Berita SMKPP Sembawa

Gencarkan Pertanian Organik, SMKPP Kementan Ajak Millenial Implementasikan Genta Organik

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan penggunaan pupuk organik menjadi salah satu cara mengurangi penggunaan pupuk kimia. 

Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi SMK PP Sembawa
SMK PP Negeri Sembawa menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) mom volume 4 edisi 6 dengan mengangkat tema Sukses Implementasi Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) yang berlangsung secara daring melalui Aplikasi Zoom yang diikuti 700 an partisipan pada Sabtu (11/02/2023). 

Suyitno mengulas mengenai pupuk organik, yang mana berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau mengembangkan makhluk hidup berupa bakteri, kandungan unsur hara berkelanjutan guna untuk budidaya tanaman sehat (BTS).

"Jenis-jenis pupuk organik dengan bermacam bentuk dan jenisnya yakni  pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk organik cair," ucapnya.

Selanjutnya suyitno menjelaskan proses pembuatan pupuk organik bisa di lakukan dengan cara fermentasi dari bahan fermentasi limbah ttumbuhan. 

Proses fermentasi menghasilkan unsur hara makro dan unsur hara mikro dan sangat besar menghasilkan mikro organisme yaitu bakteri, pengikat unsur hara, bakteri decomposer dan pelebur residu kimia.

Meneruskan paparan dari Suyitni, Martinus menjelaskan bahwa proses pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) tidak harus terpaku dengan salah satu bahan, artinya bila tidak ada salah satu dari bahan yang diperlukan bisa digantikan dengan bahan lain yang sesuai kandungan unsur hara yang di butuhkan.

Pupuk Organik cair berbahan kotoran kambing bisa diganti dengan kotoran kelinci, Kotoran lawet bisa diganti kotoran kelelawar.  

“Pemanfaatan Penggunaan pupuk organik menurut pengalaman para petani dilapangan dapat mengurangi intensitas serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), baik itu Hama Maupun Penyakit,” Ungkap Martinus

Terakhir Farudi Irsan mengulas tentang Implementasi Pupuk organik dan peningkatan produktivitas, mengulik isu pertanian hari ini yakni di liat dari produksi pertanian rendah sehingga cenderung menurun yang mana biaya produksi semakin tinggi terutama pada harga pupuk yang mahal.

Fuadi menjelaskan perbedaan antara pupuk organik dan an organik yang penggunaannya harus seimbang, kelebihan serta kekurangan penggunaan pupuk organik sepeti kita tau mampu meningkatkan bahan organik tanah, kecenderungan tanah di Indonesia bahan organaik yang rendah, sehingga aktivitas mikroorganik dlm tanah menjadi cepat, ditambah jga petani di Indonesia tidak mengembalikan hasil panen ke dalam tanah. 

Pupuk organik mampu mengembalikan kualitas tanah, kesuburan tanah, lebih solid denhan adanya bahan organik.

Selain itu ada juga kekurangannya yakni jumlah hara yang diberikan kurang dari pupuk an organik, serta repon tanaman terhadap lebih lambat pupuk organik tidak secepat seperti pupuk kimia pada saat diberikan.

Dengan pemberikan pupuk an organik secara terus menerus maka akan mengakibatkan keasaman tanah meningkat, beberapa hara menjadi terdefesiensi. Kesuburan tanah menurun, tanah mudah tererosi," tuturnya.

Diakhir paparannya Fuadi menyimpulkan Implementasi pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas tanaman, meningkatkan nilai jual hasil pertanian, serta menjaga kesuburan tanah dan lingkungan”tuturnya.

 “Pertanian organik merupakan tantangan bagi anak-anak muda, kita harus bijak dalam memanfaatkan pupuk organik ataupun pupuk kimia. Karena dengan ini kita bisa menjaga keseimbangan alam, sehingga menuku pertanian berkelanjutan,” jelas Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti.

“Mendorong digitalisasi terus dilakukan, teknologi terus diterapkan agar menjembatani kebutuhan konsumen akan produk-produk inovatif ketangan konsumen melalui marketplace mastore hingga outlet MIA, “tutup Santi.

Baca berita menarik lainnnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved