat, lemot atau sebagainya.

Jadi saat ada teman kalian yang bilang istilah ” virtex wa “, maka itu adalah virus text untuk WhatsApp.

Vistext WA ini termasuk ke dalam salah satu tindakan peretasan.

Dilanisr dari laman kompas.com pada (4/4/2021) disebutkan bahwa isu peretasan aplikasi pengiriman pesan WhatsApp memang sempat menjadi bahan perbincangan hangat pada saat itu.

Keramaian ini bermula dari akun WhatsApp milik aktivis Ravio Patra yang diduga diretas.

Menurut berbagai laporan, akun WhatsApp Ravio diambil alih oleh seseorang tak dikenal, lalu digunakan untuk mengirimkan pesan berantai berisi provokasi.

Lantas, bagaimana sebenarnya sebuah akun WhatsApp bisa diretas?

Praktisi keamanan siber, Alfons Tanujaya dari Vaksin.com, membeberkan cara yang kemungkinan bisa dilakukan pelaku peretasan untuk mengambil alih akun WhatsApp korban.

Pelaku akan sengaja masuk ke akun WhatsApp menggunakan nomor WhatsApp calon korban.

Pelaku akan sengaja masuk ke akun WhatsApp menggunakan nomor WhatsApp calon korban.

Setelah memasukkan nomor, WhatsApp akan mengirim kode OTP yang terdiri dari enam digit atau tautan verifikasi melalui SMS ke nomor calon korban.

Jika tautan verifikasi tersebut diklik, maka akun WhatsApp secara otomatis akan berpindah tangan ke pelaku peretasan.

Namun, menurut Alfons, membuat calon korban mau mengklik tautan atau memberikan kode OTP tersebut tidak mudah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved