Berita Nasional
Curhat Jonathan Latumahina, David Kini Belum Juga Sadar, Isi WA Terakhir Terkuak: Bangun Sayang
Curhat Jonathan Latumahina, David Kini Belum Juga Sadar, Isi WA Terakhir Terkuak: Bangun Sayang
TRIBUNSUMSEL.COM -- Inilah pesan terakhir dari David pada sang ayah, Jonathan Latumahina sebelum dianiaya anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo.
Sang ayah pun mencurahkan isi hatinya soal anaknya yang kini belum sadarkan diri.
Hingga kini, David masih tak sadarkan diri akibat penganiayaan David tersebut.
Seperti diketahui, Mario Dandy adalah anak dari Rafael Alun Trisambodo yang menjabat sebagai Kabag Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II.
Sementara ayah David, Jonathan Latumahina merupakan pengurus GP Anshor.
Baca juga: Pengunduran Diri Rafael Alun Trisambodo Dicurigai Mantan Penyidik KPK: Mafia Pajak Tak Kerja Sendiri
Penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap David disebut-sebut karena adanya informasi bahwa soal AG yang disampaikan oleh temannya, APA.
Informasi tersebut yakni David melakukan perbuatan tidak menyenangkan terhadap AG.
Tak terima kekasihnya diperlakukan seperti itu, Mario Dandy kemudian mengajak dua temannya untuk menemui David.
David awalnya disuruh push up sebanyak 50 kali oleh Mario Dandy dan diminta bersikap tobat.
Bahkan saat sudah tak sadarkan diri, Mario Dandy masih terus memukul dan menendak kepala dan leher David.

Ia juga bahkan melakukan selebrasi dan aksinya itu direkam oleh Shane Lukas atas permintaan Mario Dandy.
Shane Luka yang merupakan teman Mario Dandy pun kini sudah ditetapkan sebagai tersangka karena menjadi provokator Mario Dandy untuk menganiaya David.
Rupanya sebelum kejadian mengerikan itu terjadi, David sempat mengirim pesan kepada ayahnya.
Setelah berkirim pesan dengan sang ayah, David pun mengalami kekerasan dan hingga saat ini masih koma.
Pesan WhatsApp itu diunggah oleh ayah David, Jonathan Latumahina di akun Twitter-nya @seekixsuck, Sabtu (25/2/2023) dilansir TribunnewsBogor.com .
"Nandi kowe (kamu ada di mana)," kata Jonathan Latumahina mengirim pesan kepada David.
Tak berselang lama, pesan itu pun langsung dibalas oleh David.
Ia mengaku sedang berada di Cipulir bersama temannya.

"Cipulir neng koncoku
Iki meh ngresiki tai meneh ki," balas David.
(Cipulir di temanku
Ini hampir membersihkan kotoran)
Rupanya membersihkan kotoran yang dimaksud David yakni kotoran kucing.
Sang ayah pun mengingatkan bahwa sudah lima hari ini David belum membersihkan kotoran kucingnya.
Hal itu dikarenakan sudah lima hari pula David tak sadarkan diri.
"Vid kamu udah 5 hari belum bersihin pup kucing, bangun yuk sayang," tulis Jonathan Latumahina.
Tweet itu pun ramai dikomentari oleh rekan-rekan sang ayah.
Mereka ikut mendoakan kesembuhan David dan berharap bisa segera sadar dari komanya.
"Bangun….Nak, orang2 yg sayang padamu menantimu," tulis @kangdede78
"doa saya untuk David," cuit @efenerr
"Bighugzz .. keep strong jo.. doa terbaik sll buat David segera bangun dan dipulihkan," tulis @EllaZefa.
Kondisi Terkini David
David (17), putra pengurus GP Ansor yang dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo pada 20 Februari 2023 lalu dikabarkan masih koma di rumah sakit.
Dilansir dari Tribunnews.com, kuasa Hukum korban M Syahwan Arey mengungkapkan bahwa David sudah menunjukkan sedikit kemajuan.
Namun, David belum sepenuhnya siuman.

Kemajuan ini terlihat dari GCS (glasgow coma scale), skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran pasien yang koma.
"Kondisi saat ini ada kemajuan dari GCS 4/15 ke 6/15," ujar Syahwan, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (24/2/2023).
Menurut Syahwan, ada pergerakan kecil di tangan dan kaki korban.
“Kami memohon dukungan dan doa dari seluruh warga Indonesia, mudah-mudahan David ada perkembangan lebih baik,” imbuhnya.
Terpisah, anggota bidang cyber dan media PP GP Ansor Ahmad Taufiq menyebutkan bahwa David terkena diffuse axonal injury.
"Menurut dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Taufiq melanjutkan, kondisi tersebut disebabkan benturan keras seperti kecelakaan motor berkecepatan tinggi dan berakibat pada trauma mendalam di otak.
Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, diffuse axonal injury adalah cedera mikroskopis pada sel saraf otak.
Cedera itu terjadi secara diffuse atau menyeluruh terutama pada salah satu bagian otak yang disebut akson.
"Terjadi karena ada trauma atau cedera kepala," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Christian menerangkan, cedera kepala bisa terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau akibat benturan lain pada bagian kepala.
Menurut Christian, sebagian pasien ada yang berhasil sadar dan sembuh sempurna.
Kendati demikian, sebagian pasien juga mengalami gangguan kognitif maupun neurologis atau kecacatan, meski kondisinya telah membaik.
"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian. "Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.