Berita Palembang

Terungkap Bukan Hanya Uang Rp 700 Ribu Buat Pria Asal Palembang Batal Nikah H-1 Acara, Tangis Ibunda

Kondisi Eli mulai membaik setelah sebelumnya sempat syok lantaran anak bujangnya gagal menikah.

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Slamet Teguh

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Anjas, pria asal Palembang yang batal nikah H-1 acara kini membuat heboh publik.

Kini, pihak keluargapun menceritakan alasan membatalkan pernikahan tersebut.

Tangis tak terbendung sewaktu Ibunda Anjas, Eli Mengingat bagaimana dirinya dan anaknya diperlakukan tak baik oleh mantan calon menantu dan ibunya sewaktu mereka sampai di rumah mempelai wanita.

Kondisi Eli mulai membaik setelah sebelumnya sempat syok lantaran anak bujangnya gagal menikah.

"Waktu itu yang datang ke rumahnya langsung cuma beberapa orang termasuk kami bertiga ada saya, Anjas, sama Ayahnya sedangkan untuk kakak dan adiknya ada di penginapan," ujar Eli

Sewaktu sampai dirumah mempelai wanita dirinya dan Anjas diajak untuk pergi ke kamar yang dijadikan kamar pengantin.

"Waktu itu saya dan Anjas dibawa masuk kedalam kamar pengantin oleh Ibu dan wanita itu," imbuhnya.

Saat berada didalam kamar, tidak ada kata untuk mengabarkan bagaimana kondisi ataupun bagaimana perjalanan menuju kerumahnya.

Namun pertanyaan yang keluar dari mulut ibu dan wanita tersebut justru langsung menanyakan uang kekurangan untuk keperluan pernikahan.

Katanya inilah uang kekurangannya itu, ada Rp 6 juta.

Lantas mempelai wanita itu menyahut kenapa hanya Rp 6 juta, sisanya dimana?

Eli menjawab bahwa uang 1 jutanya sudah dibelikan baju untuk mempelai wanita sesuai dengan kemauan dari wanita tersebut dan akhirnya setelah mengetahui uang 1 juta tersebut dibelikan baju untuknya lantas mengiyakan.

"Saya sempat bertanya untuk apa uang Rp 7,7 juta itu dan kata wanita itu untuk kotak hantaran barang-barang dan juga sembako," tutur Eli sambil mengingat kejadian tersebut.

Namun dikatakannya bahwa uang tersebut tidak masuk dalam hitungan pada saat hantaran tidak ada disebutkan adanya uang sembako.

Karena Eli takut membuat malu baik keluarganya ataupun keluarga wanita lantas memberikan uang sebanyak Rp 6 juta sisa dari pembelian baju tadi dan untuk uang yang Rp 700 ribunya menyusul karena pada saat itu dirinya sudah tidak ada pegangan uang dan dirinya nanti akan meminta anaknya yang sedang di penginapan untuk mentransfer uang Rp 700 ribu itu.

"Tidak, tidak usah. Itu bukan uutang piutang. Kalau misal nggak siap nggak usah jadi nikah," ujar Eli sambil mempraktekkan bagaimana mempelai wanita menunjuk-nunjuk dirinya dan anaknya sambil menggebrak pintu.

Setelah dirinya mendapat perlakuan seperti itu, dirinya sempat syok namun berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata dan akhirnya mengajak Anjas anaknya untuk pulang ke penginapan, yang mana pada saat itu sudah siang sekira pukul 13.00 dan sampai di penginapan sekira pukul 15.00

Saat setelah sampai dipenginapan Eli menanyakan kepada Elsa anak tertuanya apakah dirinya ada uang Rp 700ribu untuk diberikan kepada pihak mempelai wanita.

Elsa yang kaget melihat kedatangan ibu bapak dan adiknya yang langsung meminta uang Rp 700ribu itu dan menanyakan ada perihal apa yang terjadi sewaktu dirumah wanita tersebut.

Akhirnya Eli menceritakan semua yang terjadi dirumah mempelai wanita dan Elsa juga langsung mengirimkan uang Rp 700ribu kepada mempelai wanita melalui transfer mbanking.

Setelah selesai masalah uang tersebut, Eli berniat kembali lagi untuk kerumah mempelai wanita.

Namun ditolak oleh Anjas, dirinya tidak mau melanjutkan acara tersebut karena orangtuanya sudah diperlakukan tidak baik oleh mempelai wanita.

Dirinya sakit hati karena calon istrinya memperlakukan ibunya dengan tidak sopan.

Tak putus asa sampai disitu, Eli masih membujuk anaknya untuk tetap melanjutkan pernikahan tersebut karena nanti bukan hanya pihak mempelai wanitanya yang malu namun pihak keluarga merek juga akan malu.

Namun Anjas bersikeras untuk membatalkan saja pernikahan itu. 

"Belum jadi istri dia sudah berani seperti itu, apalagi pas waktu sudah menjadi istri nanti," ujar Eli menirukan omongan Anjas sewaktu di penginapan.

Setelah selesai rembukan di penginapan tersebut, keluarga Anjas kembali lagi mendatangi rumah mempelai wanita tersebut dan juga pada saat sampai disana juga ada perangkat desa seperti kades, sekdes, dan juga RT.

Pada saat disana, Anjas diajak bicara oleh kades tempat tersebut untuk menanyakan bagaimana kelanjutan dari acara mereka ini.

Dan Anjas masih bersikeras menjawab untuk membatalkan pernikahannya dengan wanita tersebut.

Mendengar apa yang menjadi keputusan dari Anjas lantas pihak perangkat desa mengajak mereka untuk pergi menemui keluarga wanita.

Pada saat sudah bertemu dengan calon mempelai wanita dan kades menanyakan masih mau atau tidakkah acara ini diselenggarakan, wanita tersebut menjawab masih mau melanjutkan pernikahan.

"Ibu wanita itu pada saat setelah anaknya menjawab masih mau lanjut, ibunya bilang pernikahan ini masih mau dilanjutkan sampai sah dan jika besok mau bercerai ya silahkan," sambung Anjas.

Pada saat wartawan Tribunsumsel lakukan pantauan ke kediaman Anjas terlihat juga dirinya sudah mengenakan kutek untuk pernikahan.

"Ini saya sudah pakai ini(kutek) sejak sebelum berangkat kerumahnya. Saya membuat ini disini, namun yang saya heran pada saat kami sampai disana dia tidak mengenakan hiasan tangan kutek. Dan saat saya tanya mengapa tidak memakai kata wanita itu karena mau pakai kutek yang berwarna putih," ujar Anjas.

Pada saat masa pacaran yang mereka jalin kurang lebih selama satu tahun itu, mereka hanya bertemu sebanyak 4 kali karena hubungan mereka jarak jauh.

"Dulu pernah juga diajak kerumah ini dan orangnya ya baik, dan kata kakak juga orangnya berakhlak baik," ujar Anjas.

Dirinya bisa dekat dengan wanita tersebut berawal dari Elsa kakaknya mengenakkan dia dengan wanita tersebut dan mereka saling komunikasi dengan WhatsApp.

Setelah menjalin hubungan dekat serta pacaran akhirnya Anjas memberanikan diri untuk melamar Wanita idamannya ini.

Pada saat hendak melamar, wanita ini juga sempat berbicara kepadanya bahwa ada juga seorang anggota kepolisian hendak melamarnya jadi untuk mendapatkan wanita ini dirinya harus bersaing.

Karena takut idamannya sudah dilamar oleh orang lain maka dia segera melamar wanita tersebut. Dan dari selesai lamaran itu mulailah wanita ini sering meminta ini dan itu. 

Tak hanya berhenti disitu, pada saat hendak membeli hantaran, wanita tersebut diajak juga oleh ibunya untuk memilih perlengkapan yang ingin digunakan. Pada saat pembayaran, uang cash yang dipegang oleh Ibu Anjas Eli masih kurang 200ribu. 

Kendati uang pembayaran hanya kurang 200ribu, wanita tersebut sama sekali tidak mau membayari belajaannya dan akhirnya Eli harus menarik uang terlebih dulu ke ATM.

Baca juga: Cerita Anjas Pria Asal Palembang Batal Nikah H-1 Acara, Ngaku Ada yang Aneh Saat Prosesi Lamaran

Baca juga: Sosok Mempelai Wanita yang Batal Nikah, Diduga Marah Karena Calon Pria Kurang Uang Rp 700 Ribu

Sebelumnya edia sosial kembali dikejutkan dengan kisah pria batal menikah jelang H-1 acara.

Kejadian tersebut terjadi di Palembang Sumatera Setelan setelah akun tiktok @elsawd7795 mengungah hingg viral.

Melansir dari informasi yang dimuat dalam video tiktok tersebut, Kisah itu diungkap oleh kakak dari mempelai pria yang belum diketahui siapa namanya.

Sementara pria yang gagal menikah itu diduga bernama Anjas.

Sang kakak bahkan membagikan foto prewedding sang adik bersama calon istrinya.

Dari kronologi yang diceritakan sang kakak, pernikahan itu harusnya akan digelar pada 18 Desember 2022, namun batal pada 17 Desember 2022 malam.

Diduga, Anjas gagal menikah karena kekurangan uang tambahan sebesar Rp700 ribu.

Sang kakak mengawali ceritanya bahwa dirinya lah yang mengenalkan sang adik dengan seorang perempuan.

Karena dinilai perempuan itu baik, oleh sebab itu sang kakak mau memperkenalkan hingga akhirnya keduanya mengenal satu sama lain.

"Hello, sedikit cerito yeeh. Ini kami dari pihak lanang (pria). Jadi cak ini (begini) ceritonyo (ceritanya). Adek aku kan aku kenalkan samo betino (perempuan) karena betino ini memang kwn aku (teman saya) waktu begwe (kerja) di PTC mall. Iyo, selama aku kenal samo dio (sama dia), aku liat atau aku perhatiin betino ini baek, ibadahnyo pun bagus. Nak diomongke sholat, dio sholat, mangkonyo (oleh sebab itu) aku berani kenalke dio samo adek aku," katanya mengawali cerita.

Di perjalanan, sambung sang kakak, perempuan tersebut mengungkapkan jika dirinya akan ada orang yang akan melamar dirinya.

Bahkan ada dua calon yang akan melamar dirinya.

"Eeeh setelah mereka kenal, betino (perempuan) ini ngomong kalau ado tentara dan kades yang nak ngelamar dio.

Jadi dio ne ngomonglah samo adek aku 'skrng nih syp cpt' (sekarang ini siapa cepat). Iyo adek aku nih oleh galak (mau) nian , jadi dio becepetlah untuk melamar betino ini," tambahnya.

Memenuhi kepentingan sang adik, keluarga besarnya pun mendatangi rumah perempuan tersebut untuk melamar.

Di pertemuan itu, pihak keluarga pria dan wanita telah bersepakat terkait dengan biaya untuk jalannya pernikahan.

"Jdi kami sekeluarga datanglah motos rasan (semi lamaran) samo keluarga betino (perempuan) tadi.

Betino ini mintak duit 35 juta, emas 2 suku dan duit lagi untuk mamaknyo (ibunya) 5 juta. Itulah lain dari anter-anteran (beda dengan bawaan untuk hantaran)," ujarnya.

Namun keluarga dikejutkan dengan pesan WhatsApp perempuan itu.

"H-1 lamaran, dikabarin kalau namo mempelai cowoknyo AAN bukan ANJAS dan menyuruh kasih tau keluargo biar dak kaget ngapo namonyo berubah (tidak kaget mengapa namanya berubah)," tambahnya.

Sang kakak pun mmembagikan foto seserahan di rumah perempuan tersebut saat lamaran digelar 17 November 2022.

Di sana keduanya foto bersama dengan keluarga.

Usai acara, lanjut sang kakak, ia pulang bersama keluarga di Palembang.

Diduga calon mempelai perempuan di luar kota Palembang.

Kisah Pasangan Batal Nikah di Palembang (instagram/palembang_bedesau.id)
Pulang dari rumah sang perempuan, pihak keluarga merasakan ada yang janggal.

"Setelah acara selesai, kami balek (pulang) ke Palembang lagi. Yang nak disayangke dak katek basa basi ucapi terimokasih dari pihak mempelai, bahkan samo sekali dak nganter kami (Yang disayangkan, tidak ada basa-basi ucapan terima kasih dari pihak mempelai, bahkan sama sekali tidak mengantar kami).

Bukannyo api ehh karno kamimembawak para orang tua yang setidaknya harus dihormati dan dihargai.

Tapi kami meraso samo sekali dak katek kesan mempelai wanita menghormati para orangtuo kami,"terangnya.

Sesuai kesepakatan, lanjut sang kakak, uang Rp35 juta sudah diberikan ke pihak perempuan, namun ada yang membuat kaget usai lamaran tersebut.

Sang perempuan belum mendaftarkan pernikahan karena kurang uang Rp5 juta untuk orangtuanya, sesuai dengan kesepakatan awal.

Chat antara si perempuan dan sang adik pun dibongkar.

"Kaget pas tau belum didaftar ke KUA karno kurang duit Rp5 juta untuk ngasih orangtua si mempelai wanita," ungkapnya.

Tak hanya itu, masih ada tambahan uang lainnya yang diminta pihak perempuan.

"Pihak wanita minta lagi duit untuk akad,beli ayam kampung sepasang dengan hargo Rp1,5 juta samo anter anteran Rp700 ribu samo duit untuk ngurus buku nikah Rp1,2 juta," jelasnya.

Uang Rp5 juta yang diminta bukanlah uang mahar, melainkan uang hadiah untuk ibunya.

"Duit Rp5 juta itu untuk ngasih ibunyo sebagai hadiah, bukan termasuk mahar," ujarnya.

H-1 pernikahan, pihak perempuan menagih uang kekurangan tersebut sebesar Rp6,7 juta.

"Pas H-1 pihak wanita mintak duit yang kurang 6,7 juta. Dikasihlah samo wong tuo (orangtua) aku tadi Rp6 juta kurang Rp700 ribu. Kendak ati wong tuo aku tadi, peganglah dulu duit Rp6 juta itu, Rp700 ribu nya nanti dikasih lagi (Orang tua saya berharap, peganglah dulu Rp6 juta itu, Rp700 ribu menyusul)," terangnya.

Tak terima dengan kesepakatan itu, calon mempelai wanita itu membanting pintu.

"Yang kami saket bikin hati, mempelai wanita membanting pintu sambil ngoceh (ngomel) dak galak kurang duit itu (tak mau kurang uang tersebut," kata sang kakak.

Adanya perlakuan itu membuat keluarga pria keluar dari rumah wanita itu karena merasa sakit hati.

"Kami kelar dari rumah calon wanita itu, ibu aku sampe nangis dibuatnyo, akhirnya kami sekeluarga sepakat untuk batalke pernikahan adek aku karena kami di sini ngeraso dak dihargoi dan diperas oleh pihak wanita," ujarnya.

Sang kakak pun membagikan foto undangan dan souvenir dan perintilan lainnya untuk acara ngunduh mantu di bulan Januari di Palembang dan semjua sudah dipersiapkan.

"Sebaik-baiknya rencana manusia, pasti ada rencana Allah SWT yang lebih baik," tukasnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved