Kekerasan di Panti Asuhan Palembang

Panti Asuhan Palembang Viral, KPAI Dampingi Anak Korban Kekerasan Pemilik Panti Atasi Trauma

Panti asuhan Palembang viral, KPAI Sumsel dampingi anak korban kekerasan pemilik panti.

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/FRANSISKA KRISTELA
Panti asuhan Palembang viral, KPAI Sumsel dampingi anak korban kekerasan pemilik panti. Saat ini anak-anak dititipkan di Panti Sosial. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Panti asuhan Palembang viral, pemilik panti melakukan kekerasan pada anak-anak penghuni panti.

Saat ini anak-anak korban kekerasan panti asuhan Palembang dipindah ke panti sosial dan akan didampingi Komisi Perindungan Anak Indonesia (KPAI) sampai kondisi anak-anak dan mengalami trauma.

"Mudah-mudahan dengan dipindahkan ke sini trauma healing yang dialami oleh anak-anak ini bisa diatasi. Karena anak-anak ini kan perlu pemulihan secara psikis," Ketua KPAI Palembang Romy Apriansyah Selasa (28/02/2023).

Lebih lanjut dikatakannya bahwa KPAI juga meminta kepada pihak penyidik untuk melakukan pemeriksaan lebih detail lagi manatahu tersangka diduga melakukan tindakan yang tidak hanya menyangkut psikisnya saja.

Tak hanya itu KPAI lakukan pendampingan secara hukum dalam hal ini yakni KPAI mendampingi korban saat akan memberikan kesaksian ke tim penyidik. Kedua pendampingan secara psikologi seperti treatment kesehatan pasca kekerasan dan treatment trauma healing.

Baca juga: Musisi Ternama Indonesia Tampil Eksklusif di Gold Dragon Palembang, Catat Tanggalnya

Treatment trauma healing ini akan dilakukan oleh dinas kesehatan kota Palembang melalui puskesmas setempat. Terdiri dari tim psikolog dan tenaga kesehatan.

"Sejauh ini yang sudah masuk di data kami sudah ada lebih dar 4 orang korban, karena pemeriksaan terhadap anak-anak ini kan beda dengan orang dewasa jadi harus soft, santai, karena anak-anak ini kan sedang alami trauma healing berat," katanya. 

Sementara itu Kepala Dinas Sosis Provinsi Sumsel, Mirwansyah menuturkan bahwa saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemensos terkait izin dari panti tersebut.

Sebab diketahui bahwa dari tahun ketahun, akreditasi panti asuhan Fisabilillah Al-Amin mengalami penurunan dari yang sebelumnya akreditasi B menjadi akreditasi C.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, karena yang memberikan penilaian untuk sertifikasi Kemensos untuk meninjau ulang panti yang ada, terutama di Palembang," ujar Mirwansyah,

Ditambahkannya terkait kejadian ini maka Panti Asuhan Fisabilillah Al-Amin saat ini ditutup untuk sementara waktu.

Pihak Dinas Sosial juga akan memberikan pendampingan untuk tindakan trauma healing terhadap anak-anak panti itu.

Status Panti 

Kasus kekerasan anak di Panti Asuhan Fisabilillah Al-Amin Palembang kini tegah ditangani Polisi.

Panti asuhan  Fisabilillah Al-Amin Palembang beralamat  di Lorong Bunga, Jalan Mangkubumi, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. 

Sebanyak 18 anak panti asuhan Fisabilillah Al-Amin Palembang dipindahkan pasca pengurus diamankan pihak kepolisian.

"Untuk anak-anak panti sudah dipindahkan ke panti yang ada di daerah KM 5," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel Mirwansyah, Senin (27/2/2023)

Lebih lanjut ia mengatakan, ada 18 anak di panti asuhan tersebut dan kini sudah dipindahkan.

Untuk kondisi anak sehat-sehat tidak ada permasalahan. 

"Hanya memang masih ada trauma dan kita lakukan tindakan trauma healing agar kejadian tersebut tidak terus teringat di memori," ungkapnya

Mirwansyah menjelaskan, bahwa panti asuhan Fisabilillah ini terdaftar dan resmi.

Namun dari tahun ke tahun bukan meningkat melainkan menurun, yang tadinya akreditasi b jadi c. 

"Panti tersebut memang melayani panti asuhan untuk anak yatim piatu. Kita juga tidak menyangka sampai terjadi ada tindakan kekerasan di panti tersebut," katanya

Terlebih anak tersebut difabel yang perlu perhatian khusus. Apalagi anak tersebut banyak ketergantungannya, dan perlu pendampingan khusus. 

"Untuk itu kita sudah berkoordinasi  dengan Kementerian Sosial, karena yang memberikan penilaian untuk sertifikasi Kemensos untuk meninjau ulang panti yang ada, terutama di Palembang," katanya

Baca juga: Kesaksian Anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang, Pemilik Panti Punya Gangguan Panik

Sementara itu terkait pelaku yang mengidap HIV, menurut Mirwansyah  antara HIV dengan tindakan kekerasan tidak ada hubungannya.

Sebab HIV menularnya dilakukan secara langsung, sedangkan kekerasan tidak menularkan. 

"Untuk panti asuhan di Sumsel ini totalnya ada 114 panti asuhan. Kalau di Sumsel totalnya ada ratusan," ungkapnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved