Berita Palembang
Lift Jembatan Ampera Palembang Selesai Dibangun, BBPJN Sumsel Tegaskan Penggunaannya
BBPJN Sumsel menegaskan penggunaan Lift Jembatan Ampera Palembang digunakan untuk pemeliharaan Jembatan Ampera.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pembangunan Lift Jembatan Ampera Palembang kini sudah selesai dipasang.
Lift Jembatan Ampera Palembang yang selesai baru di sisi hilir Sungai Musi sementara sisi ulu belum dikerjakan.
Direncanakan Lift Jembatan Ampera terdapat dua unit yaitu di sisi hilir dan ulu.
"Ia lift di Jembatan Ampera sudah selesai," kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan (BBPJN Sumsel), Ryandra Narlan saat dikonfirmasi, Rabu (4/1/2023).
Menurut Ryandra Narlan, satu lift di Jembatan Ampera sudah selesai di pasang dan sudah bisa difungsikan.
Lift tersebut digunakan untuk pemeliharaan Jembatan Ampera.
"Lift tersebut penggunaan utamanya memang untuk pemeliharaan saja. Kalau masalah untuk wisata, itu hanya baru sebagai wacana saja," ungkapnya
Menurut Ryandra, walaupun secara kontrak tahun 2022 selesai, tetapi masih ada pekerjaan lain yang belum masuk di kontrak 2022.
"Nantinya kita juga akan berkoordinasi dengan tim cagar budaya, untuk rencana pekerjaan pemeliharaan tahun 2023 mendatang," katanya.
Pantauan Tribunsumsel.com, pada Rabu (4/1/2023) pukul 15:30 WIB tak ada lagi pekerja yang tengah mengerjakan lift.
Lift di atas Jembatan Ampera tampak dikunci gembok dengan ditambahi pagar di luar pintu lift.
Di dekat Lift hanya terlihat tiga orang pekerja pemeliharaan jalan Jembatan Ampera yang sedang melakukan perbaikan jalan.
"Sudah selesai mas dari malam tahun baru," ujar Beni seorang pekerja pemeliharaan jalan yang ditemui di lokasi. (Linda/Racmad)
Pro Kontra Lift Jembatan Ampera
Pembangunan lift Jembatan Ampera Palembang memicu pro kontra terutama dari sejumlah budayawan dan sejarawan sumsel.
Sejumlah budayawan dan sejarawan di Sumsel mengancam akan memidanakan Satuan Kerja (Satker) BBPJN Sumatera Selatan (Sumsel), jika masih memaksakan pembangunan Lift di Jembatan Ampera Palembang.
Penegasan ini disampaikan Ketua Masyarakat Sejarawan Kota Palembang Dedi Irwanto, di sela-sela rapat antara DPRD Sumsel, Tim BBPJN serta tim cagar budaya, sejarawan di Ruang Banmus DPRD Sumsel, Rabu (30/11/2022).
Rapat membahas pembangunan lift jembatan Ampera Palembang , banyak menuai bantahan dari sejarawan, tim cagar budaya dan budayawan yang hadir dalam rapat tersebut.
"Kita akan pidanakan, jika hal ini tak dihentikan, karena itu bukan rehabilitasi, perbaikan atau konservasi, tetapi buat baru yang merusak Jembatan Ampera yang merupakan Cagar Budaya, " katanya, seraya aturan ini sesuai pasal 81 uu no 11/2010 tentang cagar budaya dengan ancamannya 5 tahun penjara, jika ASN ditambah 1 tahun lagi.
Ia sendiri membantah pernyataan pihak BBPJN Sumsel jika ditiang penyangga Jembatan Ampera itu sudah ada lift untuk barang atau manusia selama ini, tetapi katrol "bandul" agar Jembatan naik.
"Tapi sejak tahun 1970 an bandul itu tidak dinaikkan turunkan lagi, itu sengaja dimatikan karena sudah macet panjang. Jadi kita lihat dulu, kalau tidak melibatkan ahli cagar budaya, sejarawan dan budayawan di kota Palembang dan meneruskannya, apalagi benar merusak cagar budaya kita memposisikannya," tegas Dedi.
Sementara dalam rapat tersebut, pihak BBPJN, menyatakan jika jembatan Ampera mulai pembangunan tahun 1962-1965, ternyata sudah memiliki lift.
Tim BBPJN yang dimotori Riandra, menjelaskan pihaknya akan melakukan koordinasi baik dengan pemerintah maupun dengan sejarawan, budayawan dan DPRD Sumatera Selatan.
Apalagi dinyatakan bila meneruskan akan dapat berurusan dengan masalah hukum.
“Apa yang dikatakan mengenai masalah undang-undang kami tidak paham. Yang kita tahu kontrak sudah berjalan, dan kita juga tidak tahu melanggarnya seperti apa. Kalau dikatakan merubah bentuk kita tidak merubah bentuk,” benernya.
Ia juga menjelaskan selama ini BBPJN terus mengerjakan perbaikan dan perawatan jembatan Ampera.
“Apakah selama ini kita telah melanggar undang-undang,” tanyanya.
Mengenai koordinasi, Riandra, menjelaskan Ampera sebagai cagar budaya pun mereka tidak tahu sama sekali.
"Suratnya kita tidak ada. Namun kita akan teruskan kepada pimpinan bahwa ada permintaan untuk dihentikan. Tapi secara kontrak kita jalan terus,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan bahkan pada tahun 1992 yang lalu pihaknya melakukan perbaikan.
“Kan masalah opsional harus diganti. Kalau tidak diganti jembatan akan tidak terurus. Untuk lift sendiri dibangun didalam, dan tidak merubah bentuk ataupun struktur jembatan. Kita hanya perbaikan saja, kalaupun ada wacana untuk wisata, terus terang kita tidak tahu. Karena dalam kontrak tidak ada sama sekali menyebutkan pembangunan lift untuk wisata,” jelasnya.
Sebelumnya dihadapan anggota DPRD komisi IV, pihaknya juga mengatakan pihak BBPJN sendiri sebelumnya sudah memasukkan surat ke Gubernur.
Mengenai kelayakan lift untuk jembatan Ampera juga sudah disampaikan.
"Kalau kita melihat histori, jembatan Ampera sudah ada lift. Untuk bobot lift terdahulu 1962-1965 bebannya mencapai 2, 5 ton. Sedangkan sekarang bebannya tidak sampai segitu,” ujarnya.
Baca juga: Lantik Anggota PPK Pemilu 2024 Palembang, Ketua KPU Klaim Sudah Penuhi Kuota Perempuan
Pihaknya juga memiliki komisi keselamatan terowongan jalan dan jembatan, yang sudah melakukan kajian.
“Kami hitung dak tidak ada perubahan sama sekali. Kami pemeliharaan rutin,” paparnya.
Selain itu, pemasangan lift juga dilakukan dengan alasan untuk mempermudah pemeliharaan jembatan.
“Untuk maintanance, kalau keatas menggunakan tangga agak berat. Tapi kalau menggunakan lift dapat mudah. Selain itu, kita juga banyak memperbaiki kondisi kaca pecah. Dilakukan secara bertahap. Dan mengambil barang yang rusak. Kami sampaikan Ampera terkhusus dicatat kementrian PUPR,” tambahnya.
Khusus di Sumsel ada enam jembatan yang dipantau oleh BBPJN.
Antara lain, Jembatan Ampera, Musi 4, Musi 2, Jembatan Ogan, Jembatan Teluk Baru. Dimana rata-rata umur jembatan sudah diatas 50 tahun.
Modal Surat Jalan Palsu, Sopir Truk dan Kernet Bawa 40 Ton Batu Bara Ilegal, Ditangkap Polda Sumsel |
![]() |
---|
Siap Jadi Tuan Rumah Pornas Korpri XVII, Sumsel Targetkan Bisa Masuk 10 Besar |
![]() |
---|
222 Sekolah di Palembang Kini Sudah Jalankan Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Rumah Aspirasi Palembang, Tak Hanya Tampung Keluhan, Warga Bisa Urus Keperluan Administrasi |
![]() |
---|
Sudah Dikunci Stang, Motor Dimas Dibawa Kabur Pencuri di Palembang, Upaya Kejar Pelaku Gagal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.