Berita Nasional

Masa Lalu NT, Ibu Muda di Jambi yang Cabuli 11 Anak, Ternyata Pernah Alami Pencabulan Saat Gadis

Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterimanya, NT semasa gadisnya juga pernah mengalami pencabulan.

Editor: Slamet Teguh
Instagram @infoseputarjambi/TribunJambi/Aryo Tondang
Masa Lalu NT, Ibu Muda di Jambi yang Cabuli 11 Anak, Ternyata Pernah Alami Pencabulan Saat Gadis 

TRIBUNSUMSEL.COM - Masa lalu NT (20) ibu muda yang tega mencabuli 11 anak di Jambi diungkap oleh Ketua RT setempat yang bernama Hilmi.

Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterimanya, NT semasa gadisnya juga pernah mengalami pencabulan.

Dan hingga kini pelaku pencabulan terhadap NT masih dipenjara.

NT sebelumnya tinggal di daerah Penyengat Rendah, Jambi.

"Berdasarkan informasi yang kami dapat, tadi ada warga yang bilang, pelaku ini semasa gadisnya di daerah penyengat rendah, pernah juga dipegang bagian tubuhnya oleh seseorang dan sampai sekarang si pelaku itu dipenjara," ujarnya.

Hilmi menjelaskan, sebelum peristiwa ini terungkap, sebenarnya warga sudah mulai curiga melihat anak-anak sering keluar masuk kamar.

"Memang betul, karena di rumah pelaku ada sewa rental PS, namun tidak banyak, hanya satu, jadi anak-anak pun bebas main di rumah tersangka. Dan kebetulan letak PS tersebut letaknya tidak jauh pintu kamar," ujarnya, Jumat (3/2/2023).

Hilmi mengatakan awalnya NT akan melaporkan anak-anak ke polisi karena akan memperkosanya.

Namun ada kejanggalam hinggga pihak RT mengumpulkan anak-anak tersebut di rumah salah satu perangkat RT.

Lalu salah satu anak mengaku bahwa mereka dibawa ke kamar oleh NT dan dipaksa memegang bagian tubuh ibu muda berusia 25 tahun itu.

"Maka kita kumpulan di salah satu rumah perangkat RT, maka saat dimintai keterangan dari para saksi, bahwa mereka mengatakan tidak ada kami mau memerkosa, justru dia yang membawa kami ke kamar, pintu ditutupnya terus kami disuruh megang bagian anggota tubuh si pelaku," tambahnya sambil memperagakan salah seorang saksi.

Menurut Hilmi, sehari-hari NT seperti ibu-ibu pada umumnya, dan ia adalah biduan yang memiliki usaha organ tunggal.

"Berdasarkan informasi yang kami dapat, tadi ada warga yang bilang, pelaku ini semasa gadisnya di daerah penyengat rendah, pernah juga dipegang bagian tubuhnya oleh seseorang dan sampai sekarang si pelaku itu dipenjara," ujarnya.

RV, salah satu saksi mengatakan NT sempat memaksanya untuk menonton adegan dewasa di ponsel milik tersangka.

"Ia itu memang bener bang, sering kaka tu nyuruh kami nonton film dewasa, terus yang terakhir kaka tuh bilang sama kami, nanti malam kaka mau main jam 11, kamu jangan lupa nonton yah, nanti kaka buka jendelanya sedikit," kata RV.

Hasil Olah TKP

Polda Jambi menggelar olah TKP tempat 11 anak dibawah umur dilecehkan ibu muda berinisial NT.

Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta dan jajaran langsung turun tangan, dengan mengerahkan tim Inafis.

Kata Andri, hasil olah TKP ini, pihaknya  telah menemukan enam saksi tambahan, yang direncanakan akan dimintai keterangan pada pekan depan.

"Ada 6 saksi tambahan, termasuk suami pelaku dan ibu mertua pelaku," kata Andri, Minggu (5/2/2023).

Namun demikian, kata Andri, sejauh ini baru satu pelaku, yakni NT 20 tahun (sebelumnya disebut 25 tahun) yang resmi ditetapkan sebagai tersangka.

"Sejauh ini suaminya baru kita minta keterangan sebagai saksi," sebutnya.

Sementara itu, keterangan satu di antara orangtua korban, yang mengikuti olah TKP mengatakan, aksi pelecehan ini dilakukan di dalam rumahnya, mulai dari kamar pribadi, ruang belakang, kamar mandi dan di ruang tamu.

"Ada 21 adegan bang, yang di kamar itu adegan pelaku hubungan badan sama suaminya, dan anak-anak disuruh ngintip dari luar melalui jendela luar rumah," sebutnya.

Baca juga: Tampang NT Ibu Muda Lecehkan 11 Anak Bawah Umur Di Jambi, Seorang Biduan Punya Usaha Orgen Tunggal

Baca juga: Perempuan di Jambi Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap 11 Anak-anak, Rental PS Jadi Kedok, Modusnya

Peristiwa menghebohkan kembali terjadi di Jambi.

Kali ini diketahui, seorang wanita melakukan pelecehan seksual kepada 11 anak, 9 diantaranya ialah laki-laki, dan 2 perempuan.

Usah PlayStation menjadi kedok dibalik rentetan peristiwa pencablan tersebut.

Seperti diketahui, seorang wanita muda di Jambi berusia 25 tahun justru yang melakukan pelecehan seksual.

Tak tanggung-tanggung ada 11 bocah yang mengalami pelecehan seksual, yakni sembilan anak laki-laki dan dua wanita.

Para bocah ini melaporkan kejadian tersebut ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Jambi, Jumat (3/2/2023).

Mereka didampingi oleh para orangtua untuk melaporkan perbuatan NT yang sudah dilakukan berulang kali.

Pelaku NT memiliki rental PlayStation di rumahnya dan di tempat tersebut NT melancarkan aksi pelecehan seksual.

Salah satu orangtua korban, Effendi mengatakan korban dipaksa menuruti permintaan NT saat rental PlayStation sedang sepi.

 NT secara tiba-tiba menutup rentalnya dan meminta korban yang masih sekolah menyentuh beberapa bagian tubuhnya.

"Si pelaku nyuruh anak-anak ini untuk menyentuh payudaranya si pelaku sendiri," ujarnya.

"Nah, kami melapor karena dia malah mengaku sebagai korban pelecehan, padahal dia yang meminta sendiri," imbuhnya dikutip dari TribunJambi.com.

Selain memaksa menyentuh tubuhnya, pelaku juga sering memegang bagian kemaluan korban laki-laki.

Sementara korban wanita yang masih di bawah umur diminta pelaku menonton film dewasa yang sudah diberi.

Pelaku juga meminta korban wanita untuk melihat aksi ranjangnya bersama suami.

"Kalau korban cewek, hanya disuruh mengintip saat si pelaku dan suami sedang berhubungan suami istri," ujarnya.

"Suaminya tidak tahu, karena dia nyuruh korban mengintip dari luar, dengan membuka sedikit jendela. Memang korban sering dicekoki film dewasa," sambungnya.

Perbuatan NT dilakukan tanpa sepengetahuan suaminya.

"Suaminya juga syok pas tahu kejadian ini," imbuhnya.

Kata Psikolog

Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Jambi, Dessy Pramudiani mengatakan anak-anak sangat rentan menjadi korban pelecehan seksual, terlebih ada ancaman dari orang dewasa.

Hal ini berbahaya karena ada kecenderungan para korban pelecehan seksual akan melakukan tindakan yang sama seperti yang dialami.

"Memungkinkan mereka akan melakukan hal yang sama jika tidak mendapatkan penanganan secara intensif untuk pemulihan kondisi psikologisnya," ucapnya.

Menurutnya, pendidikan seks sejak dini sangat penting karena anak dapat mengetahui batasan bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh.

"Untuk orangtua diharapkan dapat memberikan psikoedukasi tentang seks sejak dini, sebagai upaya preventif terhadap kejadian yang tidak diinginkan," tandasnya.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved