Berita Nasional
Deretan Fakta Pria Bunuh dan Bakar Kekasihnya Karena Tak Mau Diajak Nikah dan Pilih Putus, Terungkap
Seperti diketahui, Sumira, seorang wanita berusia 21 tahun tewas dibunuh kekasihnya dan mayatnya ditemukan dalam kondisi terbakar di semak.
TRIBUNSUMSEL.COM - Pembunuhan mengerikan dialami oleh seorang gadis muda di Nunukan, Kalimantan Utara.
Gadis yang diketahui bernama Sumira (21) ini tewas dibunuh oleh kekasihnya.
Sejumlah petunjuk akhirnya membuat sang kekasih ditangkap oleh anggota polisi.
Seperti diketahui, Sumira, seorang wanita berusia 21 tahun tewas dibunuh kekasihnya dan mayatnya ditemukan dalam kondisi terbakar di semak.
Jasad seorang perempuan ditemukan di Jalan Anasta Wijaya, Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (16/12/2022).
Belakangan diketahui identitas korban yakni SMR (21). Ia menjadi korban pembunuhan.
Pelaku tak lain merupakan kekasih korban berinisial MH (25).
MH tega menghabisi nyawa kekasihnya dengan dianiaya hingga dibakar lalu membuang jasadnya.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya meringkus pelaku pada Minggu (18/12/2022) sekira pukul 10.00 WITA.
Dihimpun Tribunnews.com, berikut sejumlah fakta kasus pria habisi nyawa kekasihnya di Nunukan:
1. Motif Pembunuhan
Melansir TribunKaltara.com, pelaku diketahui merupakan seorang karyawan di sebuah toko bangunan.
Sementara korban bekerja sebagai pelayan di sebuah warung makan di Jalan Lingkar Nunukan.
Pelaku diketahui memiliki hubungan asmara dengan korban.
Namun, pelaku mengaku sakit hati karena korban menolak menikah dengan pelaku.
Puncaknya, korban meminta putus dari pelaku. Hal itu membuat MH gelap mata hingga akhirnya membunuh SMR.
"Beberapa pekan terakhir korban minta putus dari tersangka."
"Namun, tersangka tidak mau dan ingin menikahi korban."
"Karena ditolak, akhirnya korban dibunuh," kata Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadiyanto.
2. Dianiaya hingga Dibakar
Merasa sakit hati, pelaku akhirnya merencanakan aksi keji untuk menghabisi nyawa korban.
"Tersangka mengaku telah membunuh kekasihnya itu sendirian, dia memang rencanakan pembunuhan itu," ujar Ricky.
Untuk melancarkan aksinya itu, pelaku menunggu korban pulang bekerja, lalu membawanya ke sebuah tempat.
Di tempat itu, pelaku menganiaya korban secara sadis hingga korban meninggal dunia, dilansir Kompas.com.
Setelah itu, pelaku memastikan korban tidak bernyawa dan membungkus korban dengan karung.
"Di lahan kosong bersemak berjarak sekitar 100 meter dari APMS tersebut, pelaku membakar korban," ungkap Ricky.
3. Jasad Korban Ditemukan oleh Pemburu
Keesokan harinya, jasad korban ditemukan oleh seorang pemburu burung bernama Wandi.
Wandi mengaku, awalnya mencium bau busuk saat hendak pulang berburu burung punai.
"Saya sudah dapat empat ekor burung punai malam tadi. Saya rasa, cukup untuk lauk makan, dan berniat pulang ke rumah. Entah kenapa, saya tiba-tiba mencium aroma busuk, kadang tercium, kadang juga tidak, karena kondisi angin," ujarnya, Sabtu (17/12/2022), dikutip dari Kompas.com.
Wandi lantas mencoba mencari sumber bau tersebut.
Dengan senter, ia menyorot semak-semak hingga akhirnya melihat gundukan yang menjadi sumber bau.
Wandi sempat mengira gundukan itu adalah bangkai sapi. Sebab, tak jauh dari kebun itu terdapat kandang sapi.
Namun, saat ia mendekati gundukan itu, Wandi melihat kaki manusia.
"Saya terkejut, lalu lari kencang ke pinggir jalan dan menelepon temannya agar melaporkan temuan mayat tersebut ke polisi," bebernya.
4. Korban Sempat Dilaporkan Hilang
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dilaporkan hilang oleh kedua orangtuanya.
Orangtua korban melapor ke polisi bahwa anak perempuannya hilang sejak Selasa (13/12/2022).
Setelah melakukan pencarian, pihak kepolisian kemudian menerima laporan terkait temuan jasad perempuan tanpa identitas.
Jasad perempuan itu langsung dibawa ke RSUD Nunukan untuk dilakukan visum dan autopsi.
"Begitu petugas perlihatkan mayat wanita itu kepada pasangan suami istri, mereka langsung mengaku mayat itu anaknya."
"Melalui ciri-ciri pakaian yang dikenakan dan gelang perut yang terbuat dari benang," terang Ricky.
Baca juga: Sakit Hati Diputus Cinta, Pria di Nunukan Tega Bunuh dan Bakar Kekasihnya, Mayat Dibuang, Faktanya
Baca juga: Kisah Perempuan Muda di Cimahi Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Kontrakan, Polisi Bicara Penyebabnya
Gelang Perut Jadi Petunjuk
Hingga akhirnya, kepolisian pun mengetahui identitas korban berdasarkan petunjuk dari gelang perut yang dikenakannya.
Meskipun jasad korban sulit dikenali, tetapi setelah orang tuanya melihat langsung, mereka bisa mengetahui bila jasad wanita tersebut adalah Sumira.
"Meski wajahnya melepuh dan sulit dikenali, kedua orang tuanya mengenalnya melalui gelang perut yang terbuat dari benang, yang selalu dikenakan korban," kata Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto, Minggu (18/12/2022) sore dilansir dari kompas.com.
Korban merupakan warga Jalan Cik Ditiro RT 21 Nunukan Timur.
Sebelumnya, kedua orang tua korban melapor bila anak perempuannya tidak pulang ke rumah sejak 13 Desember 2022.
"Dari informasi tersebut, polisi melakukan pencarian terhadap orang-orang yang memiliki relasi atau kedekatan dengan korban," katanya.
Kedua orang tua korban pun mengungkap bila anak perempuannya itu diketahui berpacarab dengan seorang pria berinisial MH (25).
"Posisi terakhir korban diduga kuat bersama tersangka yang merupakan kekasihnya. Dari situlah kami mulai lakukan pencarian tersangka," kata Ricky.
Polisi pun bergerak melacak keberadaan MH, sampai akhirnya MH ditangkap di tempat persembunyiannya di Jalan KH Agus Salim atau Kampung Jawa.
Setelah ditangkap, MH pun mengaku bila dirinya yang sudah menghabisi nyawa Sumira.
"Pelaku mencoba melarikan diri dari petugas, sehingga kita lakukan tindakan terukur. Pelaku juga mengakui ia membunuh korban," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Tribunnews.com