Berita Nasional
Dhio Daffa Bunuh Keluarga di Magelang Sampaikan Maaf Namun Terlihat Datar & Tanpa Raut Sedih
Dhio Daffa Bunuh Keluarga di Magelang Sampaikan Maaf Namun Terlihat Datar & Tanpa Raut Sedih
TRIBUNSUMSEL.COM - Dhio Daffa Syadilla (22), pelaku pembunuhan keluarga sendiri di Magelang menyampaikan permintaan maaf dan penyesalan pasa keluarga ibu dan ayahnya.
Hal tersebut dikatakan Dhio setelah rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin (19/12/2022).
Penasihat Hukum tersangka, Satria Budhi mengatakan setelah menjalani rekonstruksi tersangka menitipkan pesan minta maaf ke keluarga ibu dan ayahnya.
"Jadi meminta maaf dan penyesalan," ujarnya.
Seperti diketahui, Polresta Magelang, Jawa Tengah menggelar rekonstruksi pembunuhan yang Dhio Daffa lakukan terhadap ayah, ibu dan kakaknya.
Plt Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP Setyo Hermawan, mengatakan ada 17 adegan yang diperagakan oleh tersangka mulai dari perencanaan hingga eksekusi pembunuhan.
Baca juga: Keluarga Sakit Hati Atas Ulah Dhio Daffa, Ogah Bela dan Jenguk: Tak Ada Mimik rasa Berduka

"Rangkaian mulai dari perencanaan sampai dengan eksekusi sudah ada suatu benang merah, kami sudah yakini itu sudah kami kunci dan itu akan membuat terangnya proses penyidikan ini. Kurang lebih ada sekitar 17 adegan," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Saksi yang diharirkan dalam proses rekonstruksi ini yakni Asisten Rumah Tangga (ART), Sartinah dan anaknya.
Keduanya merupakan orang yang membantu tersangka mengangkat jenazah para korban.
"ART, ada anaknya dan satu orang keluarga tadi yang ikut mengangkat. ART kami minta bantuan sebagai pemeran karena yang bersangkutan turut serta proses rangkaian peristiwa itu, jadi yang bersangkutan kami mintai sebagai pemeran ART," ungkapnya.
Ketika proses rekonstruksi, tersangka terlihat datar tanpa ada raut muka bersedih dan memperagakan adegan dengan luwes.

Satria Budhi menjelaskan kliennya tidak ada tekanan dan konsisi psikologinya baik ketika menjalani proses rekonstruksi.
"Saya lihat tidak ada tekanan, dan dia dari awal tertangkapnya pun tidak ada ekspresi tertekan, memberikan keterangan dengan sewajarnya," terangnya dikutip dari TribunJogja.com.
Satria Budhi juga mengatakan beberapa adegan yang diperagakan oleh tersangka mulai dari mendapat racun hingga tertangkap.
"Terus, adegan menuangkan racun, proses membantu korban, dan lain sebagainya. Hingga terakhir, proses penangkapan tersangka," tambahnya.