Berita BPJS Kesehatan
Cerita Nurhayati, Sambut Kelahiran Puteri Kecil dengan Program JKN
Nurhayati sangat bersyukur karena dirinya telah didaftarkan oleh Pemerintah sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
TRIBUNSUMSEL.COM- Nurhayati (39) tidak kuasa menyembunyikan raut bahagia di wajahnya ketika ditemui di Rumah Sakit An-Nissa sehari setelah melahirkan puterinya.
“Alhamdulillah, kemarin keluarga kami dikaruniai rezeki lagi dengan lahirnya seorang puteri kecil yang sudah lama kami nantikan. Alhamdulillah saya dan puteri saya selamat. Dia juga lahir sehat dan cantik sekali,” ujar Nurhayati sambil tersenyum, Selasa (21/06/2022).
Wanita yang akrab disapa dengan Nur ini juga mengutarakan perasaan bahagianya.
Menurutnya, saat dirinya masih menjalani masa kehamilannya, dirinya berharap memiliki bayi berjenis kelamin perempuan, karena ketiga anak sebelumnya berjenis kelamin laki-laki.
Baca juga: Rano Karno: Mobile JKN, Aplikasi Praktis Sejuta Manfaat
Namun, setelah dirinya menjalani proses persalinan anak keempatnya, dirinya mengaku senang karena doa yang selama ini ia panjatkan dikabulkan dan dikaruniai anak perempuan.
“Sudah lama kami sekeluarga mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bukan hanya saya saja, tetapi suami dan anak-anak juga dapat. Rasanya bersyukur sekali. Kami sekeluarga tidak khawatir lagi kalau ada anggota keluarga yang sakit. Bisa langsung berobat saja tidak perlu memikirkan biaya yang diperlukan apalagi sekarang biaya rumah sakit sama sekali tidak murah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nurhayati sangat bersyukur karena dirinya telah didaftarkan oleh Pemerintah sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Dengan jumlah anggota keluarganya, dirinya sangat keberatan apabila ia mendaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri.
“Syukurnya kami didaftarkan jadi peserta PBI, kalau tidak lumayan juga kalau harus mendaftar secara mandiri. Saya, suami, tiga anak dan ditambah ini yang baru lahir. Sebab itu kami bersyukur pemerintah masih peduli pada masyarakatnya. Semoga pemerintah juga bisa menambah jumlah peserta penerima iurannya, karena masih banyak masyarakat yang membutuhkannya,” ujarnya.
Di akhir pertemuannya, dirinya juga tidak lupa mengajak masyarakat untuk mendaftarkan dirinya menjadi peserta JKN.
“Kalaupun belum masuk jadi peserta penerima bantuan, ada baiknya mendaftar secara mandiri. Kita tidak tahu kapan akan sakit dan akan sakit apa. Kecuali seperti kehamilan ya, memang bisa diprediksi jadi bisa dikumpulin dulu uangnya. Selain itu tidak ada yang tahu, sebaiknya bisa mendaftarkan diri dan keluarga secara mandiri saja. Sebelum pusing sendiri tidak bisa membayar biaya pengobatan,” ujarnya.