Tawuran di Kertapati Palembang
Satu Pelaku Tawuran di Kertapati Ditangkap, Sebabkan Indra Wahyudi Meninggal, Polisi Beri Ultimatum
Satu pelaku tawuran di depan Dipo Pertamina Kertapati yang diduga ikut mengeroyok korban Indra Wahyudi (19) sudah diamankan Polsek Kertapati.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Satu pelaku tawuran di depan Dipo Pertamina Kertapati yang diduga ikut mengeroyok korban Indra Wahyudi (19) sudah diamankan Polsek Kertapati.
Pelaku inisial YD diamankan jajaran Polsek Reskrim Kertapati.
"Iya, satu sudah diamankan di Polsek, " ujar Kapolsek Kertapati AKP Alfredo Hidayat ketika dikonfirmasi via Whatsapp, Kamis (2/3/2023).
Menurut Alfredo, YD turut berperan dalam aksi tawuran yakni dengan melempar parang ke arah korban.
"YD turut serta melempar parang ke korban, " jelasnya.
Pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap pencarian pelaku-pelaku lain dan termasuk pengembangan siapa pelaku utamanya.
"Masih pengembangan. Pelaku juga masih kami gali lagi keterangannya untuk mengetahui pelaku-pelaku lain, " ujarnya.
Kronologi
Aksi tawuran remaja kembali memakan korban. Kali ini korbannnya yakni Indra Wahyudi (18), warga Jalan Abi Kusno CS RT 24 /05 Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati, Palembang. Akibat luka tusuk yang dialaminya pada bagian leher, Indra pun harus merenggang nyawa saat dilarikan ke RS Muhammadiyah, Palembang.
Tawuran ini terjadi pada Selasa, (1/3/2023), sekitar pukul 01.30, di Jalan Abi kusno tepatnya di depan Dipo Pertamina Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati, Palembang, dimana sebelum terjadinya peristiwa tawuran ini korban dan rekannya sudah chatingan dengan pihak lawan / pemilik akun atas nama official_anak gila untuk bersama-sama mengajak teman untuk melaksanakan tawuran.
Dan akan diposting secara live di akun IG, sehingga terjadilah tawuran tersebut yang mengakibatkan koban bernama Indra Wahyudi mengalami luka pada bagian leher, sebelah kiri, luka pada kengan tangan kanan dan luka pada kaki kanan sehingga meninggal dunia di RS Muhammadyah Palembang.
" Benar telah terjadi tawuran tersebut dilokasi kejadian dan menyebabkan satu korban meninggal dunia karena mengalami luka tusuk dibagikan leher," ungkap AKP Alfredo, Kapolsek Kertapati, Palembang, Kami, (2/3/2023).
Ketika mendapati ada peristiwa ini, lanjut Alfredo, anggota langsung mendatangi TKP, bersama inafis dan piket Reskrim Polrestabes, Palembang," langsung kita datangi TKP, dan membubarkan tawuran tersebut, mengambil keterangan saksi-saksi dilokasi, guna penyelidikan lebih lanjut. sedangkan korban di larikan ke RS Mumahadiyah, Palembang untuk dievkasusi," katanya.
Alfredo juga menghimbau kepada pelaku unyuk menyerahkan dirinya kepada pihak kepolisian.
" Nama dan identitas sudah kita kantongi. Saya harap agar pelaku menyerahkan diri," ungkapnya sambil mengatakan 1 pelaku yakni YD sudah berhasil ditangkap dan hingga kini jajaran reskrim Polsek Kertapati, Palembang lagi melakukan pengembangan.
Firasat Ayah Korban
Indra Wahyudi (18) korban meninggal dalam tawuran antar remaja di Kertapati Palembang sempat minta foto berdua dengan sang ayah, Ihsan.
Ihsan tak menyangka permintaan itu menjadi permintaan terakhir anak keduanya tersebut.
Tawuran yang terjadi di Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso Kertapati itu terjadi pada Rabu (1/3/2023) sekitar pukul 01:30 WIB.
Indra Wahyudi meninggal akibat luka pada bagian leher, tangan dan kaki kanan.
Ihsan, ayah dari Indra Wahyudi (18) mengatakan sebelum peristiwa tawuran itu terjadi, anaknya baru saja pulang dari bekerja di gudang pengiriman paket. Tak jauh dari rumahnya.
"Pulang kerja sekitar pukul 01.20, pulang kerumah harnya memarkirkan motornya. Lalu saya tanya mau kemana nak, jawab dia mau nolong temannya dikeroyok," ujarnya saat ditemui di rumahnya di Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso RT 24 Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati Palembang.
Mendengar jawaban indra pun, membuat Ihsan tidak meresahkannya karena lokasi tidak jauh dari rumah.
Namun betapa paniknya Ihsan saat pihak RS Muhammadiyah mengabarkan anaknya sedang berada di IGD Muhamadiyah dan dalam keadaan meninggal dunia.
" Kaget dan panik, ketika pihak rumah sakit menelepon saya. Mengabarkan anak saya sudah meninggal dunia. Saya pun langsung mendatangi RS dan melihatnya," kata Ihsan menahan tangisnya
Sebelum kepergian anaknya Ihsan mengungkapkan firasat tak mengenakan yang dirasakan.
Hal ini dikarenakan Indra mengajaknya liburan untuk berfoto bersama ke luar kota.
"Dia empat hari atau dua hari ini entah kenapa pengen ajak saya berfoto ke suatu tempat Air terjun Bedegung kalau dak salah di Muara Enim. Maksud dia sekalian jalan-jalan, " ujar Ihsan saat dibincangi, Kamis (2/3/2023).
Gelagat itu ia rasakan karena hal ini belum pernah sama sekali ditunjukkan oleh Indra sebelumnya.
"Dak pernah-pernah dia ajak saya foto bareng. Katanya 'Ayo yah kito ke sana mau befoto sama ayah', " ujarnya.
Ia menegaskan anaknya tidak pernah ikut tawuran bahkan dikenal sebagai orang yang pendiam.
"Anak saya itu pendiam orangnya, tidak pernah ikut begituan (tawuran), baru 2 tahun ini dia lulus sekolah dan bekerja di pengiriman paket, " ujarnya.
Terkait peristiwa ini, Ihsan pun mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes, Palembang dan Polsek Kertapati, Palembang
"Saya berharap para pelaku ditangkap dan dihukum setimpal dengan apa perbuatannya. Mereka sudah menghilangkan nyawa anak saya," harapnya kepada pihak kepolisian.
Setelah dibawa ke rumah duka untuk disolatkan, jenazah indra dimakamkan di TPU Sungai Selayur, Pusri pada Rabu ba'da Zuhur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.