Kunci Jawaban Soal Modul 2 Membuat dan Memodifikasi Modul Ajar SMP Lengkap
Artikel ini memuat kunci jawaban soal Modul 2 Membuat dan Memodifikasi Modul Ajar SMP lengkap latihan pemahaman, cerita reflektif dan post test.
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Novaldi Hibaturrahman
Jawaban: Semua benar
Soal 3
Berikut kondisi-kondisi yang membuat kita perlu memodifikasi modul ajar, kecuali
Jawaban: Capaian pembelajaran yang berbeda
Menurut Ibu dan Bapak Guru, pembelajaran yang membosankan itu yang seperti apa?
Jawaban: Pembelajaran berbasis CBSA, Catat Buku Sampai Habis.
Post Test Modul 2 Membuat dan Memodifikasi Modul Ajar SMP
1. Berikut pertanyaan yang bukan merupakan kriteria dari pemahaman bermakna adalah
A. Merupakan pemahaman praktis
B. Mencerminkan kesimpulan dari pembelajaran
C. Didapat melalui berbagai proses pencarian belajar
D. Tidak memiliki jawaban benar atau salah
2. Tidak semua pertanyaan yang diajukan Guru kepada siswa adalah pertanyaan pemantik. Wiggins dan McTighe dalam bukunya The Understanding by Design menyatakan bahawa ada beberapa pertanyaan yang hanya mencari jawaban "resmi" dan benar (sesuai dengan buku teks) alih-alih membutuhkan jawaban dan penyelidikan yang mendalam. Jenis pertanyaan seperti ini akan mempersingkat proses penyelidikan yang sebetulnya diperlukan sebagai jantung pemahaman mendalam.
Berdasarkan hal tersebut, manakah yang merupakan pertanyaan pemantik dibawah ini?
A. Seorang Guru PAUD membawa sebuah buku kemudian bertanya "Kira-kira siapa yang ada pada gambar ini?"
B. Seorang Guru Ekonomi bertanya "Apa pentingnya bagi kita mengetahui fakta angka inflasi naik setiap tahun?"
C. Seorang Guru Bahasa Indonesia bertanya "Apa saha cerita fiksi yang pernah kalian baca?"
D. Seorang Guru Geografi bertanya "Apakah bumi memiliki banyak lapisan tanah?"
E. Seorang Guru IPA bertanya "Bagaimana proses proses terjadinya hujan?"
3. Produk akhir merupakan salah satu asesmen sumatif, yaitu asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran. Salah satu tujuan dari adanya asesmen ini adalah
A. Agar murid mendapatkan nilai
B. Untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
C. Agar guru bisa memberikan umpan balik seperti bagus, keren, pintar, pandai, cerdas dan sebagainya
D. Untuk membandingkan yang didapatkan murid
E. Untuk menjadi data tambahan
4. Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran. Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Ibu dan Bapak Guru, pada PAUD terdapat istilah asesmen otentik, yaitu penilaian terhadap murid yang berdasar pada fakta yang sesungguhnya atau yang dinamakan sebagai data otentik, bukan pada data subjektif guru. Data otentik ini diperoleh saat murid kita terlibat aktif dalam kegiatan bermain-belajar. Di saat murid bermain, murid berada dalam posisi santai, tidak terpaksa dan nyaman. Sehingga kita mendapatkan informasi faktual (sesungguhnya) akan ketercapaian perkembangan murid. prinsip asesmen otentik adalah asesmen yang didasarkan pada data faktual di lapangan, maka dalam pelaksanaannya perubahan teknik asesmen diperbolehkan sesuai dengan kebutuhan dan minat murid. Misalnya, pada saat bermain, kita melihat murid ini suka bercerita, sehingga yang tadinya kita menggunakan catatan anekdot, kemudian kita ubah menjadi foto berseri. Dengan begini, penilaian murid menjadi objektif. Dengan diperbolehkannya penetapan asesmen yang berbeda-beda, hasil asesmen akan menggambarkan posisi capaian murid yang sesungguhnya.
Sebagai guru hal yang harus kita hindari berdasarkan informasi di atas adalah
A. Memperhatikan bahwa semua teknik asesmen harus kita interpretasi agar kita dapat memaknai setiap tindakan murid lebih dalam
B. Menganalisis hasil amatan pada siswa dan menghubungkannya dengan Tujuan Pembelajaran
C. Menggunakan hasil teknik asesmen sebagai rekam jejak pembelajaran murid kita untuk menandai -kemampuan, keterampilan, minat, cara belajar murid.
D. Menganalisis hasil observasi untuk membuat umpan balik sebagai rancangan pembelajaran yang dibutuhkan pada pertemuan berikutnya sebagai upaya untuk menguatkan Capaian Pembelajaran murid
E. Menganalisis hasil observasi pada siswa dan menghubungkannya dengan rubrik penilaian yang telah guru susun