Keluarga Herman Moedji Susanto Tak Terima Usai Kisah Tiko dan Ibu Eny Bakal Dibuat Film Layar Lebar

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah Tiko pemuda yang merawat ibunya, Eny Sukaesi yang depresi selama 12 tahun di rumah mewah tanpa listrik dan air kian menyita perhatian publik.

Tak sedikit publik merasa berempati dengan perjuangan Tiko merawat ibu kandungnya sejak ditinggalkan sang ayah saat masih kecil.

Bahkan, dikabarkan kisah ibu Eny dan Tiko tinggal di rumah mewah terbengkalai bertahan hidup 11 tahun tanpa air dan listrik ini akan dibuatkan film layar lebar.

Selama 12 tahun itulah,Tiko bahkan harus menadah air hujan agar bisa mandi dan memasak.

Setelah kisahnya viral di media sosial, berbagai pihak turun membantu Ibu Eny dan Tiko.

Baca juga: Tiko Ternyata Bukan Anak Kandung Ibu Eny, Keluarga Cerita Kisahnya, Sebut Dulu Herman yang Diusir

Salah satunya Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Gulkarmat Jaktim) yang membantu membersihkan rumah Ibu Eny.

Mendengar kabar terkait diangakat sebagai film, pihak keluarga ayah Tiko akhirnya buka suara melalui kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi pada Jumat, (6/1/2023).

Pasalnya, anak kandung ayah Tiko dari istri pertamanya tak terima sang ayah disebut meninggalkan ibu Eny hingga membuatnya depresi.

Hal tersebut diungkap Ika selaku cucu kandung Hermen Muji Susanto menyebut bahwa Ibu Eny lah yang mengusir eyangnya dari rumah mewah itu.

Baca juga: Sosok Ika, Cucu Pertama Herman Moedji Susanto yang Ancam Tuntut Tiko Putra Ibu Eny, Jadi Sorotan

Sehingga, keluarga besar keberatan dengan statement dari Tiko terkait pengakuan ditinggal ayah hingga membuat ibunya depresi.

"Orang mamanya yang usir eyang saya dari rumah, seandainya mungkin berita itu benar, kita tidak sejauhi ini mengotak atik si Tiko, yan kita punya urusan ini dia sudah menceritakan hal yang tidak benar, itu saja," tegas Ika.

Lebih lanjut, pihak keluarga keberatan jika kisah Tiko dianggap sebagai orang yang memiliki kehidupan yang malang usai ditinggalkan ayahnya dijadikan film.

"Saya tidak pusing sih dia mau bikin layar lebar layar setengah lebar, yang jelas saya tidak mau dia mengeluarkan statment dia ini anak yang malang yang teraniaya karena papanya yang sudah meninggalkan ibunya sampai depresi, saya gak mau seperti itu," ungkap Uri Muji Astuti, anak kandung ayah Tiko.

Pihak keluarga pak Herman menegaskan bahwa dibalik kisah malang kehidupan Tiko dan ibunya tidak benar dan mengancam akan menuntut pihak produksi film.