Berita Nasional

Hendra Kurniawan Ternyata Curiga Putri Candrawathi dan Brigadir J Punya 'Hubungan', Bongkar Isi Chat

Hendra Kurniawan ternyata pernah menaruh curiga antara Putri Candrawathi dan Brigadir J memiliki 'Hubungan'.

kolase tribun
Terungkap, Hendra Kurniawan ternyata pernah curiga Putri Candrawathi dan Brigadir J punya 'hubungan'. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Hendra Kurniawan ternyata pernah menaruh curiga antara Putri Candrawathi dan Brigadir J memiliki 'Hubungan'.

Hal ini terungkap setelah Chuck Putranto dihadapan majelis hakim mengungkapkan dirinya pernah diperlihatkan oleh Hendra Kurniawan isi chat Putri Chandrawathi dengan sang ajudan, Brigadir J.

Kata Chuck, ketika menunjukkan pesan tersebut, Hendra Kurniawan juga mengungkapkan kecurigaanya pada 'Hubungan' Putri Candrawathi dan Brigadir J.

Baca juga: Venna Melinda Bongkar Tabiat Ferry Irawan, 3 Bulan Tak Dinafkahi, Sering Dikasari Masalah Ranjang

Untuk diketahui, Hendra Kurniawan dan Chuck Putranto sama-sama berstatus terdakwa kasus perintangan penyidikan atau obstraction of justice tewasnya Brigadir J.

"Pada 9 Juli apakah saudara saksi pernah disampaikan oleh Hendra Kurniawan Karopaminal menunjukkan WhatsApp," tanya Jaksa Penuntut Umum kepada Chuck Putranto saat dihadirkan sebagai saksi mahkota untuk terdakwa Arif Rahman Arifin dalam PN Jaksel, Kamis (12/1/2023).

"Ada," jawab Chuck.

"Apa itu WhatsApp-nya?" tanya JPU.

"Terkait pembicaraan antara Ibu Putri dengan Ade Joshua," jawab Chuck.

"Apakah bahasan itu disampaikan Hendra Kurniawan?" tanya lagi JPU.

"Beliau menyampaikan, menurutmu ini ada 'hubungan' tidak?" kata Chuck tirukan perkataan Hendra Kurniawan.

Hendra Kurniawan ternyata pernah mengungkapkan kecurigaan Putri Candrawathi dan Brigadir J punya 'hubungan'.
Hendra Kurniawan ternyata pernah mengungkapkan kecurigaan Putri Candrawathi dan Brigadir J punya 'hubungan'. (ist)

Chuck melanjutkan menurutnya saat itu hal yang bisa karena Bu Putri kalau bicara seperti itu.

"Tau nggak apa isinya?" tanya JPU.

"Yang saya ingat pembicaraan masalah waktu itu ada HUT Bhayangkara, datang ke rumah dan sekitar itu," jawab Chuck.

Adapun dalam persidangan terdakwa Chuck Putranto menyampaikan, dirinya pernah bertanya langsung dengan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo soal insiden penembakan terhadap Brigadir J.

Chuck saat itu menanyakan Ferdy Sambo, apakah mantan atasannya itu turut menembak atau tidak dalam insiden itu.

Namun, kepada Chuck, Ferdy Sambo secara tegas menyatakan tidak ikut menembak. Pertanyaan itu disampaikan guna memancing Ferdy Sambo untuk bercerita.

Hal itu diungkap oleh Chuck Putranto saat dirinya dihadirkan sebagai saksi mahkota untuk terdakwa Arif Rahman Arifin.

Mulanya jaksa menanyakan soal Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Chuck Putranto dalam sidang, Kamis (12/1/2023).

"Apa tujuan saudara bertanya begitu kepada Ferdy Sambo?" tanya jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

"Jadi begitu kita habis menonton (CCTV) situasinya kita kan menjadi bingung. Kemudian setelah kejadian kami menonton, dilakukan lagi rekonstruksi saat LP itu berpindah atau ditarik dari Polres ke Polda Metro," kata Chuck.

Namun pada rekonstruksi itu sejatinya Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi hadir, akan tetapi keduanya urung memenuhi agenda tersebut.

"Jadi yang datang hanya Ricky, Richard dan Kuat. Saat itu Richard sudah di Mako Brimob, jadi saya yang mengantarkan Ricky dan Kuat," kata Chuck.

Chuck menyebut, rekonstruksi yang dilakukan saat itu, hanya perihal penembakan saja.

Dirinya memastikan, tidak ada proses dari para terdakwa dan Brigadir J datang sampai masuk ke rumah.

"Jadi hanya berbicara penembakan dan itu dianggap oleh penyidik, saat itu yang kami dengar karena disitu ada penyidik bareskrim, ada labfor juga, ada inafis, dinyatakan tembakan ini," kata dia.

Namun atas rekonstruksi itu, Chuck yang berada di lokasi merasa semakin bingung dengan apa yang diperagakan dalam rekonstruksi.

Alhasil, sebelum ditempatkan khusus (patsus) Chuck mengaku memberanikan diri untuk bertanya kepada Ferdy Sambo soal apakah mantan atasannya itu menembak atau tidak.

Hal itu semata untuk mendorong Ferdy Sambo bercerita kepada dirinya.

"Jadi kita makin bingung kok ini ceritanya seperti ini gitu, sehingga pada saat itu, saya sudah memberanikan diri untuk memancing jadi pertanyaan itu sebenarnya untuk memancing supaya pak Ferdy Sambo cerita kepada saya," kata dia.

"Saat sebelum saat dipatsus waktu itu, karena saya paham karena saya akan dipatsus saya sudah akan bertanya saja. itu tujuannya sebenarnya," tukasnya.

Respon Ketus Ayah Brigadir J Lihat Tangis PC dan FS

Ayah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat, memberi respon ketus menanggapi tangisan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo selama di persidangan.

Samuel blak-blakan menyebut tangisan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo dihadapan majelis hakim sangat lucu.

Baca juga: Ferry Irawan Resmi Ditetapkan Tersangka KDRT Pada Venna Melinda, Terancam 5 Tahun Penjara

Tak hanya itu, dirinya juga menilai bahwa air mata tersebut hanyalah sebuah upaya untuk menutupi kebohongan.

"Mereka itu tampaknya kompak jadi tangis-tangisan setiap ditanyai oleh majelis hakim. Memang yang sangat lucu saya lihat di Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo dari awal perkara ini. Ferdy Sambo sudah tangis-tangisan terus ketika ditanya Kapolri hingga di persidangan, apapun yang ditanyakan Hakim berusaha menangis," lanjutnya.

Ayah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat merespon sinis tangisan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo di persidangan.
Ayah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat merespon sinis tangisan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo di persidangan. (Kolase Tribun)

Menurutnya, masyarakat pun juga sudah bisa menilai tangisan tersebut merupakan bagian dari skenario Putri dan Sambo.

"Masyarakat ini kan sudah bisa di mana yang benar dan mana yang skenario palsu," ucapnya.

Adapun Putri Candrawathi menangis di persidangan saat diperiksa sebagai terdakwa pada Rabu (11/1/2023).

Putri menangis saat menceritakan detik-detik peristiwa di Magelang pada 7 Juli 2022 lalu.

Sementara Ferdy Sambo juga menangis saat diperiksa sebagai terdakwa pada Selasa (10/1/2023).

Ferdy Sambo menangis saat ditanya mengenai anak dan pencapaian kariernya sebagai seorang perwira jenderal bintang dua.

Samuel pun berharap hakim dan jaksa tetap menerapkan Pasal 340 KUHP untuk orang-orang yang yang merencanakan dan membunuh Brigadir Yosua.

"Kami keluarga besar Almarhum sangat berharap kepada pak Jaksa dan pak Hakim, kiranya 340 sudah sepantasnya diterapkan oleh orang-orang yang telah merencanakan dan membunuh anak saya," ujarnya.

Tangis Putri Candrawathi di Persidangan

Sebelumnya, hakim mencecar Putri Candrawathi seputar peristiwa pelecehan di Magelang.

Istri eks Kadiv Propam itu menangis di persidangan saat mengingat kembali peristiwa tersebut.

Dalam kesaksiannya, Putri Candrawathi menyebut Brigadir J masuk ketika ia tengah tidur di rumah pribadi di Magelang.

Putri Candrawathi menangis sesegukan ceritakan detik-detik Brigadir J masuk ke dalam kamarnya.
Putri Candrawathi menangis sesegukan ceritakan detik-detik Brigadir J masuk ke dalam kamarnya. (Dok.PN Jakarta Selatan)

Ia mengatakan, saat itu dirinya tengah beristirahat di kamar rumahnya.

Putri Candrawathi menangis sesegukan ceritakan detik-detik Brigadir J masuk ke dalam kamarnya. (Dok.PN Jakarta Selatan)

Putri Candrawathi mengaku sedang tidak enak badan saat itu.

Sebelum ia masuk ke kamar, kata Putri, ia sempat mengunci pintu kaca dan pintu kasa nyamuk kamarnya sebelum masuk dan akhirnya tertidur.

"Setelah makan siang saya naik ke kamar lantai dua, saya tutup pintu kacanya. Saya kunci terus saya masuk ke kamar dan saya tertidur," kata Putri di persidangan, dikutip dari youTube KompasTv.

Saat ditanya soal waktu kejadian, Putri Candrwathi mengaku tak mengingat pasti kapan peristiwa itu terjadi.

"Kalau untuk waktu saya tidak tahu. Tapi masih terang," tuturnya.

Putri mengaku saat itu mengunci pintu kaca di kamarnya.

Tetapi untuk pintu kayu ia biarkan terbuka.

"Di lantai dua itu, kalau menuju kamar saya itu ada pintu kaca dulu itu saya kunci, terus kalau mau masuk ke kamar saya ada pintu kasa nyamuk dulu itu saya tutup, dan ada pintu kayu yang warna putih itu terbuka," kata Putri.

"Setelah pintu kaca tertutup, yang tadi saudara bilang terkunci, apakah dimungkinkan orang lain dari bawah naik ke atas?" tanya Hakim Wahyu Imam Santoso.

"Kalau terkunci tidak, tapi kalau dipaksa terbuka mungkin bisa, karena pintu sliding itu kuncinya hanya menyantol begini," jawab Putri.

Hakim kemudian bertanya pada Putri Candrawathi kapan Brigadir J masuk ke kamar.

"Sekarang saya mau tanya kapan saudara sadar Yosua masuk ke kamar saudara," tanya Hakim.

Mulai dari pertanyaan itu lah, Putri Candrwathi menjawab sembari menangis.

Putri mengatakan, Brigadir J masuk ke kamarnya saat ia tertidur.

Ia mengaku saat itu mendengar suara pintu yang terbuka.

"Waktu itu saya tertidur, terus terdengar bunyi kaya pintu dibuka keras, kaya gruk gitu, terus saya membuka mata saya...," kata Putri yang kemudian terdiam dan mulai menangis.

"Enggak perlu diceritakan semua, saya cuma mau tahu keterangan waktunya, kan saudara sudah berikan keterangan kemarin kan," ucap Hakim.

Putri terbangun dengan posisi Brigadir J sudah di dekat kakinya.

"Yosua sudah ada di kamar, di dekat kaki saya," kata Putri.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews

Baca artikel menarik lainnya di Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved