Berita Palembang
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan Mutasi Jadi Sahlisospol Kapolri, Ini Sosok Penggantinya
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan diangkat dalam jabatan baru sebagai Sahlisospol Kapolri. Dia digantikan Kombes Pol M Zulkarnain.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kapolri mengeluarkan surat telegram yang berisi penyegaran atau merotasi sejumlah Perwira Tinggi dan Perwira Menengah secara besar-besaran, dalam telegram tersebut salah satu jabatan yang dirotasi yakni Wakapolda Sumsel, Sabtu (24/12/2022).
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan diangkat dalam jabatan baru sebagai Sahlisospol Kapolri.
Pejabat baru Wakapolda Sumsel digantikan oleh sosok penggantinya Kombes Pol M Zulkarnain yang sebelumnya menjabat sebagai Wadirtipidter Bareskrim Polri.
Rotasi perwira tinggi ini sesuai dengan surat telegram Nomor:ST/2775/XII/KEP./2022.
"Sehubungan dengan REF diatas, dengan ini diberitahukan kepada Jenderal/KA bahwa para Pati dan Pamen dibawah ini tersebut dibebaskan dari jabatan lama dan dimutasikan dalam jabatan yang baru, " bunyi Surat Telegram tersebut.
Mutasi tertuang dalam empat surat telegram masing-masing :
Nomor:ST/2774/XII/KEP./2022
Nomor:ST/2775/XII/KEP./2022
Nomor:ST/2775/XII/KEP./2022
Nomor:ST/2776/XII/KEP./2022
Nomor:ST/2775/XII/KEP./2022
Surat tersebut diketahui keluar per tanggal 23 Desember 2022 dan ditandatagani oleh AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
Profil Brigjen Rudi Setiawan
Profil Brigjen Rudi Setiawan pernah menjadi calon deputi penindakan KPK pada 2020 lalu.
Brigjen Rudi Setiawan sebelumnya diketahui menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya dan kini menjabat sebagai Wakapolda Sumatera Selatan.
Menariknya, Brigjen Rudi Setiawan ternyata juga pernah bersekolah di FBI (Federal Bureau of Investigation).
Lalu, bagaimana dengan riwayat pendidikan hingga jabatan dari Brigjen Rudi Setiawan?
Dikutip dari Tribunnews.com dari TribunJatim.com, Brigjen Pol Rudi Setiawan, mantan Kapolrestabes Surabaya menjadi sorotan Indonesia Corruption Watch (ICW) karena sedang memperebutkan kursi Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Brigjen Pol Rudi Setiawan bukan satu-satunya jenderal polisi yang memperebutkan kursi prestisius dalam tubuh KPK itu.
Dua nama lain adalah Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Karyoto dan Kepala Pendidikan dan Pelatihan (Kadiklat) Reserse Lemdiklat Polri Brigjen Agus Nugroho.
"Baru kemarin kan diumumkan tiga jenderal polisi yang lolos. Sekarang ini kami masih melakukan penelusuran rekam jejak mereka," ucap peneliti ICW, Wana Alamsyah saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (4/4/2020).
Wana melanjutkan pihaknya belum bisa bicara banyak soal ketiga sosok jenderal yang bakal menduduki kursi Deputi Penindakan KPK tersebut.
Nama ketiga jenderal itu juga tidak terlalu asing bagi ICW meski kurang familiar di publik.
"Tiga nama ini bukan tidak familiar, ada beberapa yang diketahui publik. Kami masih butuh waktu untuk tracking. Yang perlu kami ketahui apa indikatornya sampai KPK meloloskan mereka," tambahnya.
Brigjen Rudi Setiawan sebelumnya diketahui menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya dan kini menjabat sebagai Wakapolda Sumatera Selatan.
Menariknya, Brigjen Rudi Setiawan ternyata juga pernah bersekolah di FBI (Federal Bureau of Investigation).
Lalu, bagaimana dengan riwayat pendidikan hingga jabatan dari Brigjen Rudi Setiawan?
Dikutip dari Tribunnews.com, Brigjen Pol Rudi Setiawan, mantan Kapolrestabes Surabaya menjadi sorotan Indonesia Corruption Watch (ICW) di tahun 2020 karena sedang memperebutkan kursi Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Brigjen Pol Rudi Setiawan bukan satu-satunya jenderal polisi yang memperebutkan kursi prestisius dalam tubuh KPK itu.
Dua nama lain adalah Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Karyoto dan Kepala Pendidikan dan Pelatihan (Kadiklat) Reserse Lemdiklat Polri Brigjen Agus Nugroho.
"Baru kemarin kan diumumkan tiga jenderal polisi yang lolos. Sekarang ini kami masih melakukan penelusuran rekam jejak mereka," ucap peneliti ICW, Wana Alamsyah saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (4/4/2020).
Wana melanjutkan pihaknya belum bisa bicara banyak soal ketiga sosok jenderal yang bakal menduduki kursi Deputi Penindakan KPK tersebut.
Nama ketiga jenderal itu juga tidak terlalu asing bagi ICW meski kurang familiar di publik.
"Tiga nama ini bukan tidak familiar, ada beberapa yang diketahui publik. Kami masih butuh waktu untuk tracking. Yang perlu kami ketahui apa indikatornya sampai KPK meloloskan mereka," tambahnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news