Kabar Dona Batal Nikah Sebanyak 4 Kali Dibantah, Sekdes Belambangan Ungkap Fakta Sesungguhnya

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Sekdes Blambangan Kecamatan Pengandonan OKU, Sumatera Selatan, Rietince membantah kabar beredar yang menyebut Maradona alias Dona (27) salah seorang warganya sudah batal menikah sebanyak 4 kali.

Diketahui, Dona kini viral setelah kisahnya yang gagal menikah dengan Anjas pria asal Palembang di H-1 acara diduga hanya karena uang Rp 700 ribu.

Ditengah kehebohan saa ini, muncul kabar yang menyebut bahwa Dona sudah batal menikah sebanyak 4 kali.

Baca juga: Dona Menghilang Usai Heboh Batal Nikah Gegara Rp 700 Ribu, Polisi : Kita Upayakan Klarifikasi

Namun belum ada klarifikasi terkait kabar ini sebab Dona dan keluarganya menghilang dari rumah usai persoalan batal menikah gegara Rp 700 ribu viral di sosial media. 

Klarifikasi justru didapat dari Sekdes Blambangan, Rietince.

Rietince membantah isu yang menyebut Dona sudah batal menikah sebanyak 4 kali.

Menurut Rientice, Dona baru sekali mempersiapkan pernikahan, berbeda dengan isu yang menyebut jika warganya itu sudah 4 kali batal nikah.

"Setau kami pemerintah desa Blambangan, baru sekali ini. Tidak benar isu yang menyebutkan sudah 4 kali gagal nikah" bantah Sekdes Belambangan. Pihak perempuan ini baru ini akan menikah, baru sekali," beber Rientice selaku Sekda Blambangan.

Selain itu Rientice juga angkat bicara soal buku nikah Anjas dan Dona yang sebenarnya sudah jadi.

Akan tetapi karena batalnya pernikahan, buku tersebut nantinya akan dimusnahkan oleh pihak KUA.

"Kita sudah dapat buku nikah dan tinggal di tanda tangan, benar telah terdaftar ke KUA. Bukunya di musnahkan karena gagal," kata Sekda.

Baca juga: Ibu Anjas Kini Minta Seluruh Uang Mahar Dikembalikan, Syok Dibentak Calon Menantu Gegara Rp 700 Ribu

Baca juga: Penampakan Seserahan Pria di Palembang yang Batal Menikah Karena Uang 700 Ribu : Sudah Siap Semua

Disisi lain, Rientice mengatakan pada saat calon mempelai pria akan datang, kediaman Dona memang tak seperti akan ada diselenggarakan acara pernikahan.

Bahkan saat itu menjelang hari H pernikahan ( H-1) belum ada pelaminan seperti layaknya resepsi pernikahan bahkan tenda saja hanya ada dua unit selebihnya tenda tutup terpal saja.

"Ya kami lihat memang seperti biasa, tapi persiapan lain memang agak kurang seperti tenda tenda itu memang kurang, pelaminan belum ada.

Mungkin itu pengaruh karena lokasi kecil, tenda ada tapi tidak banyak," jelas Rientice.