Berita BPJS Kesehatan

Hidayati Bertahan Jalani Cuci Darah Enam Tahun Berkat JKN, Suami Masri: Bersyukur Ada JKN

Kalau tidak pakai Program JKN saya bisa keluar uang sampai 1,3 juta rupiah untuk sekali cuci darah, istri saya dua kali seminggu rutin cuci darah

Editor: Lisma Noviani
istimewa
Masri, bersyukur da program JKN yang bisa membantu istrinya Hidayati menjalani cuci darah dua kali seminggu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Setiap dua kali seminggu, Masri selalu setia menemani istriya Hidayati (49) untuk menjalani cuci darah rutin di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu.

Tanpa lelah, dirinya selalu berada di sisi sang istri yang berulang kali ke rumah sakit demi menyembuhkan penyakit yang ia rasakan.

“Sudah lebih dari enam tahun saya menemani istri cuci darah di rumah sakit ini,” jelas Masri (29/09).

Ditemui ketika sedang menjalani proses cuci darah di rumah sakit, Masri bercerita awal Hidayati menderita sakit sampai akhirnya diharuskan untuk rutin menjalani cuci darah.

Dirinya menceritakan bahwa awalnya kepala sang istri sering mengalami sakit dan sering merasa mual. Atas yang dialaminya tersebut, akhirnya ia membawa sang istri ke dokter praktik dan menjalani pemeriksaan.

“Katanya darah tinggi, sudah lama namun enggak hilang-hilang, saat itu tahun 2015. Lalu lanjut ke muntah muntah, akhirnya saya bawa Kembali ke dokter dan dilakukan cek darah, ternyata Hemoglobin (HB) nya jatuh di angka lima koma sekian," ceritanya.

"Dokter lalu memberikan rujukan ke rumah sakit karena HB nya rendah, di rumah sakit setelah melalui pemeriksaan kita mendapatkan informasi bahwa istri saya gagal ginjal, karena keterbatasan alat akhirnya ke rumah sakit yang lebih besar dan disini dilakukan tindakan cuci darah sampai dengan saat ini,” kenang Masri.

“Perasaan saya awalnya saat itu terkejut namun saya tidak beritahukan kepada istri saya, hanya kepada keluarga, setelah beberapa saat setelah tindakan cuci darah pertama baru kita infokan juga ke istri saya, awalnya juga sempat drop. Setelah menjalani cuci darah lebih dari 6 tahun, yang awalnya drop saat ini istri saya sudah sudah bisa menerima dan lebih siap,” tambah Masri.

Masri dan keluarga telah terdaftar menjadi peserta JKN sejak tahun 2014. Masri dan istri terdaftar sebagai peserta yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah pusat, untuk tahun 2022, pemerintah pusat telah memberikan jaminan sosial kesehatan kepada lebih dari 110 juta penduduk.

Ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memberikan perlindungan di bidang Kesehatan kepada warganya

Masri pun mengaku bersyukur dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) karena tindakan cuci darah istrinya ditanggung oleh Program JKN.

“Kami sangat bersyukur karena ada yang membantu, kalau misalnya biaya sendiri mungkin tidak sanggup lagi kami, jadi kami sangat mengucapkan terima kasih. Kalau saya sehari-hari mencari nafkah dengan berjualan di pasar, kalau istri saya awalnya sebelum sakit masih bisa menjahit untuk membantu ekonomi keluarga, awal-awal cuci darah masih sanggup untuk menjahit namun pada akhirnya dikarenakan sakitnya tidak mampu lagi menjahit, saat ini pun istri saya kalau diajak komunikasi agak susah karena pendengarannya sudah tidak baik lagi, Kalau tidak pakai Program JKN saya bisa keluar uang sampai 1,3 juta rupiah untuk sekali cuci darah, istri saya dua kali seminggu rutin cuci darah,” ujar Masri.

Masri berharap terhadap Program JKN ini tetap berlanjut dan kepada masyarakat agar terus rutin membayar iuran JKN.

“Tolong Program JKN dilanjutkan karena bisa membantu orang yang tidak mampu, kepada masyarakat peserta JKN, Saya berharap tolong lah kami yang tidak mampu ini dibantu dengan rutin membayar iuran tiap bulan,” tutup Masri.

Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan ini Bahagia, tidak Temui Kesulitan Jalani Persalinan dengan Kartu JKN

Baca juga: Pemerintah Jamin Kesehatan Nenek Rahma yang Alami Sesak Nafas dan Dirawat di RS, Melalui Program JKN

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved