Berita Palembang
Update Mahasiswa UIN Palembang Dianiaya Senior, Rektor Diperiksa Ombudsman
Update kasus mahasiswa UIN Palembang dianiaya senior, proses hukum terus bergulir hingga saat ini. Rektor UIN Raden Fatah sudah diperiksa ombudsman RI
Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Update kasus mahasiswa UIN Palembang dianiaya senior, proses hukum terus bergulir hingga saat ini.
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang sudah diperiksa dan diminta keterangan oleh ombudsman RI.
Keterangan ini disampaikan Tim Ombudsman Kurnia Lestari saat dikonfirmasi Jumat (31/12/2022).
Menurut Kurnia Lestari kasus ini masih dalam pemeriksaan tim pemeriksa Ombudsman Sumsel.
"Terhadap hal tersebut, tim pemeriksa sudah melakukan sejumlah tahapan pemeriksaan, mulai dari penyampaian SPDP ke Pelapor, pembuatan LHPD dan pemeriksaan terhadap terlapor," katanya.
Sementara Kms Sigit Muhaimin SH salah satu kuasa hukum Arya Lesmana mahasiswa korban penganiayaan oleh senior menuturkan kliennya sudah menerima surat pemberitahuan dari Ombudsman bahwa pihaknya telah menerima laporan dari pihak kuasa hukum Arya mengenai dugaan tidak memberikan pelayanan terhadap permohonan investigasi.
"Benar bahwa pada Tanggal 12 Desember 2022 proses pelaporan kami dari kuasa hukum saudara Arya Lesmana ke Ombudsman Sumsel dinyatakan lengkap dan masuk dalam tahap pemeriksaan substantif terkait dugaan tindak memberikan pelayanan terhadap permohonan hasil investigasi dugaan penganiayaan mahasiswa Uin raden fatah Palembang," ujarnya.
Dirinya menambahkan pihak UIN Raden Fatah Palembang sudah dilakukan pemeriksaan oleh Ombudsman
"Pemeriksaan terhadap rektor UIN sudah di lakukan oleh pihak Ombudsman Sumsel, dimana untuk pihak rektor sendiri di wakilkan oleh ketua investigasi sekaligus ketua BAK UIN Raden Fatah Palembang," ujar salah satu kuasa hukum Arya Lesmana, Kms Sigit Muhaimin SH. Jumat, (30/12/2022).
Diberitakan sebelumnya Arya Lesmana Putera diduga menjadi korban penganiayaan saat menjadi panitia diksar di Bumi Perkemahan Gandus Kota Palembang oleh sesama teman organisasinya.
Dirkrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar SIK mengatakan, saat ini proses hukum terhadap dugaan penganiayaan masih terus berlangsung.
"Saat ini pengumpulan barang bukti sedang kita maksimalkan," ujarnya
Dirinya menyebut akan segera melakukan gelar perkara terhadap dugaan kasus penganiayaan yang terjadi antar sesama mahasiswa UIN yang terjadi beberapa bulan yang lalu.
"Gelar perkara akan segera kita lakukan, saat ini kita sedang memaksimalkan barang bukti terlebih dahulu," ungkap dia.
Baca berita lainnya langsung dari google news