Kisah Lengkap Tragedi Semanggi I - II Tahun 1998-1999, Pelanggaran HAM Terberat di Indonesia

Tragedi Semanggi merujuk pada dua perihal aksi protes warga terhadap penerapan dan cara sidang istimewa MPR di awal pemerintahan Presiden Bj Habibie.

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Kolase Tribunsumsel.com
Mengingat Kembali Tragedi Semanggi I - II Tahun 1998-1999, Pelanggaran HAM Terberat di Indonesia 

Demonstrasi yang berlangsung hingga malam hari mengakibatkan bentrokan di daerah Slipi dan Jalan Sudirman.

Akibatnya puluhan mahasiswa yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit, sementara ribuan lainnya dievakuasi ke Universitas Atma Jaya.

Puncak demonstrasi yang berujung pada Tragedi Semanggi I terjadi pada 13 November 1998.

Hari itu, masyarakat dan mahasiswa dari berbagai wilayah yang diperkirakan berjumlah puluhan ribu, melebur di area Semanggi dan sekitarnya.

Jumlah aparat pun semakin banyak, yang mengepung para demonstran dari dua arah di sepanjang Jalan Sudirman dengan kendaraan lapis baja.

Menjelang sore hari, kendaraan lapis baja bergerak untuk membubarkan massa, yang membuat sebagian masyarakat melarikan diri.

Namun, mahasiswa tetap bertahan. Banyak dari mereka yang duduk di jalan, tetapi direspons dengan tembakan membabi-buta oleh aparat, yang mengakibatkkan korban berjatuhan.

Kerusuhan yang disertai tembakan aparat berlangsung sejak pukul 3 sore hingga dini hari.

Aksi penolakan terhadap SI MPR 1998 berujung pada peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Semanggi I.

Baca juga: Komnas HAM Ungkap Fakta Baru, Sebut ada 11 Pelanggaran HAM Dalam Proses Alih Status Pegawai KPK

>>> Korban Tragedi Semangi I

Tragedi Semanggi I mengakibatkan 17 warga sipil tewas setelah terlibat bentrokan dengan aparat.

Dari data Tim Relawan untuk Kemanusiaan, 17 korban tersebut terdiri dari enam mahasiswa, dua pelajar SMA, dua anggota Polri, satu satpam, empat anggota Pam Swakarsa, dan tiga warga sipil.

Berikut daftar korban Tragedi Semanggi I yang tewas selama demonstrasi.

  1. Lukman Firdaus, salah seorang pelajar yang terluka pada 12 November malam akhirnya meninggal setelah beberapa hari menjalani perawatan.
  2. Teddy Wardhani Kusuma, mahasiswa Institut Teknologi Indonesia (ITI) yang menjadi korban meninggal pertama akibat tembakan aparat pada 13 November.
  3. Bernardus Realino Norma Irawan, mahasiswa Fakultas Ekonomi Atma Jaya, korban kedua tembakan aparat pada 13 November.
  4. Ayu Ratna Sari, seorang anak berusia 6 tahun yang terkenal peluru nyasar.
  5. Sigit Prasetyo (YAI)
  6. Heru Sudibyo (Universitas Terbuka)
  7. Engkus Kusnadi (Universitas Jakarta)
  8. Muzammil Joko (Universitas Indonesia)
  9. Uga Usmana
  10. Abdullah/Donit
  11. Agus Setiana
  12. Budiono
  13. Doni Effendi
  14. Rinanto
  15. Sidik
  16. Kristian Nikijulong
  17. Hadi
  • Tragedi Semanggi II

Pada tanggal 24 September 1999, untuk yang kesekian kalinya tentara melakukan tindak kekerasan kepada aksi-aksi mahasiswa.

Kala itu adanya pendesakan oleh pemerintahan transisi untuk mengeluarkan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB) yang materinya menurut banyak kalangan sangat memberikan keleluasaan kepada militer untuk melakukan keadaan negara sesuai kepentingan militer.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved