Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

Update Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang: 17 Tewas, 49 Luka Berat, 18 Hilang dan 1085 Mengungsi

Update Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang: 17 Tewas, 49 Luka Berat, 18 Hilang dan 1085 Mengungsi

kolase
Update Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang: 17 Tewas, 49 Luka Berat, 18 Hilang dan 1085 Mengungsi 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah update Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang, tercatat sudah ada 17 orang tewas, 49 luka berat, 18 Hilang serta 1.085 mengungsi.

Seperti diketahui, sekira pukul 20.00 WIB, kebakaran hebat tersebut terjadi.

Baru pukul 02.00 WIB dini hari pada Sabtu (4/3/2023) , api baru bisa dipadamkan.

Berikut update jumlah korban hingga warga yang terdampak dari kebakaran hebat Depo Pertamina Plumpang:

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta insiden tersebut membuat 1.085 warga mengungsi.

Para warga yang mengungsi dibagi di beberapa tempat, yakni:

- RPTRA Rasella 356 warga

- Gedung Golkar Walang 258

- Kantor PMI Jakarta Utara 132

- Kantor Lurah Rawa Badak Selatan 79

- Kantor Subdinakertrans dan Energi Jakarta Utara 74

- Masjid Al-Kuromas 63

- Masjid As Sholihin 63

- Masjid Al-Muhajirin 60

Berikut data jumlah korban kebakaran maut Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB):

- Korban Meninggal: 17 Jiwa

- Luka Berat: 49 Orang

- Luka Sedang: 2 Orang

- Hilang: 18 orang (masih dalam pencarian)

Mereka yang mengalami luka berat dan sedang telah mendapatkan perawatan medis, seperti di Rumah Sakit (RS) Pelabuhan, RS Mulya Sari, RS Firdaus, RS Pekerja, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugu Koja, dan RSUD Koja.

Depo Pertamina Plumpang Kebakaran, Awalnya Tercium Bau Bensin Sebelum Kebakaran Terjadi
Depo Pertamina Plumpang Kebakaran, Awalnya Tercium Bau Bensin Sebelum Kebakaran Terjadi (Kolase/Tribunnews)

Pertamina Bela Diri Saat Disinggung Soal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Pernah Terjadi 2009 Lalu

Pertamina Patra Niaga membela diri saat disinggung kebakaran Depo Pertamina Plumpang bukan kali pertama terjadi.

Kejadian ini pernah terjadi pada 2009 silam.

Kebakaran juga melanda Depo 24 yang menampung 5.000 KL premium pada 17 Januar 2009 lalu.

Coorporate secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyampaikan bahwa kondisi kebakaran pada hari ini dengan tahun 2009 lalu dinilai berbeda.

"Kalau dilihat kondisi seperti itu agak berbeda dengan kondisi tahun 2009 lalu. Terbakar di dalam, kalau ini lebih banyak dampak keluar pemukiman," ujar Irto Ginting saat mengunjungi posko DVI post mortem RS Polri Kramat Jati pada Sabtu (4/3/2023).

Irto Ginting pun ditanya apakah ada strelisasi area dalam Depo Pertamina Plumpang.

Menurutnya, strelisasi area sejatinya sudah telah dilakukan.

Depo PT Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, terbakar Jumat (23/3/2023) malam.
Depo PT Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, terbakar Jumat (23/3/2023) malam. (capture video)
"Tentunya ada border zone harusnya di masing-masing terminal itu harusnya ada. Nanti ya rinciannya," jelas Irto Ginting.

Namun begitu, Irto menyerahkan proses investigasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu kepada aparat penegak hukum.

"Evaluasi kami akan dilakukan investigasi aparat pengak hukum kami akan ikuti proses tersebut," katanya.

Gangguan Teknis Sebelum Kebakaran

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap sempat ada gangguan teknis saat pengisian bahan bakar Pertamax di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Hal itu terjadi sebelum peristiwa kebakaran yang melanda hingga dilaporkan mengakibatkan belasan orang meninggal dunia pada Jumat (3/3/2023).

"Bisa kita jelaskan kejadian kemarin kurang lebih jam 20.00 Wib sedang terjadi pengisian penerimaan minyak jenis pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang," kata Listyo kepada wartawan di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara Sabtu (4/3/2023).

"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. setelah itu di dapat terjadi peristiwa terbakar," sambungnya.

Meski begitu, Listyo mengatakan temuan awal itu belum bisa disimpulkan sebagai penyebab kebakaran.

Hingga saat ini, tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya masih melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran tersebut.

"Nah tentunya untuk mencari tahu sumber apinya ini masih dilakukan pendalaman. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, CCTV, dan hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis," ujarnya.

Depo Pertamina Plumpang Kebakaran
Depo Pertamina Plumpang Kebakaran (Instagram Warung Jurnalis)

Penyelidikan dilakukan dengan metode scientific investigation atau metode ilmiah untuk mengungkap kemungkinan adanya kebocoran atau gangguan lainnya dalam peristiwa itu.

"Kemudian mengakibatkan peristiwa terbakar, ataukah ada kebocoran, ataukah ada hal lain. Kita akan dalami dengan investigasi yang jelas nanti pada waktunya setelah investigasi selesai semua akan dijelaskan," ucapnya.

Seperti diketahui, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.

Dari informasi yang diterima pemadam kebakaran, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.16 WIB.

Adapun objek yang terbakar berawal dari pipa bensin pertamina yang diduga akibat sambaran petir.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com  dan  Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved