Cara Memilih Gula Aren yang Asli Lubulinggau, Cocok Untuk Buat Cuko, Bisa Juga Untuk Kolak

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Cara memilih gula aren yang asli Lubuklinggau, cocok untuk buat cuko, bisa juga untuk kolak.

Saat bulan Ramadan gula merah biasanya menjadi bahan yang paling banyak dicari untuk campuran makanan.

Gula olahan dari air nira batang aren ini bisa untuk diolah campuran makanan jenis kue-kuean dan makanan lainnya.

Di Kota Lubuklinggau gula aren sering disebut gula batok, saat Ramadan paling banyak dibuat kolak dan dibuat cuko pempek.

Bahkan gula aren kini menjadi oleh-oleh atau buah tangan khas dari Kota Lubuklinggau.

Namun, masyarakat harus jeli membedakan gula aren yang cocok untuk membuat kolak dengan membuat cuko pempek.

Baca juga: Dapil Pemilu 2024 Ogan Ilir, Ada 40 Kursi Legislatif, Perubahan di Dapil I dan III

Berikut tips, memilih gula aren yang cocok untuk membuat kolak dan membuat cuko pempek dari Amin pedagang gula merah di Pasar Inpres Lubuklinggau.

Amin menjelaskan, apabila anda membeli gula merah untuk dibuat cuko pempek, masyarakat harus memilih gula aren yang warnanya hitam sedang.

"Jadi pilihlah yang hitam sedang, karena bila warna hitamnya agak pekat rasanya cendrung pahit," ungkapnya.

Sedangkan untuk membuat kolak atau campuran es alangkah baiknya anda memilih yang warnanya merah, karena dari segi rasa akan lebih manis.

"Warnanya pilihlah yang merah, sangat bagus buat kolak, rasanya pasti manis dan warnanya tidak hitam," ujarnya.

Menurut Amin, saat bulan Ramadan harga gula merah akan mengalami kenaikan dari yang awalnya Rp.20 ribu perk kilogram naik menjadi Rp.24 ribu per kilogram.

"Kalau bulan puasa memang naik serendah-rendahnya paling Rp.23 ribu per kilogram, permintaannya meningkat drastis," ungkapnya.

Saking banyaknya permintaan masyarakat saat bulan puasa nanti, kenaikan permintaan bisa mencapai dua kali lipat, mengingat gula merah termasuk merupakan kebutuhan pokok saat bulan Ramadan.

"Semua masyarakat hampir beli gula merah saat puasa, apalagi pedagang empek-empek tambah banyak belinya," ujarnya.

Hanya saja, meski permintaan masyarakat Lubuklinggau maupun luar Lubuklinggau meningkat, suplai gula merah dari wilayah Curup Bengkulu tidak pernah putus.

"Suplai alhamdulillah selalu ada, karena sistemnya gula merah ini tidak bisa di stok, kalau di simpan lama akan rusak," tambahnya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel