Berita Viral

Pernah Gabung Satanic, Mongol Stres Analisa Sekeluarga Tewas di Kalideres Dikaitkan dengan Sekte

Mongol memiliki pandangan terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Menurutnya, tidak ada hubungannya dengan sekte satanic.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
tribunnews.com/youtube Kuy Entertainment
Mongol memiliki pandangan terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Menurutnya, tidak ada hubungannya dengan sekte satanic. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Belakangan sempat heboh misteri tewasnya satu keluarga di Kalideres diduga akibat kelaparan.

Sempat terendus kabar jika satu keluarga di Kalideres tersebut diduga merupakan penganut sekte Apokaliptik.

Hal tersebut diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan bahwa terdapat kecendrungan yang dominan mengarah kepada almarhum Budiyanto yang memiliki kepercayaan terhadap aktivitas ritual tertentu.

Sekitar satu bulan, tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat jadi perhatian publik, termasuk komika Mongol Stres.

Sebagai informasi, nama Mongol kembali popular belakangan ini lantaran banyak membagikan pengalamannya yang pernah menjadi pengikut sekte "Satanic".

Baca juga: Kuat Maruf dan Putri Candrawathi Terekam CCTV Naik Lift Bareng ke Lantai 3 Rumah Pribadi Ferdy Sambo

Ia kemudian banyak diundang sebagai narasumber di berbagai kanal Youtube terkemuka untuk membagikan kisah mistisnya.

Tak sedikit yang menyangkutpautkan kisah mistis Mongol dengan kejadian kematian keluarga di Kalideres baru-baru ini.

Mongol pun memiliki pandangan sendiri terkait penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Menurutnya, penyebab satu keluarga di Kalideres ini tidak ada hubungannya dengan sekte satanic.

Pasalnya, Mongol sendiri telah melakukan kroscek terkait kasus tersebut.

"Sebagai mantan dari penyembah setan, gue sempet ngecek berita online tentang kasus empat orang meninggal lumayan lagi booming, Mongol boleh jujur saat melakukan kroscek tersebut ada beberapa hal yang Mongol big infoin bahwa tidak ada hubungan dengan satanic," ungkap Mongol Stres dilansir dari Kanal Youtue Kuy Entertainment pada Selasa, (20/12/2022).

Mongol mengungkapkan harus ada tiga indikasi yang menguatkan jika satu keluarga tersebut menganut sekte satanic.

Sementara sebelumnya diwartakan, dalam satu rumah tersebut hanya ada sejumlah barang, bedak, lilin merah dan Kemenyan.

"(kalau satanic) Harus ada altar, meja, patung baphomet. Ini gak ada, yang ada justru tawas, bedak, lilin merah," ujarnya.

"Lilin merah tuh untuk pengantin sama di kelenteng, kalo satanic itu harus lilin hitam, terus ketiga gak ada jejak spiritnya," ungkap Mongol.

Polisi menemukan satu barang bukti baru bernama Klentingan Buly-Buly di rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Diduga benda tersebut digunakan untuk ritual
Polisi menemukan satu barang bukti baru bernama Klentingan Buly-Buly di rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Diduga benda tersebut digunakan untuk ritual (IST/Tribunsumsel.com)

Meski membantah adanya aliran satanic, Mongol menduga satu keluarga tewas tersebut menganut sekte okultisme.

Dimana, okultisme merupakan perantara dari praktik seni sihir yang kerap menggunakan mantra.

Terbukti dari Selain hasil penyelidikan dengan ditemukannya sejumlah benda berupa buku-buku lintas agama serta mantra dan kemenyan di dalam rumah tersebut.

"Tapi gue bilang gak ke satanic tapi ke Olkutisme, adalah sempalah dari setanisme, biasanya menggunakan perantara dengan baca mantra, bisa ke arah(apokaliptik)," ujarnya.

"Bisa ke arah orang kek ngikutin puasa hanya minum gak makan, ada yang makn sayur, ada yang puasa daging nah mereka ke arah situ," tambahnya.

Baca juga: Pasien di Medan Ngeluh Sakit Kaki Kiri, Tapi Dokter Operasi Kaki Kanan, Kini RS Dilaporkan ke Polisi

Mongol sendiri berpendapat bahwa satu keluarga tersebut menganut kepercayaan yang bodoh.

"Dari sisi gue mungkin lebih ke fanatisme yang bodoh, fanatisme yang salah mencoba sesuatu yang belum mereka pegang sebelumnya," ungkap Mongol.

Misteri Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Mulai Terungkap : Aset yang Dijual dan Mayat Diberi Susu
Misteri Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Mulai Terungkap : Aset yang Dijual dan Mayat Diberi Susu (Kolase Tribunsumsel.com)

Sebagaimana diwartakan, Polisi menemukan benda bernama Klentingan Mungil atau Buli-Buli di rumah satu keluarga tewas di Kalideres.

Temuan ini semakin menambah misteri di balik penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres.

Dikutip dari sejumlah sumber buli buli atau klenting mungil bentuknya mirip sebuah kendi tapi bentuknya sangat kecil seukuran ibu jari orang dewasa.

Klenting mungil kerap dipakai dalam ritual dan dianggap mempunyai kekuatan diantaranya untuk mempengaruhi untuk lawan jenis, jimat pengasihan atau penarik sukma.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, dari tempat kejadian perkara (TKP) terakhir, pihaknya bersama tim ahli gabungan menemukan buli buli atau klenting mungil.

Dari temuan itu, kata Hengki, benda tersebut diduga digunakan oleh korban meninggal untuk melakukan ritual.

"Dari TKP terakhir, kami temukan ada namanya buli-buli ataupun klentingan. Ini salah satu dugaan kita dari tim psikologi forensik merupakan salah satu yang dianggap benda-benda yang digunakan untuk ritual," ujarnya, kepada wartawan, Senin (5/12/2022) malam.

Baca juga: Rapikan Barang Sebelum Tewas, Ini Isi Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Banyak Barang Mewah

Kendati demikian, eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu belum mau membuka secara gamblang terkait temuan tersebut.

Diketahui, urutan tewasnya satu keluarga di Kalideres yaitu Rudiyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (68), Budiyanto Gunawan (69), dan Dian Febbyana (42).

Jasad Rudyanto Gunawan dan istrinya K Margaretha Gunawan ditemukan di dua kamar berbeda.

Sedangkan Dian ditemukan tewas di lantai, dan korban Budyanto Gunawan ditemukan di sofa.

Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ada satu korban yang diduga sudah tewas sejak Mei 2022.

Hal itu diketahui saat penyidik memeriksa tiga orang saksi yang merupakan mediator jual beli rumah dan pegawai koperasi simpan pinjam.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved