Berita Nasional

Polisi Cari Evi dan Nene, Dua TKW yang Hilang Diduga Jadi Korban Penipuan dan Pembunuhan Wowon CS

Evi dan Nene merupakan dua tenaga kerja wanita (WNI) yang diduga jadi korban penipuan dan pembunuhan berantai Wowon CS.

Editor: Slamet Teguh
IST
Polisi Cari Evi dan Nene, Dua TKW yang Hilang Diduga Jadi Korban Penipuan dan Pembunuhan Wowon CS 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkapnya kasus penipuan dan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon CS.

Membuat polisi terus bekerja keras, kini yang terbaru, polisi tengah mencari Evi dan Nene.

Evi dan Nene merupakan dua tenaga kerja wanita (WNI) yang diduga jadi korban penipuan dan pembunuhan berantai Wowon CS.

Pasalnya, hingga kini Evi dan Nene belum juga ditemukan.

"Penyidik masih bekerja, nanti hasilnya apa yang menjadi harapan publik termasuk harapan korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Minggu (29/1/2023).

Menurut eks Kabid Humas Polda Jawa Barat tersebut, penyidik melakukan pencarian terhadap kedua TKW itu dengan mendatangi keluarganya.

"Jadi penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya belum berhenti, artinya ke proaktifan dari penyidik untuk mencari korban baik secara identitas maupun adapun informasi," katanya.

"Seperti yang disampaikan Hana maupun Aslem, ada dua temannya yang masih dicari, tentu kita pro aktif ini, akan kita cari ke keluarganya," sambungnya.

Untuk meminta keterangan para tersangka, Trunoyudo mengatakan tidak memungkinkan karena sudah dilakukan penahanan.

"Kalau tersangka kan dalam hal ini sudah tidak update, sudah tidak melakukan aktivitas karena sudah dilakukan penahanan," tuturnya.

"Tapi kan yang sebelumnya ini patokannya ini aja untuk keterangan pelaku ini kan nilainya sangat minim ya kecil, tentu lebih ke proaktifan penyidik," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Hanna, Calon Korban Pembunuhan Berantai Wowon CS, Selamat Meski Hari Kematian Sudah Ditetapkan

Baca juga: Berkat Hujan, Hanna TKW Selamat dari Pembunuhan Berantai Wowon CS, Termakan Janji Cepat Kaya

Diberitakan sebelumnya, air mata Aslem tak terbendung saat menceritakan hal yang sempat dialaminya dari tersangka Wowon Erawan alias Aki cs.

Wanita tersebut datang ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Kamis (26/1/2023) kemarin, untuk diperiksa.

Terlihat Aslem mengenakan kemeja berwarna hijau dan jilbab putih serta mengenakan tas selempang. Ia datang bersama Hana.

Keduanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan modus penggandaan uang Wowon cs.

Aslem mengaku dilarang pulang kampung oleh sosok fiktif bernama 'Aki Banyu' yang diketahui diperankan oleh Wowon sendiri.

Ia ingin pulang ke Karawang karena orangtuanya meninggal dunia, tetapi ia tak dapat melihat jenazah orangtuanya yang terakhir kali.

"Saya mau pulang nggak boleh. Sampai orangtua saya meninggal, saya nggak bisa lihat," kata dia, Kamis malam.

Ancaman bahkan diterima Aslem dari 'Aki Banyu' apabila memberitahu kepada keluarganya. Mau tak mau, ia menuruti perintah Wowon.

"Dia selalu ancam, 'pokoknya jangan kasih tahu keluarga, kalau kasih tahu keluarga kamu cilaka (celaka)'," ujarnya, menirukan ucapan Wowon.

"Saya dua kali pulang, tapi nggak ke Karawang. Saya ke Cianjur karena saya dilarang menghubungi keluarga," lanjut dia.

Aslem mengaku begitu menyesal usai mengetahui dirinya jadi korban penipuan Wowon.

Tak sekadar uang, orangtuanya pun harus pergi untuk selama-lamanya.

"Nggak ada yang tahu (saya ke Cianjur). Yang bikin saya sakit, orangtua saya meninggal dua-duanya, saya nggak bisa ketemu untuk terakhir kali," kata dia.

Sama dengan Aslem, Hana juga menangis usai diberikan kesempatan berbicara kepada publik.

Ia yang mengenakan sweater dan jilbab warna pink, mengaku saat ini masih mencari dua sahabatnya yang turut menjadi korban penipuan Wowon cs.

Dua sahabatnya tersebut bernama Evi dan Nene, yang juga merupakan TKW.

"Sampai saat ini saya masih mencari teman saya, sahabat saya Nene beserta Evi masih dicari keberadaannya," ujar dia.

"Saya belum tahu di mana mereka berada sekarang dan semoga semuanya ini jadi pelajaran yang amat sangat dalam dan cukup kami yang mengalami ini semua. Jangan sampai ada korban lain" sambungnya.

Hana juga mengucapkan terima kasih kepada Polda Metro Jaya yang mengungkap kasus tersebut.

"Saya terima kasih banyak sama Polda Metro Jaya sudah membantu kami, rekan-rekan kami yang masih ada di sana. Kasihan semoga jangan ada terjadi lagi, terulang lagi yang penipuan kayak gini," kata dia, sambil menangis.

Keduanya bahkan tampak berpelukan usai memberikan keterangan dalam kondisi air mata mengucur.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved