Berita Nasional

Pengacara Brigadir J Bantah Ada Perselingkuhan, Curiga Putri Candrawathi yang Naksir Berat ke Yosua

Pengacara Keluarga Brigadir J tak sependapat dengan hasil poligraf yang mengesankan Brigadir J atau Yosua selingkuh dengan PC

Kolase Tribun Sumsel
Pengacara Keluarga Brigadir J yakni Martin Lukas Simanjuntak membantah hasil Poligraf Putri Candrawathi yang mengindikasi terjadi perselingkuhan dengan Yosua. 

Reaksi Ferdy Sambo

Ferdy Sambo, suami Putri Candrawathi, pun menyayangkan adanya pertanyaan itu dan mempertanyakan independensi Ahli Poligraf.

“Kami ingin menyampaikan, bahwa sangat disayangkan dalam pembuktian yang dilakukan oleh Puslabfor ini hanya berdasarkan isu, terus kemudian titipan penyidik,” ucap Ferdy Sambo kemarin di persidangan.

Ferdy Sambo menuturkan seharusnya ahli poligraf mengerti dampak terhadap hasil tes yang diumumkan.

“Ahli harusnya mengetahui dampak, yang ahli berikan terhadap hasil ini kepada keluarga ini, tapi inilah faktanya yang mulia,” kata Ferdy Sambo.

Baca juga: Siswi Diminta Buka Jilbab Saat Foto Ijazah, Ketua PGRI Sumsel Panggil Kepala SMK PGRI 2 Prabumulih

“Tidak ada hubungan dengan perkara 340 yang ahli tanyakan ke istri saya,” kata Ferdy Sambo.

Saat Itu Putri Ngaku Menangis

Putri mengatakan saat diperiksa poligraf, ia berhadapan dengan dua pemeriksa laki-laki.

Ia ditempatkan di ruang tertutup dan kedap suara.

Di ruang pemeriksaan itu, Putri mengaku diminta bercerita peristiwa tanggal 7 Juli di Magelang, namun tetap menjalani tes poligraf.

"Waktu itu saya diperiksa oleh dua orang salah satunya bapak Aji ini, saya diperiksa di ruangan tertutup yang kedap suara dengan dua orang pria, dan saya diminta menjelaskan dari tanggal 2 sampai tanggal 8, tanggal 7-nya saya berhenti, saya menyampaikan, saya tidak sanggup karena saya tidak mau menceritakan tentang kejadian kekerasan seksual tersebut," kata Putri di ruangan sidang pada Rabu (14/12/2022).

"Namun salah satu pemeriksa menyampaikan: 'Ibu harus menceritakan karena Ibu sudah di sini'. Kalau tidak salah itu yang menyampaikan adalah Bapak Aji sendiri," lanjutnya.

Putri pun mengaku menangis.

Ia mengaku terpaksa mengikuti proses poligraf karena takut dibilang tak kooperatif.

"Saya menangis karena di dalam ruangan itu hanya ada dua orang pria, saya harus menceritakan peristiwa kekerasan seksual yang saya alami tanpa didampingi oleh psikolog atau pengacara," kata Putri.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved