Kekerasan di Panti Asuhan Palembang

Kesaksian Anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang, Pemilik Panti Punya Gangguan Panik

Kesaksian anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang mengungkap Hidayatullah sosok pemilik panti tersebut punya sakit gangguan panik.

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/FRANSISKA KRISTELA
Kesaksian anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang mengungkap Hidayatullah sosok pemilik panti punya sakit gangguan panik. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kesaksian anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang mengungkap Hidayatullah sosok pemilik panti tersebut punya sakit gangguan panik.

Cerita ini disampaikan Akbar (17), yang sudah tinggal di Panti Fisabilillah Al Amin sejak 2017.

Menurut Akbar, saat Abi (sapaan terhadap Hidayatullah) ditangkap dan dibawa ke kantor polisi, Sabtu (25/2/2023 dia mengaku sedih.

Iya menuturkan saat ini juga ia masih dalam proses mengenal lingkungan baru setelah pindah dari panti asuhan tempatnya dulu tinggal.

Akbar mengaku sudah 6 tahun tinggal di Panti Asuhan Fisabilillah.

Akbar merupakan warga Ogan Ilir. Dia mengaku bisa membawa hp karena untuk sekolah dan situasinya masih daring waktu itu.

Dan pada hari ini dirinya meminta izin untuk tidak sekolah karena orang tuanya mau berkunjung ke sana.

Baca juga: Pemilik Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang Tersangka Kekerasan, Ditempatkan di Sel Khusus

Ia mengaku tinggal di panti asuhan ini untuk sekolah dan belajar mengaji.

"Bisa kenal panti itu dulu dari teman yang pernah tinggal di panti itu, dan saya sudah dari tahun 2017 tinggal di sana," ujarnya.

Lalu lebih lanjut, mengenai peristiwa yang viral ini dikarenakan salah satu temannya buang air besar (BAB) di celana.

"Dia itu sering diomongin tapi masih diulang-ulang, dia enggak mau ngomong. Jadi waktu itu tu kan mau sholat, nah dia ini bawa BAB di tempat sholat dan Abi kebauan jadi kena marah," ujarnya.

Hidayatullah, pemilik panti asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang telah ditetapkan sebagai tersangka kekerasan, ditempatkan di sel khusus dan yang bersangkutan positif HIV, Senin (27/2/2023).
Hidayatullah, pemilik panti asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang telah ditetapkan sebagai tersangka kekerasan, ditempatkan di sel khusus dan yang bersangkutan positif HIV, Senin (27/2/2023). (TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN)

Lebih lanjut biasanya Daffa juga sering dibantu oleh temannya untuk buang air tapi pada saat itu Daffa enggak bilang dan akhirnya temannya juga kena marah.

"Kalau yang dijewer itu Dika Diki tapi enggak tahu penyebabnya itu apa karena pada waktu itu kami lagi sekolah masuk siang," ujarnya.

Tambahnya pula bahwa Abi merupakan sosok yang baik dimata mereka. Dikatakan bahwa Abi tak pernah menyiksa.

"Abi itu baik, enggak pernah kasar. Dia kasar ya maklum orang tua dan karena sayang karena adanya kesalahan juga makanya dia marah," tambahnya.

Dituturkannya bahwa yang memvideo tersebut adalah anak panti wanita yang membagikan video ke temannya yang ada di luar.

"Abi itu kalau habis marah-marah dia pasti minta maaf ke kami. Biasanya juga dia itu sering ngajak kami jalan-jalan, bermain, dan dikasih juga kami yang jajan begitu juga dengan Ibu Rina istrinya dia juga baik," ujarnya.

Akbar mengatakan bahwa untuk anak tersangka juga tidak serumah melainkan tinggal bersama neneknya.

Pada saat ia masuk ke panti asuhan itu kondisi Abi sedang mengalami sakit sering emosi dan kalau makan juga di kamar pada waktu sakit itu.

"Mungkin karena banyak pikiran juga Abi makanya marah. Abi itu juga sakit gangguan panik, dan pas aku kelas dua SMA ini lah Abi sudah mendingan," tutupnya.

Sebelumnya, polisi telah menangkap Hidayatullah (40) pemilik panti asuhan Fisabilillah Al-Amin Palembang setelah video aksi kekerasannya viral.

Kata Ngajib, pelaku masih dalam pemeriksaan dan akan di proses sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Untuk hal mengenai kejiwaan nanti itu ada tahapannya sementara kita akan meminta keterangan dari keluarga terlebih dahulu dan baru nanti dokter yang memeriksa apabila itu benar,"ujarnya.

Tambahnya bahwa kejadian ini sudah terjadi beberapa kali di tahun 2022 dan di tahun 2023 pada bulan Februari.

Dan untuk panti sendiri sudah sejak semalam dilakukan pengawasan lokasi dan untuk kelanjutan terhadap anak-anak juga sudah diberikan penyiapan seperti makanan dari makan pagi hingga malam dan juga diberikan pula bantuan terhadap anak-anak.

"Tepatnya di tanggal 15 dan tanggal 20 Februari itu kejadiannya dan untuk mengenai luka yang dialami oleh korban akan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum," tambahnya.

Untuk keadaan psikis korban, saat ini sudah ada pendampingan dan perlindungan dari berbagai Pemkot Palembang.

Dikatakannya, korban sudah baik dan nanti akan ada tindak lanjut terpadu dengan pemerintah kota, dan pemerintah kota juga sudah menyiapkan tempat untuk mereka.

"Untuk tempat ini akan diamankan dulu, untuk mencari pembuktian untuk proses penyelidikan," tutupnya.

Dari informasi yang didapat, lokasi tempat anak panti ini akan dipindahkan berada di Panti Sentra Budi Perkasa di Jalan Sosial No.441, Suka Bangun, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved