Berita Viral

Menghilang, Wanita Batal Dinikahi Anjas Diminta Keluar dari Persembunyian, Gadis Desa Kena Imbas

Wanita inisial DN yang batal dinikahi Anjas pria asal Palembang, Sumatera Selatan hingga kini keberadaannya terus dicari.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny

TRIBUNSUMSEL.COM - Wanita inisial DN yang batal dinikahi Anjas pria asal Palembang, Sumatera Selatan hingga kini keberadaannya terus dicari.

Setelah batalnya menikah dengan Anjas, sosok DN dan sekeluarga menghilang bak ditelan bumi.

Seperti diketahui, penyebab Anjas membatalkan pernikahn karena kurangnya uang Rp 700 ribu dan sang ibu dibentak oleh calon menantu.

Baru-baru ini wartawan Sripoku.com kembali menyambangi kediaman DN yang berada di Desa Belambangan, Kecamatan Pengadonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu terlihat kosong penghuni dan rumah terkunci.

Sekretaaris Desa Belambangan, Rientice yang ditemui wartawan Sripoku.com mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menghubungi pihak DN karena dan tidak mengetahui keberadaannya saat ini.

"Sudah tidak aktif lagi nomornya jadi gak bisa di hubungi," ungkap Sekdes.

"Lokasi tempat dia sekarang gak tahu," sambungnya.

Anjas, pria asal Palembang yang batal menikah akan lapor polisi karena calon istri tak kembalikan uang Rp35 juta
Anjas, pria asal Palembang yang batal menikah akan lapor polisi karena calon istri tak kembalikan uang Rp35 juta (Kolase Tribun Sumsel)

Tak hanya itu, atas viralnya kasus pernikahan DN dan Anjas yang batal menikah ini ternyata juga berdampak kepada gadis desa Blambangan karena dinilai netizen sama saja tabiatnya dengan DN yang mempersulit permintaan uang dan syarat menikah.

Untuk itu, Rientice selaku Sekretaris Desa menyarankan pihak DN pulang ke Desa untuk mengklarifikasi masalah ini agar cepat selesai dan tidak sepihak.

"Kami menyarankan pihak perempuan pulang ke Desa untuk mengklarifikasi masalah ini biar cepat selesai agar berimbang gak sepihak," terangnya.

"Sekarang ini kan posisinya yang cewek ini jadi tertuduh disalahkan," sambungnya.

Baca juga: Tolak Kembalikan Mahar, Wanita Batal Dinikahi Pria di Palembang Gegara Rp 700 Ribu kini Menghilang

"Dan juga berimbas kepada kami sebagai masyarakat, banyak komentar netizen banyak yang menyalahkan bahwa wanita-wanita di desa ini banyak seperti itu padahal kan tidak semuanya," bebernya.

Tak hanya itu saja, Bhabinkamtibmas Polsek Pengandonan, Widodo juga mengatakan bahwa hingga saat ini situasi desa masih tetap aman dan kondusif.

"Saat ini di Desa Blambangan dengan berita viral ini masih aman dan kondusif," tegasnya.

Sosok wanita inisial DN batal dinikahi pria Palembang, Sumatera Selatan tak hentinya jadi sorotan.
Sosok wanita inisial DN batal dinikahi pria Palembang, Sumatera Selatan tak hentinya jadi sorotan. (Tribun Sumsel)

Untuk itu, selaku Kapolsek Blambangan, Widodo menghimbau kepada masyarakat setempat untuk tidak membuat kegaduhan yang membuat masyarakat tidak nyaman di desa tersebut.

"Kita selaku Kapolsek Blambangan menghimbau kepada masyarakat agar jangan sampai membuat kegaduhan yang membuat ketidak nyamanan masyarakat di desa ini." jelasnya.

"Kita upayakan kepada pihak keluarga DN untuk memberikan klarifakasi, tadi juga sudah kembali mengecek rumahnya dengan keadaan kosong, pintu luar maupun pagar terkunci." pungkasnya.

Baca juga: Sosok Wanita Batal Dinikahi Pria Palembang Gegera Rp 700 Ribu Terbongkar, Warganet : Selera Tinggi

Sementara selaku Sekdes juga membantah adanya isu yang menyebutkan Dona sudah 4 kali gagal nikah.

"Setahu saya baru sekali ini. Dak benar isu yang menyebutkan sudah 4 kali gagal nikah" bantah Sekdes Belambangan.

Sekdes juga membantah kalau acara aqikah keponakan Dona dibiayai oleh warga setempat.

Menurut Sekdes tradisi di kampung setiap ada hajatan memang biasa para ibu-ibu akan membawa atau mengantar ayam, beras, kelapa ada juga telor disesuaikan dengan kemamouan dan kedekatan hubungan dengan kekuarga pemilik hajatan.

Di Desa Maradona tidak begitu dikenal kepribadiannya karena sering merantau.

Kabar terakhir di Palembang, dia bekerja di salah satu Mall di Kota Palembang.

Berawal dari situlah Maradona alias Dona berkenalan dengan Anjas.

Menurut Sekdes informasinya sudah pacaran selama 1 tahun namun baru beberapa kali bertemu.

Orangtua Maradona berprofesi sebagai tukang ojek.

Curhat Ibu Anjas

Eli sama sekali tak menyangka jika perkara Rp700 ribu itu membuat anaknya batal menikah dengan pujaan hati asal Desa Belambangan, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

Terlebih keputusan sang anak membatalkan pernikahan H-1 sebelum acara.

Menurut pengakuan Eli, ibunda Anjas, pihak keluarganya tak mendapat perlakuan baik dari keluarga mantan calon menantunya itu saat berkunjung ke rumahnya.

Ibunda Anjas mengaku syok anak bujangnya ini gagal nikah H-1 pernikahan digelar hanya karena finansial.

"Waktu itu yang datang ke rumahnya langsung cuma beberapa orang termasuk kami bertiga ada saya, Anjas, sama Ayahnya sedangkan untuk kakak dan adiknya ada di penginapan," ujar Eli.

Saat itu, Anajs diminta ibu dan wanita calon menantunya untuk berbincang di kamar pengantin.

Namun, bukannya mendapat keputusan yang baik untuk pernikahan keduanya, pihak wanita justru mempertanyakan kekurangan uang untuk keperluan pernikahan.

Kekurangan uang tersebut senilai Rp 7,7 juta.

Pihak Anjas pun menyanggupi permintaan tersebut dengan mencicilnya.

Lantas mempelai wanita itu menyahut kenapa hanya Rp 6 juta, sisanya di mana?

Eli menjawab bahwa uang 1 jutanya sudah dibelikan baju untuk mempelai wanita sesuai dengan kemauan dari wanita tersebut dan akhirnya setelah mengetahui uang 1 juta tersebut dibelikan baju untuknya, lantas dirinya mengiyakan.

"Saya sempat bertanya untuk apa uang Rp 7,7 juta itu dan kata wanita itu untuk kotak hantaran barang-barang dan juga sembako," tutur Eli sambil mengingat kejadian tersebut.

Namun dikatakannya bahwa uang tersebut tidak masuk dalam hitungan pada saat hantaran tidak ada disebutkan adanya uang sembako.

Sementara sisa uang kurang Rp 700 ribu itu rencananya akan dibayar menyusul lantaran pihak keluarga Anjas sudah tidak punya pegangan lagi.

Alih-alih memaklumi, calon mempelai wanita tersbut malah marah-marah dan menunjuk ibunda Anjas.

Ia mengancam akan membatalkan pernikahan jika uang kurang Rp 700 ribu tersebut tidak langsung dikasihkan.

Sontak ibunda Anjas terkejut dengan perbuatan mantan calon menantunya itu.

"Tidak, tidak usah. Itu bukan utang piutang. Kalau misal nggak siap, nggak usah jadi nikah," ujar Eli sambil mempraktekkan bagaimana mempelai wanita menunjuk-nunjuk dirinya dan anaknya sambil menggebrak pintu.

Atas perlakuan buruk yang diterimanya, pihak keluarga pria ini lantas pulang.

Saat setelah sampai dipenginapan Eli menanyakan kepada Elsa anak tertuanya apakah dirinya ada uang Rp 700ribu untuk diberikan kepada pihak mempelai wanita.

Elsa yang kaget melihat kedatangan ibu bapak dan adiknya yang langsung meminta uang Rp 700ribu itu dan menanyakan ada perihal apa yang terjadi sewaktu dirumah wanita tersebut.

Akhirnya Eli menceritakan semua yang terjadi di rumah mempelai wanita dan Elsa juga langsung mengirimkan uang Rp 700ribu kepada mempelai wanita melalui transfer mbanking.

Setelah selesai masalah uang tersebut, Eli berniat kembali lagi untuk ke rumah mempelai wanita.

Namun ditolak oleh Anjas, dirinya tidak mau melanjutkan acara tersebut karena orangtuanya sudah diperlakukan tidak baik oleh mempelai wanita.

Dirinya sakit hati karena calon istrinya memperlakukan ibunya dengan tidak sopan.

Tak ingin anaknya mengalami kegagalan dalam pernikahan, sang ibu pun kembali membujuk anaknya untuk melanjutkan acara tersebut lantaran tak ingin malu.

Namun Anjas bersikeras untuk membatalkan saja pernikahan itu.

"Belum jadi istri dia sudah berani seperti itu, apalagi pas waktu sudah menjadi istri nanti," ujar Eli menirukan omongan Anjas sewaktu di penginapan.

Sementara, perangkat desa seperti kades, sekdes, dan juga RT juga mempertanyakan terkait kelanjutan pernikahan tersebut.

Anjas masih bersikeras menjawab untuk membatalkan pernikahannya dengan wanita tersebut.

Mendengar apa yang menjadi keputusan dari Anjas lantas pihak perangkat desa mengajak mereka untuk pergi menemui keluarga wanita.

Di sisi lain, pihak calon mempelai wanita mengaku masih mau melanjutkan pernikahan tersebut.

"Ibu wanita itu pada saat setelah anaknya menjawab masih mau lanjut, ibunya bilang pernikahan ini masih mau dilanjutkan sampai sah dan jika besok mau bercerai ya silahkan," sambung Anjas.

Sebelumnya, media sosial kembali dikejutkan dengan kisah pria batal menikah jelang H-1 acara.

Kejadian tersebut terjadi di Palembang Sumatera Setelan setelah akun tiktok @elsawd7795 mengungah hingg viral.

Melansir dari informasi yang dimuat dalam video tiktok tersebut, Kisah itu diungkap oleh kakak dari mempelai pria yang belum diketahui siapa namanya.

Sementara pria yang gagal menikah itu diduga bernama Anjas.

Sang kakak bahkan membagikan foto prewedding sang adik bersama calon istrinya.

Dari kronologi yang diceritakan sang kakak, pernikahan itu harusnya akan digelar pada 18 Desember 2022, namun batal pada 17 Desember 2022 malam.

Diduga, Anjas gagal menikah karena kekurangan uang tambahan sebesar Rp700 ribu.

Sang kakak mengawali ceritanya bahwa dirinya lah yang mengenalkan sang adik dengan seorang perempuan.

Karena dinilai perempuan itu baik, oleh sebab itu sang kakak mau memperkenalkan hingga akhirnya keduanya mengenal satu sama lain.

"Hello, sedikit cerito yeeh. Ini kami dari pihak lanang (pria). Jadi cak ini (begini) ceritonyo (ceritanya). Adek aku kan aku kenalkan samo betino (perempuan) karena betino ini memang kwn aku (teman saya) waktu begwe (kerja) di PTC mall. Iyo, selama aku kenal samo dio (sama dia), aku liat atau aku perhatiin betino ini baek, ibadahnyo pun bagus. Nak diomongke sholat, dio sholat, mangkonyo (oleh sebab itu) aku berani kenalke dio samo adek aku," katanya mengawali cerita.

Di perjalanan, sambung sang kakak, perempuan tersebut mengungkapkan jika dirinya akan ada orang yang akan melamar dirinya.

Bahkan ada dua calon yang akan melamar dirinya.

Memenuhi kepentingan sang adik, keluarga besarnya pun mendatangi rumah perempuan tersebut untuk melamar.

Di pertemuan itu, pihak keluarga pria dan wanita telah bersepakat terkait dengan biaya untuk jalannya pernikahan.

"Jdi kami sekeluarga datanglah motos rasan (semi lamaran) samo keluarga betino (perempuan) tadi.

Betino ini mintak duit 35 juta, emas 2 suku dan duit lagi untuk mamaknyo (ibunya) 5 juta. Itulah lain dari anter-anteran (beda dengan bawaan untuk hantaran)," ujarnya.

Namun keluarga dikejutkan dengan pesan WhatsApp perempuan itu.

"H-1 lamaran, dikabarin kalau namo mempelai cowoknyo AAN bukan ANJAS dan menyuruh kasih tau keluargo biar dak kaget ngapo namonyo berubah (tidak kaget mengapa namanya berubah)," tambahnya.

Sang kakak pun mmembagikan foto seserahan di rumah perempuan tersebut saat lamaran digelar 17 November 2022.

Sesuai kesepakatan, lanjut sang kakak, uang Rp35 juta sudah diberikan ke pihak perempuan, namun ada yang membuat kaget usai lamaran tersebut.

Uang Rp5 juta yang diminta bukanlah uang mahar, melainkan uang hadiah untuk ibunya.

Sang kakak pun membagikan foto undangan dan souvenir dan perintilan lainnya untuk acara ngunduh mantu di bulan Januari di Palembang dan semjua sudah dipersiapkan.

"Sebaik-baiknya rencana manusia, pasti ada rencana Allah SWT yang lebih baik," tukasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved