Berita Palembang

Pemuda Tewas saat Tawuran di Palembang Warga Banyuasin, Ibu Korban: Pelaku Tak Miliki Hati

Identitas korban Tawuran di Palembang Farel Anggara Putra warga Banyuasin. Sang Ibu berharap Keadilan.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Tewas. Identitas korban yang tewas usai mengikuti tawuran di Jalan Demang Lebar Daun pada Minggu (15/1/2023) dinihari terungkap. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi telah membeberkan identitas pemuda yang tewas saat tawuran di Jalan Demang Lebar Daun Palembang, pada Minggu (15/1/2023) dinihari. 

Korban tewas saat tawuran di Palembang  yakni Farel Anggara Putra yang merupakan warga Jalan Pangeran Ayin, Lorong Krawo, Kelurahan Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin. 

Kapolsek Ilir Barat I Kompol Rian Suhendi melalui Kanit Reskrim Iptu Apriansyah mengatakan, Ana Apriliani selaku ibu korban sempat mencari keberadaan anaknya yang tak pulang sejak Minggu siang. 

"Ibu korban mencari keberadaan anaknya yang belum pulang sejak Minggu siang. Lalu bertemu teman-teman korban di jalan memberitahu bahwa korban Farel ada di RS Bhayangkara Palembang, " ujar Aprian ketika dikonfirmasi via telepon, Senin (16/1/2023). 

Mendengar adanya informasi dari teman-temannya ibu korban langsung datang ke RS Bhayangkara untuk memeriksa dan ternyata memang benar, jenazah yang sebelumnya masih Mr X ternyata Farel. 

"Jenazah korban sudah dijemput keluarga kemarin sore ke rumah duka, " katanya. 

 

Pelaku Tak memiliki Hati 

 

Farel Anggara Putra (15) remaja yang tewas akibat dikeroyok ketika ikut tawuran di Jalan Demang Lebar Daun, depan Indomaret Drive Thru pada Minggu (15/1/2023) dinihari, telah dimakamkan keluarga di TPU Gubah Besak Kenten Laut, Kabupaten Banyuasin. 

Korban tewas secara sadis ketika dikeroyok dengan tubuh penuh luka sajam dan obeng terutama di punggung dan kepala belakang. 

Ibu korban Ana Apriliani (40) mengaku sangat prihatin dengan kondisi jasad sang anak yang tubuhnya dipenuhi luka akibat dikeroyok oleh para pelaku menggunakan senjata tajam.

Pelaku yang tega menghabisi nyawa anaknya dinilai tak memiliki hati. 

" Mereka tidak punya hati, Itu seperti perlakuan binatang pak, bukan lagi manusia. Dipunggung itu banyak sekali lukanya, padahal anak saya sudah memohon ampun-ampun sama mereka tapi masih saja dibantai seperti itu, " ungkapnya saat dihubungi via telepon, Senin (16/1/2023). 

Ana dan Poniman sang suami, berharap pelaku dihukum seberat-beratnya agar kapok dan menjadi efek jera bagi remaja lainnya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved