Berita Nasional

Terungkap Penyebab Tewasnya Brigadir J, Tembakan Mematikan di Kepala dan Dada hingga Merobek Paru

Dua tembakan itu yang menurut Farah membuat Brigadir Yoshua tewas dalam kurun waktu penembakan yang singkat tersebut.

Editor: Slamet Teguh
Kolase TribunManado/HO
Terungkap Penyebab Tewasnya Brigadir J, Tembakan Mematikan di Kepala dan Dada hingga Merobek Paru 

TRIBUNSUMSEL.COM - Persidangan kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo CS hingga kini masih terus berlangsung.

Kali ini, yang dihadirkan dalam persidangan ialah Ahli Forensik & Medikolegal, Farah Primadani Karouw.

Farah menjadi dokter yang pertama kali menerima jenazah Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J seusai pembunuhan di rumah dinas Ferdy Sambo, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.

Farah Primadani Karouw menyebut, ada dua tembakan fatal sekaligus mematikan yang dialami Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir Yoshua saat dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022.

Dua tembakan itu yang menurut Farah membuat Brigadir Yoshua tewas dalam kurun waktu penembakan yang singkat tersebut.

Hal itu disampaikan Farah saat dirinya dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang untuk terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

"Dari 7 buah luka tembak masuk yang kami temukan, ada dua bersifat fatal atau dapat menimbulkan kematian, yaitu luka tembak pada dada sebelah kanan, kedua luka tembak masuk yang ditemukan pada kepala belakang sisi kiri," kata Farah dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).

Farah sendiri merupakan dokter yang melakukan autopsi pertama kali jenazah Brigadir Yosua usai penembakan.

Kata dia, setelah menerima jenazah Yosua, pihaknya langsung melakukan bedah mayat untuk menentukan letak dan jumlah luka tembak.

"Apakah dibedah juga?" tanya jaksa dalam persidangan.

"Betul, kami lakukan pemeriksaan dalam atau bedah mayat," jawab Farah.

"Apakah organnya melewati peluru?" tanya lagi jaksa.

"Berdasarkan keilmuan saluran luka atau lintasan anak peluru dAri kepala bagian kepala bagian belakang itu dia menembus rongga kepala mengenai tulang tengkorak kemudian mengenai otak kemudian dia keluar pada atap tulang tengkorak dan keluar di daerah hidung," kata Farah.

Kemudian kata dia, terdapat luka tembak di bibir bagian bawah sisi kiri dari wajah Yosua, adapun saluran tembakannya saat diperiksa mengenai bibir bawah sisi kiri lalu masuk mengenai rahang bawah sisi kanan, kemudian mematahkan tulang rahang di leher sisi kanan.

Tak hanya itu, pihaknya juga mendapati adanya luka di bahu dengan lintasan tembakan peluru mengenai lengan atas kanan sisi luar.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved