Berita Viral
Heboh Ranjang Pasien HIV Dilapisi Plastik Jadi Sorotan, Dinilai Diskriminasi, Tuai Pro Kontra
Pada cuitan tersebut, akun dengan nama penggunka @darahjavva tengah mendampingi seorang teman yang akan melakukan operasi.Namun, ia terkejut lantara
TRIBUNSUMSEL.COM -- Seorang pengguna twitter membagikan potret ranjang rumah sakit dilapitis plastik untuk penderita HIV viral.
Akun Twitter dengan nama pengguna @darahjavva merasa bahwa tindakan rumah sakit melapisi ranjang tersebut adalah sebuah tindakan diskriminasi terhadap pasien Human Immunodeficiency Virus (HIV).
“Diskriminasi ODHIV masih ada!!!” tulis @darahjavva pada cuitan Twitternya itu.
Pada cuitan tersebut, akun dengan nama penggunka @darahjavva tengah mendampingi seorang teman yang akan melakukan operasi.
Namun, ia terkejut lantaran rumah sakit memberikan ranjang atau tempat tidur yang sudah dilapisi plastik untuk temannya.
Awalnya ia mengira bahwa tujuan pemberian plastik ini berkaitan dengan pandemi yang telah menyerang Indonesia sejak dua tahun lalu.
Hal itu kemudian membuat ia bertanya kepada salah satu perawat.
Ternyata pelapisan plastik ini dilakukan lantaran pasien adalah orang dengan human immunodeficiency virus (ODHIV).
“Dampingi teman odhiv yg mau operasi, kaget kok bed diplastiki kukira karena sejak pandemi, ternyata dijelaskan oleh susternya karena HIV. Mau marah tapi sama siapa?! Kok ga sekalian kamar mandinya kalian laminating?!" lanjut @darahjavva pada cuitannya itu.
Cuitan tersebut pun ramai dan telah mendapatkan lebih dari 3.000 komentar dan 3.900 lebih quote tweets. Sebagian besar warganet pun mengatakan bahwa tindakan rumah sakit itu merupakan standar operasional prosedur (SOP).
“Loh emang kenapa?, setiap RS punya standar nya, biasanya dinamai PPI, bukan semerta- merta diskriminasi karena hiv tapi karena memang ada sop nya!, sebelum ke pasien nakes juga harus aman diri dulu!, tolong bedakan empati dan sikap tidak toleran!” tulis @Rivallimite.
“Kalau kayak gini mas, bukan diskriminasi. Tapi pencegahan infeksi. Di rumah sakit itu banyak tenaga yg bekerja yg harus dibuatin sop agar terhindar dari infeksi, salah satunya CS, yg bertugas membersihkan kamar pasien, Kan lebih susah kita suruh pasiennya yg nyuci sepreinya kan,” tulis @levofloxacyn_95.
Sedangkan beberapa warganet lainnya menyayangkan tindakan rumah sakit tersebut.
“Ini diskriminasi. Aku punya keluarga yg ODHIV, dia diperlakukan seperti pasien biasa ketika harus rawat inap di rumah sakit. Saudaraku bahkan ada luka terbuka, ga ada namanya sprei diplastikin kyk gini” tulis @grumpysapiens.
Menanggapi cuitan tersebut, dr Tirta kemudian memberikan penjelasan melalui akun Twitternya. Beliau menungkapkan bahwa tindakan rumah sakit tersebut bukanlah diskriminatif.