Siapa Tiko dan Bu Eny? Kisahnya yang Viral Tinggal Bersama di Rumah Mewah Tanpa Listrik dan Air

TRIBUNSUMSEL.COM - Buat yang belum tahu dan baru mengikuti kisah Tiko dan Bu Eny yang ramai pemberitaan saat ini, berikut penjelasan awal mula siapa Tiko dan Bu Eny yang viral.

Belakangan media sosial Tiktok tengah ramai dengan kisah seorang wanita paruh baya bernama Eny dan Tiko putranya yang hidup selama puluhan tahun tanpa air dan listrik disebuah rumah mewah.

Kisah tersebut menjadi viral berawal dari unggahan akun Tiktok tentang rumah besar dan mewah di Jakarta Timur yang terbengkalai.

Kemudian Youtuber dengan akun Bang Brew TV pun mendatangi rumah itu untuk melakukan penelusuran.

Penampakan rumah ibu Eny tersebut tampak dari luar bak sudah lama tidak berpenghuni dan dipenuhi dengan pohon.

Sementara itu juga tidak ada lagi lampu yang menerangi rumah tersebut.

Rupanya, rumah tersebut masih dihuni oleh seorang wanita bernama Eny dan putra sematawayangnya, Tiko.

Baca juga: Pekerjaan Tiko Untuk Menghidupi Ibu Eny, Jadi Satpam Hingga Makelar Mobil Untuk Dapat Modal Usaha

Lantas siapa sebenarnya Ibu Eny dan Tiko ini ?

Tiko merupakan seorang pemuda yang bekerja sebagai satpam dan juga jadi makelar jual beli mobil agar bisa menghidupi Ibunya.

Diketahui bahwa Ibunda Tiko, Eny telah mengalami depresi sekitar tahun 2010 ketika ayahnya pergi meninggalkan rumah.

Sejak saat itu Tiko dan Ibu Eny tinggal dirumah yang terbengkalai tanpa air dan juga listrik, hingga membuat Tiko harus menadah air hujan untuk keperluan mandi dan memasak.

Sebelum menderita depresi Ibu Eny merupakan sosok kaya raya yang bergelimbang harta. Adapun ibu Eny memiliki nama lengkap Heni Sukaesih memiliki gelar sarjana alias seorang Doktoranda (Dra).

Sosok Ibu Eny juga dikenal baik, suka berbagai/royal dengan tentangga disekitarnya, dan ramah kepada sesama.

Namun sejak mengalami depresi Ibu Eny sangat sensitif dengan orang asing, bahkan beberapa kali menyerang orang yang datang ke rumahnya. Hal inilah yang membuat rumah tersebut tidak terurus dengan baik.

Ibu Eny benar-benar menganggap musuh bagi setiap orang yang datang kerumahnya.